Apa Itu Social Enterprise Ini Pengertian Dan Bidang Fundamentalnya

Setiap orang yang sedang menyusun rencana bisnis, pasti memiliki orientasi pada sektor ekonominya saja. Artinya, bagaimana suatu bisnis yang dirancang dapat mengais pundi-pundi keuntungan yang besar. Akan tetapi, ada salah satu istilah yang menarik dalam sektor bisnis yang bernama social enterprise.

Untuk mengetahui secara lebih komprehensif mengenai apa itu social enterprise, maka Olahkarsa telah merangkum beberapa pengertian dan bidang fundamentalnya. Selamat membaca!

Pengertian Social Enterprise
Ilustrasi Social Enterprise (Unsplash)

Di era yang serba modern ini, sektor bisnis mengalami berbagai inovasi yang disandarkan atas realita sosial. Yang mana banyak sekali perusahaan yang hanya berkutat pada penghasilan atau income dan secara tidak sadar merusak sektor sosial dan lingkungan.

Yap, merusak ini secara eksplisit dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terdampak akibat kegiatan produksi perusahaan secara masif. Selain itu, banyak terjadi deforestasi dan pembakaran hutan yang secara gradual mengikis ekosistem lingkungan hidup di suatu daerah.

Atas dasar ini, banyak perusahaan yang akhirnya merancang model bisnis social enterprise. Apa itu social enterprise? Secara definitif, merupakan model bisnis yang meleburkan antara profit-oriented dengan social-oriented dalam kegiatan produksinya.

Menurut Social Enterprise Alliance, model bisnis social enterprise ini mengkolaborasikan antara misi sosial dan program nirlaba atau pemerintah dengan pendekatan bisnis yang didorong oleh pasar. Sehingga secara teknis, social enterprise ini juga ikut untuk mengatasi berbagai masalah sosial maupun lingkungan hidup di suatu daerah.

> “Kegiatan swasta yang menggunakan strategi kewirausahaan dengan tujuan utamanya adalah pencapaian tujuan ekonomi dan sosial bagi kepentingan publik serta memiliki kapasitas untuk membawa solusi inovatif pada permasalahan sosial dan pengangguran”

Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), 2013
Kemudian, perusahaan yang mengelaborasikan konsep social enterprise ini juga membagikan beberapa income maupun profit nya untuk kegiatan amal, sosial, dan hal-hal lain untuk kemaslahatan masyarakat. Biasanya, hal ini ditampung dalam program CSR dari perusahaan yang telah bekerja sama dengan beberapa stakeholder.

Bidang Fundamental dalam Social Enterprise
Bidang Fundamental dalam Social Enterprise

Setelah mengetahui apa itu social enterprise, ada empat bidang fundamental dalam Social Enterprise yang merupakan kristalisasi dari konsep SDGs. Apa saja bidangnya?

1. Efisiensi Energi
Pertama, bidang efisiensi energi saat ini sedang diprioritaskan oleh model bisnis social enterprise. Mengapa? Energi yang dihasilkan dari fosil seperti minyak bumi maupun batu bara sedang dilanda kelangkaan serta harga yang relatif tinggi.

Oleh karena itu, social enterprise mendukung adanya energi yang efisien dan terjangkau. Hal ini dapat dilihat dari berbagai inovasi untuk menciptakan energi terbarukan dengan bekerja sama dengan para stakeholder yang memiliki visi serupa.

2. Proporsi Kelayakan Kerja
Kedua, ada proporsi kelayakan kerja yang berimplikasi terhadap pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya. Bidang proporsi kelayakan kerja cukup menjadi prioritas untuk dapat mengakomodasi tenaga kerja dari berbagai lapisan masyarakat untuk secara kolektif mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan.

Tidak hanya itu, hal ini juga berhubungan dengan bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi mikro maupun makro. Mengapa hal ini terjadi? Karena serapan terhadap tenaga kerja akan meningkatkan produksi dan konsumsi sehingga menaikkan level ekonomi negara.

3. Respon dan Tindakan dalam Climate Change
Ketiga, yaitu bidang yang berkaitan dengan respon dan tindakan terhadap climate change. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan iklim atau cuaca menjadi tantangan yang besar bagi perusahaan – utamanya model social enterprise.

Untuk itu, perusahaan harus ikut serta dalam mencegah, memitigasi, maupun mereduksi adanya dampak-dampak yang dilahirkan dari climate change. Tentu saja hal ini juga beririsan dengan model efisiensi energi yang telah dijelaskan di atas.

4. Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab
Keempat, ada tanggung jawab pada sektor konsumsi dan produksi. Tahukah Anda, jika ingin mencapai suatu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, maka harus ada perubahan mekanisme produksi.

Dapat diketahui bahwa tindakan konsumtif masyarakat dan kegiatan produksi yang berlebihan membuat produk pertanian tidak terpakai lagi. Sisa-sisa makanan, sisa-sisa industrial, dan lain sebagainya harus dibuang sia-sia. Untuk itu, concern dari perusahaan adalah menciptakan iklim produksi dan konsumsi yang dapat lebih bertanggung jawab.

Model Bisnis Social Enterprise sebagai Sebuah Solusi

Setelah Anda paham apa itu social enterprise beserta empat bidang fundamental nya, maka satu kesimpulannya. Apa itu? Social enterprise dapat menjelma menjadi sebuah solusi konkret untuk menyelesaikan beberapa permasalahan sosial dan lingkungan.

Hal ini tercermin dari substansi dan esensi dari social enterprise yang memang mengkombinasikan antara profit-oriented dan social-oriented. Secara konotatif, berarti tetap menggenjot keuntungan perusahaan namun juga peduli akan ekosistem sosial serta lingkungan di suatu daerah.

Baca artikel dari Olahkarsa mengenai CSR, PROPER, GRI, SDGs, Conflict Resolution, Community Development, dan lain-lain di sini.