Girl Crush Ketika Seorang Perempuan Mengagumi Perempuan Lain
Girl Crush, rasanya senang sekali menemukan istilah ini. Akhirnya ada juga sebuah ungkapan yang bisa menggambarkan salah satu jenis “kekaguman” yang sebelumnya harus dijelaskan panjang lebar. Apa itu girl crush?Girl crushadalah sebuah perasaan suka atau kagum seorang perempuan terhadap perempuan lainnya. Bisa karena kecantikannya, kepandaiannya, kepribadiannya, gayanya, cara bicaranya, dan lain sebagainya. Tapi ketertarikan atau kekaguman ini tidak bermuatan seksual atau bernuansa romantis, benar-benar 100% kagum. Atau istilah lainya mengidolakan. Kenapa saya senang dengan lahirnya istilah yang berasal dari negeri Paman Sam ini? Karena entah bagaimana sejak kecil saya selalu lebih menyukai tokoh wanita dibandingkan pria. Saya lebih suka cerita yang jagoannya perempuan, atau kalau pun bukan jagoan ada sosok perempuan yang memberi pengaruh besar pada alur cerita. Saya lebih mengagumi aktris dengan kemampuan akting tinggi dibandingkan aktor yang dinobatkan sebagai pria paling ganteng seplanet bumi. Mata saya lebih berbinar menyaksikan seniman perempuan yang piawai memainkan alat musik atau berkarya di bidangnya, dibanding melihat seniman-seniman pria yang ketika beraksi disoraki para kaum hawa. Saya lebih menggemari girlband dibanding boyband. Apa alasannya saya lebih menyukai tokoh perempuan dibandingkan laki-laki? Karena saya adalah seorang perempuan yang punya mimpi. Saya adalah seorang perempuan yang punya ambisi dan cita-cita. Melihat kesuksekan para tokoh perempuan itu memberikan penyemangat sendiri bagi saya. Walau agak terlambat menyadari tapi saya selalu berkata pada diri sendiri “gw juga bisa mencapai level itu di bidang gw.” Ya, saya terlambat menyadari kalau sebatas kagum saja tidak cukup, saya harus mencontoh dengan segera dan bukannya tenggelam dalam mimpi-mimpi kosong. Saatnya saya bangun dan mewujudkan mimpi itu, dengan penuh kesabaran dan kerja keras. Mereka juga tidak mendapatkannya secara instan. Lagi pula, menurut saya, jika kita (perempuan) mengagumi tokoh pria batasannya hanya sekedar “andai aku bisa jadi pasangannya,” yang maaf ini cuma khayalan dan membosankan. Saya lebih suka pria yang nyata bisa saya miliki ketimbang cuma sekedar khayalan. Hehehe… Tapi ketika kita (perempuan) mengagumi tokoh perempuan lainnya maka batasanya lebih luas, karena banyak aspek yang bisa dijadikan inspirasi, dijadikan motivasi untuk menjadi lebih baik, “aku ingin menjadi seperti dia.” Kalimat ini jauh lebih bersemangat dan nyata. Saya ambil contoh diri sendiri saja. Ketika saya mengagumi seorang perempuan, yang ada dalam pikiran saya adalah saya ingin berkenalan dengannya, menjadi temannya, mengobrol berbagi pikiran dengannya. Saya ingin menilai apakah kapasitas saya sudah menyamainya, saya ingin mendengar kisahnya dan memetik pelajaran darinya. Saya pribadi sih merasa tidak ada yang salah dengan itu, tapi namanya manusia lebih banyak yang berpikiran negatif ketimbang positif. Rasanya terlalu naif jika kagum disamakan dengan naksir, atau suka disamakan dengan cinta, atau menggemari disamakan dengan tetarik secara seksual. I wanna be like her, I wanna be her friend, NOT I wanna be with her. Jadi kekaguman seorang perempuan terhadap perempuan lainnya, dalam hal ini tokoh publik, adalah sebagai bentuk visualisasi keinginan diri untuk menjadi perempuan yang diinginkan, yang tentu dapat memberikan motivasi dan inspirasi tersendiri. Entah dengan orang lain, tapi itu yang saya rasakan. Setelah mengetahui ini adalah hal yang wajar, saya jadi tidak merasa aneh lagi. Hahaha… Tidak ada salahnya mengagumi sesuatu yang lebih indah dari kita, bukan? Ini sumber ide dari ocehan saya di atas: / /news/ _1_crushes-popular-girl-admire