11 Indikator Berakurasi Tinggi Yang Jarang Diketahui

iklan

iklan

Sekalipun seorang trader mengaku lebih suka trading news atau bahkan hanya mengandalkan fundamental, ia pasti akan tetap menggunakan salah satu dari banyak indikator teknikal ketika sedang trading. Di antara begitu banyaknya indikator teknikal yang ada, tentu Anda sudah familier dengan Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD).

Ya, RSI dan MACD memang merupakan contoh indikator teknikal paling populer di kalangan semua trader. Selain karena penggunaannya yang mudah, kedua indikator teknikal tersebut juga memiliki tingkat akurasi cukup tinggi. Namun karena sudah ada banyak artikel mengenai kedua indikator berakurasi tinggi tersebut, maka artikel ini akan membahas beberapa indikator teknikal lainnya yang jarang diketahui. Meski demikian, indikator-indikator ini tentu bermanfaat dan berakurasi tinggi. Penasaran?

Sebelas Indikator Teknikal Berakurasi Tinggi Yang Jarang Diketahui
Tahukah Anda jika ternyata masih ada banyak indikator berakurasi tinggi, namun jarang diketahui bahkan didengar namanya? Meski tidak banyak digunakan oleh para trader, tapi setidaknya ada 11 indikator berakurasi tinggi kurang populer yang menarik dibahas. Di bawah ini adalah pembahasan singkat mengenai 11 indikator berakurasi tinggi tersebut.

1. Fractal Adaptive Moving Averages (FAMA)
Selain Fisher Transform, Fractal Adaptive Moving Averages (FAMA) adalah salah satu indikator berakurasi tinggi yang diciptakan oleh John F. Ehlers. Indikator ini bekerja dengan cara menghitung rerata perbedaan antara nilai terendah dan tertinggi dari data panjang periode indikator yang berbeda. Nilai rerata tersebut kemudian akan diolah lebih lanjut dengan sejumlah perhitungan matematis, untuk akhirnya muncul nilai akhir dari indikator FAMA. FAMA dapat digunakan seperti Moving Average (MA) pada umumnya, termasuk menentukan tren jangka panjang, persilangan harga, dan support and resistance.

2. TRIN
Indikator TRIN atau juga dikenal sebagai indeks ARMS, merupakan indikator berakurasi tinggi yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi oversold dan overbought di pasar. Selain itu, TRIN juga disebut sebagai indikator sentimen pasar, sebab indikator ini menghasilkan sinyalnya dari perbandingan harga saham yang meningkat versus saham yang menurun, dan digabungkan dengan volume saham tersebut.

TRIN tidak hanya memperhitungkan harga, tetapi juga volume. Indikator ini menunjukkan momentum atau kecepatan pergerakan harga di pasar dan kekuatan pasar dalam hal volume naik atau turun. Secara umum, pembacaan TRIN di atas nilai 3 akan dianggap sebagai overbought, sedangkan pembacaan di bawah 0.5 dianggap sebagai oversold. Pembacaan TRIN 1 biasanya menunjukkan pasar saham yang tidak oversold atau overbought.

3. McClellan Oscillator
Ini adalah indikator berakurasi tinggi yang mendapatkan nilai dari perbandingan jumlah saham yang naik dan turun di bursa saham tertentu. Indikator ini umumnya diterapkan untuk menunjukkan pergeseran sentimen yang kuat di pasar. Selain itu, McClellan Oscillator juga bisa digunakan untuk menemukan divergence sebagai konfirmator sinyal beli.

Pembacaan di atas angka 0 menunjukkan bahwa jumlah saham yang naik lebih banyak dibandingkan dengan jumlah saham yang turun. Begitupun sebaliknya, jika pembacaan indikator di bawah angka 0 menunjukkan bahwa jumlah saham yang naik lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah saham yang turun. Oleh karena itu, tren positif dalam indeks saham sering digabungkan dengan pembacaan McClellan yang positif.

Tapi jika terdapat divergence dalam tren pasar yang kuat, maka itu bisa menjadi pertanda bahwa tren tersebut akan segera berakhir. Persilangan ke atas atau ke bawah garis 0, juga bisa menjadi sinyal perubahaan tren. Kalau McClellan bergerak besar lebih dari 100 poin, biasanya akan ada banyak saham yang berubah arah secara tiba-tiba.

4. Williams %R
Williams %R adalah indikator berakurasi tinggi yang berosilasi antara 0 dan -100, menunjukkan kondisi pasar yang overbought dan oversold. Dikembangkan oleh Larry Williams, indikator berakurasi tinggi ini sangat mirip dengan indikator Stochastic. Biasanya, pembacaan di bawah -80 menunjukkan pasar oversold, sementara pembacaan di atas -20 menunjukkan pasar overbought. Kedua pembacaan ini bisa menjadi sinyal pembalikkan arah yang mungkin akan segera terjadi.

5. Short Interest Ratio
Indikator berakurasi tinggi satu ini menggunakan cara yang kurang umum untuk mengetahui seberapa positif sentimen pasar terhadap suatu aset. Singkatnya, indikator ini akan membagi jumlah posisi sell dengan volume perdagangan harian di bursa.

Namun, Short Interest Ratio juga tidak hanya digunakan untuk mengetahui seberapa positif sentimen pasar terhadap suatu aset. Banyak trader menggunakannya untuk merasakan perubahan sentimen pasar. Dengan demikian, kenaikan indikator dapat menunjukkan bahwa pasar menjadi lebih bearish, demikian pula dengan kebalikannya jika nilai indikator menurun.

6. Connors RSI (CRSI)
RSI Connor merupakan salah satu variasi indikator RSI yang dimodifikasi untuk meningkatkan akurasinya. Indikator berakurasi tinggi ini dikembangkan oleh seorang trader terkenal, yaitu Larry Connors. Singkatnya, Connors mengembangkan CRSI dengan menambahkan ukuran tingkat perubahan ke dalam pembacaan perhitungan RSI. Menurut sebagian trader, CRSI menghasilkan sinyal yang lebih handal dibandingkan RSI.

Karena RSI Connors adalah pengembangan dari indikator RSI asli, maka Anda dapat menggunakan pengaturan yang sama seperti RSI normal. Dengan kata lain, pembacaan di atas 70 dianggap overbought, sedangkan pembacaan di bawah 30 dianggap oversold.

7. Tick Index
Tick Index merupakan indikator berakurasi tinggi yang hanya populer di kalangan day trader pada bursa saham. Indikator ini mengukur jumlah saham yang naik dikurangi jumlah saham yang turun. Jadi, jika ada 1000 saham membuat uptick dan 1800 membuat downtick, maka nilai Tick Index adalah = -800. Tick Index sering digunakan dengan kerangka waktu yang lebih rendah, seperti time frame 5 menit.

Secara umum, pembacaan indikator Tick Index di atas +1000 dan di bawah merupakan level ekstrem, sehingga menunjukkan kemungkinan pembalikan tren jangka pendek. Penting untuk diingat bahwa semakin kecil time frame yang dipakai, maka sinyal yang Anda dapatkan dari Tick Index biasanya juga hanya untuk jangka pendek.

8. Guppy Multiple Moving Average (GMMA)
Guppy Multiple Moving Average menggunakan pendekatan yang cukup inovatif untuk MA. Indikator berakurasi tinggi ini biasa digunakan untuk mengidentifikasi beberapa hal seperti breakout, perubahan tren, dan peluang perdagangan lainnya dengan menggunakan dua kelompok jenis MA.

* Kelompok pertama terdiri dari enam MA jangka pendek. Ini biasanya ditetapkan pada periode 3, 5, 8, 10, 12, dan 15.
* Kelompok kedua terdiri dari enam MA jangka panjang, yang biasanya ditetapkan pada periode 30, 35, 40, 45, 50, dan 60.

Indikator ini dapat digunakan dalam berbagai cara. Berikut adalah tiga pendekatan yang paling umum:

1. Ketika kelompok jangka pendek bergerak di atas kelompok jangka panjang, ini menandakan bahwa kita dapat menyaksikan dimulainya tren naik baru. Hal sebaliknya berlaku untuk tren turun.
2. Ketika kedua kelompok saling berjauhan, ini menunjukkan bahwa tren saat ini kuat dan disarankan untuk mengikutinya.
3. Beberapa trader memilih untuk pasang posisi sesuai dengan arah rata-rata pergerakan jangka panjang, tetapi menggunakan kelompok yang lebih pendek sebagai titik entry.

9. Moving Averages Envelope
Moving Averages Envelope adalah indikator berakurasi tinggi yang mengatur garis di atas dan di bawah MA biasa, seperti Exponential atau Simple Moving Averages. Kedua garis tersebut ditempatkan pada jarak persentase yang telah ditentukan di atas dan di bawah rata-rata pergerakan. Misalnya, Anda dapat mengatur kedua pita pada jarak 2.5% di atas dan di bawah rata-rata pergerakan.

Karena Moving Averages Envelope sangat mirip dengan Price Channel, maka indikator tersebut bisa digunakan dengan cara yang sama. Anda tinggal mencari penembusan melewati garis atas atau bawah, atau mencari pembalikan harga di sekitar level tersebut.

10. Hull Moving Averages
Berbeda dari indikator teknikal MA lainnya, Hull Moving Averages memiliki respon yang lebih cepat, bahkan lebih cepat dibandingkan dengan Exponential Moving Averages ataupun Weighted Moving Averages (WMA).

Menggunakan tiga WMA dengan pengaturan berbeda, tidak semerta-merta membuat Hull Moving Averages lebih lagging daripada indikator MA lainnya. Sebaliknya, Hull Moving Averages justru sangat responsif dan merupakan salah satu indikator berakurasi tinggi jenis MA tercepat yang pernah ada.

11. McGinley Dynamic
Indikator McGinley Dynamic adalah Moving Averages yang berguna untuk mengidentifikasi pasar dengan lebih akurat daripada MA biasa. Indikator ini memperhitungkan pergeseran momentum dan kecepatan pasar, dengan bantuan faktor smoothing yang secara otomatis menyesuaikan dengan kondisi pasar saat ini. Penggunaannya mirip dengan MA jenis lainnya.

Penutup
Dari ke-11 indikator berakurasi tinggi di atas, kebanyakan adalah indikator lama yang dimodifikasi seperti Connors RSI, McGinley Dynamic, Hull Moving Averages, Moving Averages Envelope, dan GMMA. Selain itu, ada juga indikator yang spesialisasinya hanya pada bursa saham, seperti Tick Index, Short Interest Ratio, McClellan Oscillator, dan TRIN.

Seperti yang sudah tertulis di atas bahwa John F. Ehlers juga menciptakan indikator berakurasi tinggi yang bernama Fisher Transform. Indikator tersebut berguna untuk mengukur kekuatan tren. Seperti apa cara penggunaan indikator Fisher Transform, simak ulasan lengkapnya di artikel berikut ini.