Apa Itu Saham Pengertian Jenis Dan Keuntungan Vs Risiko
Saham adalah salah satu pilihan investasi di pasar modal. Mungkin masih awam ya apa itu saham. Kesannya produk investasi ini mainannya orang berduit. Padahal siapa pun bisa kok berinvestasi asalkan tahu seluk-beluknya.
Memang masih banyak yang bingung tentang pengertian dan jenisnya. Bahkan, saham bisa kamu beli lewat asuransi jiwa dengan unit link, lho!
Sekilas yang diketahui, saham adalah sarana mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dan sebaliknya kerugian yang besar.
content
“}” data-sheets-userformat=”{“2″:4609,”3”:{“1″:0},”12″:0,”15″:”Calibri”}”> Dalam ulasan ini, pengertian dan cara kerjanya bakal dibahas secara lengkap dan sederhana. Simak ulasannya berikut ini.
Apa itu saham?
Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Karena ikut tanamkan modal maka punya klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bahasa sederhananya, saham adalah semacam bukti kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan/badan usaha. Jadi, kalau punya instrumen ini, kamu berarti menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut.
Memiliki investasi saham adalah strategi yang baik dalam mengoptimalkan keuangan, tapi ada baiknya kamu juga harus menyisihkan sebagian dana untuk membeli asuransi kesehatan terbaik ya! Inilah kenapa sering disebut sebagai surat berharga. Ya karena menjadi bukti sah kepemilikan seseorang atas sebuah perusahaan.
Apa itu saham berdasarkan jenisnya
Saham dibagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Agar jelas, berikut ulasannya!
Apa itu saham biasa?
Common stock adalah surat berharga yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan.
Pemilik common stock ini berhak menerima sebagian pendapatan (dividen) dari perusahaan serta bersedia menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan.
Mereka yang memiliki common stock perusahaan punya hak ambil bagian terhadap pengelolaan perusahaan. Besaran porsi hak pengelolaan ini tergantung dengan jumlah yang dimiliki.
Ketika perusahaan untung, maka mereka yang punya persentase yang besar akan menerima porsi keuntungan yang besar. Sebaliknya, mereka juga bersiap menderita kerugian jika perusahaan itu gagal memperoleh pendapatan.
Common stock memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.
Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.
Biasanya common stock hanya memiliki satu jenis tetapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.
Apa itu saham preferen?
Apa itu saham preferen? Preferred stock adalah surat berharga yang membuktikan pemiliknya memiliki hak lebih dari pemegang saham biasa.
Pemegang preferred stock ini berhak didahulukan saat pembagian keuntungan perusahaan (dividen). Terus juga jadi yang pertama dalam hal pembayaran kembali modal yang disetorkan jika perusahaan dilikuidasi.
Terakhir, dia berhak pula menukar dengan common stock.
Terkesan preferred stock lebih baik daripada common stock. Padahal tidaklah demikian. Preferred stock tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa.
Dalam kenyataannya, cara terbaik memandang produk ini adalah dengan melepaskan hak memiliki perusahaan demi dapat perlindungan layaknya kreditur.
Preferred stock biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa.
Keuntungan saham
Setelah mengetahui pengertiannya, lantas apa saja keuntungan saham? Pada dasarnya, keuntungan saham adalah dividen dan capital gain. Berikut penjelasannya!
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Jika ingin mendapatkan dividen, maka pemodal harus memegang surat berharga ini dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan tersebut berada dalam periode di mana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai.
Artinya kepada setiap pemegang diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembarnya.
Atau dapat pula berupa dividen yang berarti kepada setiap pemegang diberikan dividen sejumlah lembar saham sehingga jumlah yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen tersebut.
2. Capital gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan stock di pasar sekunder.
Misalnya saja investor membeli stock ABC dengan harga per saham Rp3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap stock yang dijualnya.
Risiko saham
Sebagai instrumen investasi, tentu saham juga memiliki risiko investasi saham adalah yang perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh para investor, yaitu capital loss dan risiko likuidasi.
1. Capital loss
Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi di mana investor menjual stock lebih rendah dari harga beli.
Misalnya aja stock PT. XYZ yang dibeli dengan harga Rp2.000 per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp1.400 per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp1.400 tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp600 per saham.
2. Risiko likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan.
Dalam hal ini hak klaim dari pemegang surat berharga mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan).
Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang surat berharga
Namun, jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang instrumen investasi tersebut. Untuk itu seorang pemegang surat berharga ini dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan sehari-hari, harga-harganya mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan.
Pembentukan harganya terjadi karena adanya permintaan dan penawaran.
Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.
Cara kerja saham untuk mendatangkan keuntungan
Setelah mengetahui pengertian, keuntungan dan risikonya, sekarang saatnya kamu mengetahui bagaimana cara kerjanya sehingga mendatangkan keuntungan.
Analogi sederhana cara kerja saham adalah pemegang surat berharga atau instrumen investasi ini merupakan pemilik perusahaan. Maka jika perusahaan itu untung pastinya keuntungan akan jatuh kepada pemiliknya.
Laba bersih yang diraup perusahaan ketika kinerjanya bagus akan disisihkan kepada pemilik surat berharga. Bagaimana pembagiannya?
1. Capital gain
Keuntungannya didapat dari pertumbuhan nilai aset dan modal.
Anggap saja surat berharga itu seperti sertifikat tanah dan tanah itu adalah perusahaan. Kemudian tanah itu harganya naik dan Anda menjualnya.
Nah selisih harga beli tanah dan harga jualnya itu yang disebut capital gain. Selisih itulah yang disebut keuntungan capital gain.
2. Dividen
Kembali ke analogi tanah tadi. Misalnya tanah itu dijadikan lokasi parkir maka pemasukan dari sewa parkir itu sebagian masuk ke pemilik tanah.
Biasanya pemilik surat berharga lebih suka mencari keuntungan capital gain karena sifatnya lebih cepat.
Beli di saat harga murah dan jual di saat harga tinggi. Beda dengan dividen yang nilainya lebih kecil karena tergantung dari kinerja perusahaan.
Alasan berinvestasi saham
Kenapa mesti tertarik berinvestasi pada instrumen yang satu ini? Berikut ini alasannya.
* Modal relatif kecil karena punya duit Rp5 juta sudah cukup untuk mulai investasi.
* Bisa dilakukan di mana saja karena sekarang sudah di-support teknologi online trading.
* Waktunya pun fleksibel sehingga tidak mengganggu pekerjaan atau usaha utama kamu.
* Risikonya bisa minim jika kamu berinvestasi di perusahaan yang baik.
* Keuntungannya relatif besar dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Ada yang bilang investasi pada produk ini hampir mirip dengan judi karena penuh dengan ketidakpastian. Anggapan ini perlu diluruskan dulu. Terlebih sudah ada produk berbasis syariah.
Seseorang bisa menjadikan pasar saham sebagai tujuan baik, yaitu menginvestasikan uangnya untuk masa depan yang lebih baik. Namun, seseorang juga bisa menjadikan pasar saham dengan tujuan buruk dengan mencari keuntungan instan.
Padahal, berinvestasi pada instrumen ini membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Gunanya untuk mempertajam analisis sehingga tak salah perhitungan.
Pilih investasi saham atau obligasi atau reksa dana pasar uang?
Ketika hendak berinvestasi, ternyata pilihan instrumen yang tersedia tidak sedikit. Ada saham, emas, obligasi, dan reksa dana.
Tiap-tiap instrumen memiliki persentase keuntungan dan risiko sendiri-sendiri, tentunya keuntungan obligasi berbeda dengan saham, begitu juga risikonya berbeda dengan obligasi.
Hindari memilih instrumen investasi karena ikut-ikutan tanpa mengenali profil risiko investasi kamu.
Bagaimana cara mengenali profil risiko onvestasi? Silakan isi survei Profil Risiko dari Lifepal yang disediakan cuma-cuma berikut ini.
Instrumen investasi ini bisa menjadi pilihan yang tepat, sepanjang kamu mau belajar dari nol dan tak perlu modal yang besar. Investasi di saham adalah sebuah bisnis, bukan perjudian.
Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya seputar investasi, tanyakan saja ke para ahli di Tanya Lifepal!
Tanya jawab
Sementara Bursa Efek Indonesia menyebutkan kalau saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.