Analisis Strategi Manajemen Pada Pt Indofood Sukses Makmurtbk

TUGAS AKHIR MANAJEMEN STRATEGI

ANALISIS STRATEGI MANAJEMEN PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk.

NAMA

: SANDRA PUTRI KURNIAWATI

NIM

: PROGRM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………… ii DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………… iii

BAB I.

LATAR BELAKANG …………………………………………………………….. 1

BAB II . PROFILPERUSAHAAN ……………………………………………………….. 2 2.1 Sejarah Perusahaan ………………………………………………………… 3 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………………… 5 2.3 BisnisPerusahaan, diberikan gambar tentang barang atau jasa perusahaan ……………………………………………………………………… 9 2.4 dan lain-lain ……………………………………………………………………. 12 BAB III. ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN ………… 13 3.1 Analisis Faktor Lingkungan Internal Perusahaan ……………. 13 3.2 Analisis Faktor Lingkungan Eksternal …………………………….. 14 3.3 Analisis SWOT ……………………………………………………………….. 20 3.4 Analisis Keunggulan Bersaiang (Competitive Advantage) … 22 3.5 Komentar pribadi atas strategi yang fit bagi perusahaan….. 23

BAB IV. KESIMPULAN ………………………………………………………………………. 26 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………. 27

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan tugas akhir Manajemen Strategi yang menganalisis strategi perusahaan yang berfokus pada PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk. dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Tugas akhir ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Strategi yang disusun dari data-data yang diperoleh dari berbagai literatur. Tugas akhir ini dapat penulis selesaikan karena mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini: 1. Yth. Dr. Muhammad Miqdad, SE,MM,Ak Dosen pengampu mata kuliah Manajemen Strategi 2. Ytk. Orang tua penulis 3. Ytc. Teman-teman Jurusan Akuntansi angkatan . Ytc. Almamater Universitas Jember Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan termasuk dalam pembuatan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca yang bersifat konstruktif demi perbaikan isi makalah ini.

. Jember, 8 Desember 2015 Penulis

iii

BAB I. LATAR BELAKANG

Industri pangan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industri nasional, sekaligus dalam perekonomian keseluruhan sehingga dunia usaha baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan. Untuk mengatasi persaingan, setiap perusahaan memilik strategi masing-masing untuk menyampaikan hasil produksinya dengan cepat, tepat, cermat, hemat dan memuaskan ke tangan konsumen. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan olahan, perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar yang mempunyai pangsa pasar yang cukup luas baik di dalam maupun di luar negeri. Sejarah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sendiri dimulai pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan didirikannya PT. Panganjaya Intikusuma, yang kemudian hari mendirikan Indoofod Frito Lay Corporation, sebuah usaha kerjasama dengan Seven Up Netherland B.V dan kemudian pada tanggal 5 Februari 1994 mengganti nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM). Secara kuantitas, produk Indofood dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Strategi utama yang dilakukan oleh Indofood dalam memasarkan produknya adalah Concentric Diversfication Strategi. Strategi ini dilakukan dengan menambah produk yang baru tetapi masih saling berhubungan. Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin. Selain itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya. Selain itu Indofood juga menerapkan strategi Penetrasi Pasar, yaitu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak tenaga penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan publikasi. Berdasarkan penjelasan diatas penulis mencoba menganalisis strategi yang bisa diterapkan di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dengan mengacu pada beberapa analisis yakni analisis internal, lingkungan eksternal, SWOT, dan keunggulan bersaing.

1

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (IDX: INDF) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Kantor pusat INDF berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta. Sedangkan pabrik dan perkebunan INDF dan anak usaha berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. PT. Panganjaya Intikusuma pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Induk usaha dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah CAB Holding Limited (miliki 50,07% saham INDF), Seychelles, sedangkan induk usaha terakhir dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Perusahaan memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Pada tahun 1994, INDF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 21.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994. Sejarah Pencatatan Saham Jenis Pecatatan

Saham

Tgl Pencatatan

Saham Perdana @ Rp6.200,-

21.000. Jul Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) 742.000. Jul Pemecahan Saham (Stock Split)

12-Ags .000. Penawaran Terbatas (Right Issue I )

305.200. Apr Pemecahan Saham (Stock Split)

7.324..800. Sep Konversi ESOP I, II & III (2002 s/d 2004)

288.189.000

Pembelian Kembali Saham (Buy Back)

-663.762. Okt Riwayat Perseroan Tahun

Riwayat Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma. –

Membentuk perusahaan patungan 51:49 dengan Seven-Up Netherlands B.V., perusahaan afiliasi PepsiCo Inc. untuk memasuki industri makanan ringan. Mengganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.

Mencatatkan saham di BEI. Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari. Mengakuisisi 80% saham grup perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis dan distribusi. Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton. Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé SA untuk memasarkan produk-produk kuliner.

Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

Mengakuisisi

Convertible

Bonds

yang

diterbitkan

oleh

perusahaan perkapalan, PT Pelayaran Tahta Bahtera, setara dengan 90,9% kepemilikan saham. Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan, Pacsari Pte. Ltd. (”Pacsari”).

Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat. Mencatatkan saham Grup Agribisnis di SGX dan menempatkan saham baru. Menambah sebesar 35% kepemilikan saham di Pacsari, menjadi 90% kepemilikan.

Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan yang dimiliki oleh Rascal Holding Limited.

Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki 70% kepemilikan. Mengakuisisi 64,4% kepemilikan saham Lonsum.

Partisipasi dalam penerbitan saham baru PT Lajuperdana Indah, dengan kepemilikan sebesar 60%.

Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd., yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto (“Indolakto”), sebuah perusahaan dairy terkemuka.

Mengakuisisi

seluruh

kepemilikan

beberapa

perusahaan

perkebunan yang memiliki fasilitas bulking. Restrukturisasi internal Grup CBP dimulai dengan pembentukan ICBP dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu, yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup CBP yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP. Menyelesaikan

restrukturisasi

internal

Grup

CBP

melalui

pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP. –

Mencatatkan saham ICBP di BEI.

Meningkatkan kepemilikan saham di Pascari sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan. Mencatatkan saham SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, di BEI. ICBP mendirikan dua perusahaan patungan dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia. Grup Agribisnis, melalui anak perusahaannya SIMP dan Lonsum, mengakuisisi 79,7% saham di PT Mentari Pertiwi Makmur (“MPM”), dimana memiliki anak perusahaan yang bergerak di

4

bidang usaha penanaman hutan industri dan agro forestry. –

Grup Agribisnis mengakuisisi 50% saham Companhia Mineira de Açúcar e Álcool Participações, perusahaan gula di Brasil.

ICBP, melalui anak perusahaan patungannya dengan Asahi, mengakuisisi PT Prima Cahaya Indobeverages, exclusive bottler untuk produk-produk PepsiCo.

Grup Agribisnis dan First Pacific Company Limited membentuk perusahaan patungan 30:70 untuk melakukan investasi atas 34% kepemilikan saham Roxas Holdings Inc., perusahaan gula terintegrasi yang terbesar di Filipina.

Mengakuisisi

82,88%

saham

CMFC,

sebuah

perusahaan

pemrosesan sayuran terintegrasi di Tiongkok, yang sahamnya tercatat di SGX.

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk diatas masuk kedalam jenis departementalisasi fungsional. Struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan suatu garis lurus dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam pengelolaan kegiatan perusahaan dilaksanakan oleh dewan direksi. Dewan direksi dipimpin oleh seorang direktur utama dengan dibantu tiga orang wakil direktur, serta enam direktur. Fungsi dari direktur utama adalah sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Struktur organisasi yang ada telah berjalan dengan baik, dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas, didalamnya telah tercermin adanya pendelegasian wewenang serta tanggung jawab yang jelas pula, serta tergambar adanya pemisahan fungsi yang memungkinkan bekerjanya sistem pengendalian intern dan pengawasan. Job Description 1.

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS berada paling atas pada struktur organisasi perusahaan, biasanya diadakan setiap

satu tahun sekali. Didalam rapat tersebut dewan direksi berkewajiban memberikan laporan perihal jalannya perusahaan mulai dari tata usaha keuangan dari tahun buku yang lalu yang harus ditentukan dan disetujui. 2.

Dewan Komisaris Tugas utama dewan direksi adalah mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan

mengelola perusahaan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, dewan direksi memiliki sepuluh anggota dewan direksi yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota komisaris yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota komisaris dan tiga anggota komisaris independent yang tidak terafiliasi dengan direksi dan dewan komisaris atau pemegang saham pengendali. 3.

Dewan Direksi Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil direktur utama dan

enam orang direktur. Tugas utama dari direksi adalah menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang 7

dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung jawab dari direksi adalah untuk mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun 2006 secara formal direksi mengadakan tiga kali rapat direksi untuk mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan perseroan, serta meninjau strategi dan hal-hal penting lainnya. Selain itu beberapa pertemuan informal juga dilaksanakan untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera. 4.

Komite Audit Dalam rangka memenuhi peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam dan LK) dan sejalan dengan semangat tata kelola perusahaan yang baik, dewan komisaris membentuk komite audit, komite audit dipimpin oleh seorang komisaris independen dan mempunyai tiga orang anggota yang terdiri dari satu komisaris independen dan dua professional independent yang memiliki kualifikasi dan pengalaman dalam bidang keuangan. Komite audit bertanggung jawab langsung kepada dewan komisaris. Fungsi utama dari komite audit adalah membantu dewan komisaris untuk menjalankan peran pengendalian yang mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Memberikan saran kepada dewan komisaris atas laporan dan hal-hal yang disampaikan direksi. b. Mengidentifikasi hal-hal yang harus ditindak lanjuti oleh dewan komisaris. c. Melakukan tugas-tugas yang diberikan dan yang terkait dengan peran dewan komisaris dalam hal pengendalian. Disamping itu, komite audit memberikan opini yang independen dan profesional atas aspek-aspek kepatuhan, kontrol, manajemen resiko serta aktifitas audit internal dan eksternal. Komite audit juga terlibat dalam pemilihan dan penunjukkan akuntan publik dengan mempertimbangkan independensi dan objektifitas dari para auditor. 5.

Sekretaris Perusahaan Sekretaris perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi

pasar modal, para pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris bertanggung jawab untuk memonitor kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal.

8

2.3. Bisnis Perusahaan

Sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan usaha Perseroan terdiri dari, antara lain industri penggilingan gandum menjadi tepung terigu yang terintegrasi dengan kegiatan usaha anak perusahaan di bidang industri produk konsumen bermerek, industri agribisnis yang terdiri dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan tanaman lainnya serta distribusi. Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari

9

ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut: 1.

Produk Konsumen Bermerek (CBP) Kegiatan usaha CBP dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (”ICBP”), anak perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI. ICBP merupakan produsen dari beragam produk konsumen bermerek yang mapan dan terdepan di pasar. Berbagai merek produknya merupakan merek-merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia. ICBP telah memulai kegiatan usaha minuman non-alkohol dan memperluas portofolio produknya dengan minuman teh dan kopi siap minum, air minum dalam kemasan (“AMDK“), minuman berkarbonasi dan minuman jus buah.

2.

Bogasari Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Bogasari merupakan produsen tepung terigu terintegrasi yang terbesar di Indonesia. Walaupun baru menjadi bagian dari Grup Indofood di tahun 1995, Bogasari telah menjadi pemain terkemuka di industri tepung terigu selama lebih dari empat dekade terakhir. Bogasari mengoperasikan dua pabrik penggilingan tepung terigu, yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya, dengan total kapasitas produksi per tahun sekitar 3,3 juta ton. Berbagai produk tepung terigu Grup Bogasari dipasarkan dengan merek-merek yang sudah mapan, seperti Cakra Kembar, Segitiga Biru, Kunci Biru, Lencana Merah, sedangkan produk tepung premix menggunakan merek Chesa. Bogasari juga memproduksi pasta untuk pasar dalam negeri dan ekspor, yang dipasarkan dengan merek La Fonte. Untuk mengangkut kebutuhan gandum secara efisien dari Australia, Kanada dan AS, Bogasari memiliki dan mengoperasikan lima kapal panamax dan lima kapal handy/supramax di bawah unit maritim. Grup ini juga memproduksi kantong polypropylene untuk mendukung kebutuhan pengemasan.

3.

Agribisnis Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”) yang mencatatkan sahamnya di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura (”SGX”). Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga 10

mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. IndoAgri juga telah memperluas kegiatan usahanya melalui penyertaan saham di kegiatan usaha gula di Brasil dan Filipina. 4.

Distribusi Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga. Grup Distribusi merupakan aset strategis dan bagian penting dari kegiatan operasional Indofood yang terintegrasi secara vertikal. Dengan jaringan distribusinya yang luas, Grup ini memastikan ketersediaan produk-produk kami serta pihak ketiga di seluruh Nusantara. Saat ini, Grup Distribusi memiliki lebih dari 1.100 distribution/stock point di seluruh Indonesia, yang berlokasi di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel moderen dan tradisional yang tinggi. Sehingga memungkinkan bagi kami untuk dapat memperdalam penetrasi distribusi, mendistribusikan produk-produk secara cepat dan efisien tanpa mengesampingkan kesegaran produk, serta menerima informasi perkembangan pasar terkini dengan cepat.

5.

Budi Daya dan Pengolahan Sayuran Kegiatan usaha budidaya dan pengolahan sayuran dilaksanakan oleh China Minzhong Food Corporation Limited (“CMFC”) yang sahamnya tercatat di SGX dan merupakan perusahaan pengolahan sayuran terintegrasi di Tiongkok. CMFC menjalankan kegiatan usaha terintegrasi yang didorong oleh permintaan (integrated demand-driven operation) dengan kemampuan budidaya dan pengolahan yang beragam, serta memproduksi produk bermerek. Area penanaman CMFC memiliki area penanaman strategis dan tersebar di tujuh propinsi di Tiongkok serta jaringan pemasok dari sayuran segar dan semiprocessed yang tersebar di 14 propinsi. Hal ini memungkinkan Grup ini untuk menanam berbagai jenis sayuran tanpa harus tergantung pada kondisi cuaca dan iklim di lokasi tertentu dan dapat menjamin pasokan sayuran segar untuk memenuhi kebutuhan segmen usaha Pengolahan di sepanjang tahun. CMFC memanfaatkan metode industrialized farming di tiga lokasi, serta mengoperasikan fasilitas pengolahan yang moderen di Putian, Propinsi Fujian. Melalui penerapan berbagai metode pemrosesan yang meliputi air-drying, freeze-drying, fresh packing dan brining, CMFC dapat menawarkan lebih dari 100 jenis sayuran olahan kepada para pelanggannya. CMFC juga memproduksi berbagai produk functional beverage, makanan siap saji dan makanan sehat, dimana produk functional beverage seperti teh loquat dan minuman sari buah loquat merupakan kontributor terbesar terhadap portofolio produk bermerek. Sampai dengan saat ini, 11

CMFC telah mengekspor produk-produknya ke 32 negara di empat benua, sedangkan seluruh produk dari segmen Budidaya dan Produk Bermerek dijual di pasar domestik.

2.4. Visi & Misi 2.4.1. Visi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk “Perusahaan Total Food Solutions”. 2.4.2. Misi PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk –

Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan

Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.

Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan.

Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan.

2.5. Nilai-nilai Perusahaan Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan

12

BAB III. ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI PERUSAHAAN

3.1. Analisis Faktor Lingkungan Internal Perusahaan Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Analisis lingkungan internal diperlukan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada sebuah perusahaan. Analisis yang dipilih adalah dari keunggulan dan kelemahan perusahaan yang sangat menonjol. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi : –

Logistik Kedalam Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.

Operasi Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.

Logistik Keluar Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.

Pemasaran dan Penjualan Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.

Pelayanan Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.

13

Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi : –

Pengadaan Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.

Pengembangan Teknologi Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.

Manajemen Sumber Daya Manusia Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.

Infrastruktur Perusahaan Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.

3.2. Analisis Faktor Lingkungan Eksternal Perusahaan Lingkungan eksternal terbentuk melalui faktor-faktor di luar kendali yang memengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga memengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya. Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi tiga subkategori yang saling terkait : faktor-faktor dalam lingkungan jauh, faktorfaktor dalam lingkungan industri, dan faktor-faktor dalam lingkungan operasi. 3.2.1 Lingkungan Jauh pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur Lingkungan jauh meliputi faktor-faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi yang berasal dari luar, dan biasanya tidak terkait dengan situasi suatu perusahaan. 1. Ekonomi Sebagian besar harga komoditas, terutama minyak kelapa sawit (crude palm oil atau “CPO”), tetap rendah di tahun 2014 didorong oleh naiknya pasokan, lebih rendahnya permintaan dari Tiongkok serta jatuhnya harga minyak mentah. Depresiasi nilai tukar rupiah menyebabkan harga komoditas dalam rupiah meningkat, dan berdampak positif terhadap industri agribisnis. Namun demikian, hal ini memberikan dampak negatif terhadap industri fast moving consumer goods (“FMCG”), termasuk sektor makanan dan minuman (“F&B”). Indofood berhasil meraih kinerja yang baik, Core profit, yang mencerminkan kinerja operasional kami, mencapai rekor tertinggi. Selain itu, Indofood tetap fokus pada upayanya 14

untuk mempercepat pertumbuhan secara berkelanjutan. Di sepanjang tahun 2014, Indofood berhasil memperluas kegiatan usahanya melalui berbagai akuisisi dan kegiatan usaha patungan, serta terus meraih pertumbuhan pada kegiatan usaha intinya. (Kita ambil contoh salah satu produk indofood yaitu Indomie) Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah merek mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008. 2. Sosial dan Budaya Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya mampu menguasai pasar Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada permintaan produk terhadap perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak berbeda jauh dengan Indonesia, serta cita rasa yang telah tertanam di lidah masyarakat Australia dengan lidah Indonesia yang hampir sama, membuat Indofood tidak perlu repot-repot mengubah kemasan atau komposisi pembuatan produknya karena telah sesuai dengan masyarakat Indonesia. Dilihat dari sisi aktifitas masyarakat Australia, mayoritas adalah orang-orang yang sibuk. Yang terlalu focus pada pekerjaan hingga melupakan kepentingan sendiri. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar Australia.. 3. Teknologi PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya. 15

4. Demografi Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia biloa dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun. 5. Geografi Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja. Pada gambar diatas, terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses eksportimport) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin meningkat. 6. Politik dan Hukum Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit. Meskipun kondisi perekonomian dunia di tahun 2014 tidak menentu, secara umum tahun 2015 dan seterusnya diperkirakan akan tetap menjanjikan. Perekonomian negara-negara berkembang diharapkan akan bertumbuh. Menyusul dua tahun yang penuh tantangan, indofood menyongsong tahun 2015 secara positif namun tetap dilakukan dengan kehatihatian. Seiring dengan membaiknya perekonomian AS dan berakhirnya kebijakan stimulus moneternya, tingkat suku bunga dan nilai tukar dolar Amerika diharapkan akan menguat sedangkan nilai tukar rupiah akan melemah. Harga berbagai komoditas diperkirakan akan tetap rendah, sehingga tingkat inflasi diharapkan tetap terkendali di kisaran 5% atau lebih 16

rendah. Belanja pemerintah diperkirakan naik lebih dari 7%, terutama untuk proyekproyek infrastruktur. Upah minimum rata-rata diperkirakan naik sekitar 10% – 12%. Di tengah kondisi tersebut, tingkat permintaan akan produk barang-barang konsumsi diperkirakan akan tumbuh, namun para pemain di industri FMCG akan tetap waspada tertahap kemungkinan naiknya berbagai biaya. 3.2.2 Lingkungan Industri pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk. Lingkungan industri sebagai landasan pemikiran strategis dan perencanaan bisnis. Kondisi umum untuk persaingan yang memengaruhi seluruh bisnis yang menyediakan produk serupa. Produk konsumen bermerk, Grup CBP

memproduksi dan memasarkan

berbagai produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis untuk konsumen di segala usia. Kegiatan operasional Grup CBP dijalankan oleh ICBP, anak perusahaan Indofood yang sahamnya tercatat di BEI sejak bulan Oktober 2010. Sebagian besar produk makanan Grup CBP merupakan pemimpin pasar dengan merek-merek yang memiliki status top-of mind di masing-masing kategorinya, dan memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari jutaan konsumen di Indonesia sejak lama. Di sepanjang tahun 2014, Divisi ini meluncurkan produk susu UHT baru dalam kemasan 250ml yang ditujukan bagi segmen remaja yang terus berkembang, sedangkan produk SKM baru diluncurkan ditujukan bagi food service. Produk susu pasteurisasi juga telah diluncurkan kembali dengan kemasan yang baru dan formula yang telah disempurnakan. Akuisisi DDI, yang memproduksi dan mendistribusikan produk susu dengan merek Milkuat, telah diselesaikan pada akhir tahun 2014. Dengan akuisisi tersebut, Divisi ini diharapkan akan dapat memperkuat posisinya di industri dairy di Indonesia serta meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi permintaan di wilayah Indonesia bagian barat. Divisi Makanan Ringan meraih kinerja yang sehat dengan berfokus pada segmen berpenghasilan menengah. Total nilai penjualan meningkat menjadi Rp2,00 triliun dari Rp1,71 triliun, dan total volume penjualan tumbuh 4,8% menjadi 33,21 ribu ton dari 31,67 ribu ton, dikontribusikan baik oleh unit usaha makanan ringan maupun biskuit. Marjin laba usaha ada di kisaran 1,3% dibandingkan dengan 1,1% di tahun 2013 karena kenaikan biaya bahan baku, terutama kentang. Guna mempertahankan kepemimpinan pasarnya, Divisi ini terus meluncurkan beragam produk dan rasa baru untuk makanan ringan dan biskuit termasuk makanan ringan tradisional yang telah dimoderenisasi terbuat dari ubi. Selain itu, beranekaragam produk makanan ringan dan biskuit premium juga telah diperkenalkan guna memenuhi kebutuhan segmen. “Kami terus mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pelanggan untuk menangkap peluang pertumbuhan. Melalui kerja sama dengan seluruh stakeholders dalam inovasi, komitmen akan 17

kualitas dan mata rantai pasokan yang efisien dari pasokan, produksi sampai dengan distribusi, kami dapat menyediakan produk yang menjadi pilihan para konsumen.” (Jonathan M. Setiawan – Marketing, Dairy Division). 3.2.3 Lingkungan Operasi pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk. Lingkungan operasi juga disebut sebagai lingkungan kompetitif atau tugas, terdiri atasfaktor dalam situasi kompetitif yang memengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk dan jasanya secara menguntungkan. Dengan tujuan menangkap dan memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam serta untuk meraup pangsa pasar yang besar, dalam menerapkan strategi pemasarannya PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. pun menjalankan kegiatan pemasaran dengan menggunakan variabel produk, harga, promosi dan distribusi yang dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix / 4P). 1. Product Sasarannya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan perubahan produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi daya guna dan daya pemuas serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen yang lebih besar. Indofood menampilakn Produk Konsumen Bermerek yang terdiri dari empat divisi yaitu Mi Instan, Bumbu Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan Khusus. Lengkap dengan detail produknya. Dalam divisi mie instan hampir semua brand dalam portfolionya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk Sarimi Soto Koya yang diendorse oleh Luna Maya. Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood sudah mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi di kalangan remaja. 2. Price Dalam menentukan harga mie instan Indofood membedik 2 target pasar yaitu kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah. Untuk membidik target menengah ke atas, Indofood menggunakan Indomie sebagai produk yang digunakan. Dengan sudah 18

dimilikinya brand mie instan, strategi harga Indomie ditentukan dengan memilih strategi harga di atas rata-rata pesaing, namun juga diimbangi dengan kualitas produk yang baik. Sementara itu untuk target mengah ke bawah, Indofood meluncurkan Supermi dan Sarimi, dan strategi harga yang digunakan ialah menggunakan strategi harga sama dengan rata-rata pesaing. 3. Place Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin. Saluran distribusi yang panjang dan tersebar di seluruh Indonesia membuat produk mie instan dari Indofood sangat mudah ditemukan baik di swalayan maupun took-tko kelontong. Hal itu membuktikan bahwa strategi distribusi yang diterapkan Indofood sangat berhasil guna memenuhi permintaan pasar dan memperluas pangsa pasar. 4. Promotion Meski telah menjadi market leader di bidang produk mie instan, Indofood tetap gencar melakukan promosi, terutama melalui media elektronik khususnya televise, yang mana sudah banyak masayarakat Indonesia yang memiliki televisi. Dengan promosi massal menggunakan periklanan yang menarik, Indofood mengupayakan untuk menanamkan brand produk kepada konsumen agar semakin kuat posisinya pada brand image konsumen. Selain melalui media elektronik, Indofood juga melakukan promosi dengan cara menjadikan Indomie sebagai sponsor acara-acara besar baik yang disiarkan langsung di televisi maupun tidak. Indofood juga menggelar berbagai event-event serta lomba-lomba untuk lebih menarik masyarakat dan menanamkan citra baik perusahaan, saebagai contohnya Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indofood mulai memberikan semacam edukasi mengenai Indomie. 3.2.4 Lingkungan Global pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk. Lingkungan global adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan bisnis baik dalam maupun luar berhubungan dengan Host Country (Negara yang menjadi sasaran dalam 19

kegiatan bisnis). Misalnya, PT.Indofood dalam produksi Mie Instantnya ingin melakukan ekspansi keluar Negeri, katakan saja Negara sasarannya adalah Turki. Lingkungan bisnis eksternalnya yang menyangkut kebudayaan Turki. makanan yang menjadi kebudayaan di Turki adalah Kebab. Mie Instant hampir tidak pernah dijumpai disana, itulah yang menjadi ancaman bagi PT.Indofood untuk mengekspansikan produk Mie Instant nya di Turki dilihat dari lingkungan Eksternal (Budaya nya). 3.3. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah akronim dari S = Strengths (Kekuatan); W = Weaknesses (Kelemahan); O = Opportunities (Kesempatan); T = Threats (Ancaman). Analisis swot merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis SWOT paling umum digunakan sebagai kerangka logis yang mengarahkan pembahasan dan refleksi mengenai situasi dan alternatif suatu perusahaan. Terdapat beberapa keterbatasan yang ada pada analisis SWOT,yaitu: 1. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh ancaman eksternal. 2. Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi yang berubah. 3. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan pada satu kekuatan atau elemen strategi. 4. Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif.

20

Berikut merupakan analisis SWOT pada PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk. Strength 1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia 2. Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau 3. Jangkauan distribusi luas 4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen 5. Brand yang sudah terkenal 6. Kualitas SDM yang baik 7. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan Weakness 1. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada impor 2. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang cenderung mahal 3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi Opportunity 1. Melakukan ekspansi ke luar negeri 2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis. 3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain. 4. Pasar domestik yang berkembang 5. Segmen pasar baru 6. Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan customer 7. Diterima dan diminati oleh masyarakat 8. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang impor. 9. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun Threats 1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi. 2. Tingginya harga bahan mentah 3. Persaingan harga dengan kompetitor 4. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif 5. Kompetitor memegang pangsa terbesar 21

6. Krisis keuangan dunia.

3.5 Analisis Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing menurut Porter (1986) adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif. Studi yang dilakukan Porter selanjutnya menetapkan strategi generik yang diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu cost leadership, diferensiasi, dan focus. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi generik di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman. Menurut Tjiptono (2001), strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi berikut ini. a. Diferensiasi Produk Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya. b. Diferensiasi Kualitas Pelayanan Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan. c. Diferensiasi Citra Citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terusmenerus (Zyman, S, 2000 : 95). Strategi operasi yang digunakan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Sehingga mereka dapat mencapai keunggulan bersaing adalah diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memproduksi mie instan dalam bentuk cup. Diferensiasi produk yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dilakukan untuk 22

memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar. Dan kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan PT Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi dengan menggunakan bahan baku yang sama dengan yang lainnya, contohnya adalah supermi,

3.5 Komentar pribadi atas strategi yang fit bagi perusahaan Strategi yang fit bagi PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk untuk mencapai misi adalah strategi keunggulan bersaing,

PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk memiliki tiga konsep

strategi yang pertama adalah Diferensiasi, diferensiasi berhubungan dengan penyajian keunikan. Peluang sebuah perusahaan untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas perusahaan. Karena banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa memasukkan unsur produk, menciptakan keunikan benar-benar hanya masalah imajinasi. Yang kedua adalah Kepemimpinan biaya-rendah, dapat diartikan mencapai nilai maksimum sebagaimana yang diinginkan pelanggan. Strategi biaya rendah tidak berarti nilai atau kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi biaya rendah adalah fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang menggunakan strategi biaya rendah memahami hal ini dan memanfaatkan sumber dayanya secara efektif. Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal perusahaan dapat menyebarkan biaya pada unit-unitnya untuk menurunkan biaya dan menjadikannya unggul. Ketiga adalah Bersaing dalam respon. Respon merupakan keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan pengantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan, dan kinerja yang fleksibel. Respon yang fleksibel dapat dianggap sebagai kemampuan memenuhi perubahan yang terjadi di pasar dimana terjadi pembaruan rancangan dan fluktuasi volume. Strategi Cost Leadership adalah strategi bersaing biaya rendah yang ditujukan untuk pasar luas dan mengharuskan “membangun secara agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar, pengandalian biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran pelangganpelangan marjinal, dan meminimalisir biaya seperti R&D, pelayanan, tenaga penjual, iklan dan sebagainya. Harga murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk masuk ke dalam industry, dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan biaya pemimpin. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini : Wal Mart (pengecer), Timex (jam), dan Gateway 2000 (computer).

23

gambar strategi kepemimpinan biaya

Strategi Differensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas konsumen terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai penghalang masuk industryperusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan kompetensi tersendiri mereka untuk membedakan produk mereka melalui cara-cara tertentu agar dapat bersaing dengan sukses. Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan sebuah produk atau jasa unik, yang mebuat perusahaan harus menetapkan harga premium.

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa 24

digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus. Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).

25

BAB IV. KESIMPULAN/REKOMENDASI

Dapat ditarik kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa strategi yang cocok untuk PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk adalah strategi keunggulan bersaing. Strategi keunggulan bersaing pada dasarnya bertumpu pada strategi pertumbuhan perusahaan. Dengan kata lain kegagalan perusahaan untuk mengalami pertumbuhan akan menjadi indikator yang mencerminkan strategi keunggulan bersaing perusahaan dimaksud tidak berjalan dengan efektif. Pilihan strategi bersaing sebagaimana dikemukakan oleh Porter disebut sebagai strategi generik dan lebih menitikberatkan pada pilihan secara internal yang dibawa ke lingkungan eksternal luar dalam menghadapi persaingan bisnis. Dengan demikian strategi generik yang diperkenalkan oleh Porter secara keseluruhan belum bersifat operasional dan masih memerlukan implementasi langkah-langkah lanjutan. Karena itu, dalam membahas strategi bersaing perusahaan perlu dilihat dan dipahami dari berbagai sudut pandang, antara lain dan terutama dari aspek pertumbuhan perusahaan serta strategi pendukung lainnya. keunggulan bersaing berkelanjutan tidak dapat bertahan dengan sendirinya dan berlangsung selamanya. Karena itu keunggulan bersaing perlu dikelola perusahaan dengan baik dengan

memperhatikan aspek-aspek yang dikutip dari (2014) berikut ini; 1. Loyalitas pelanggan 2. Lokasi terkait penjualan produk 3. Sistem distribusi dan informasi 4. Tempat khusus 5. Hubungan khusus dengan vendor 6. Layanan pelanggan 7. Memiliki berbagai kelebihan

26

DAFTAR PUSTAKA Pearce II, John A. Jr, Richard B.Robinson. 2013. Manajemen Strategis Formulasi,Implementasi, dan Pengendalian Edisi 12 Buku 1.Jakarta. Salemba Empat. /file/p2ho0nd/Tentang-strategi-menghadapi-persainganIndofood-akan-menerapkan-strategi/ -sdm.blogspot.co.id/2009/06/strategi-keunggulan-bersaing-melalui.html /2010/11/konsep-nilai-in-competitive-terms-value.html /category/tugas-manajemen-strategik/ /adenthoriq/analisis-perusahaan /dwirdewi75/makalah-kunjungan-indofood /praktek-pengembangan-sdm-dan-talent-management-diindofood-sukses-makmur/ /2014/11/bisnis-3.html /doc/ /Implementasi-Strategi-PT-Indofood /download/pdf/ .pdf http://ka .blogspot.co.id/2012/03/bentuk-struktur-organisasi_26.html /2014/11/11/organisasistruktur-organisasimatriksorganisasi-informalformal-sentralisasi-vs-desentralisasi-pada-organisasirentangkendali/ /2014/11/bisnis-3.html /2012/04/perbedaan-strategi-kepemimpinan.html /2009/01/12/tipe-tipe-strategi/

27