Implementasi IPv6 Di Indonesia Tidak Mudah

Achmad Rouzni Noor II – detikInet

Sabtu, 26 Mar :13 WIB

Foto: GettyImages Jakarta – Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan Implementasi IPv6 di Indonesia, terutama di lingkungan pemerintah.

Teknologi IPv6 adalah protokol untuk next generation Internet. IPv6 didesain sedemikian rupa untuk jauh melampaui kemampuan IPv4 yang umum digunakan sekarang ini.

Menurut Direktur Jenderal Penyelengaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Kalamullah Ramli, implementasi IPv6 bukan hal yang mudah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Banyak hal yang yang harus dipertimbangkan dalam proses migrasi seperti identifikasi perangkat dan sumber daya manusia,” tegasnya seperti dikutip dari situs Kominfo, Sabtu (26/3/2016).

Ditambahkannya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPv6 mulai dari perangkat eksisting, identifikasi kesiapan sumber daya manusia, kesiapan layanan produk dengan sistem operasi existing.

“Semua itu perlu diperhatikan untuk mendukung layanan IPv6, mengembangkan skema migrasi dan jaringan untuk mendukung protokol IPv6 termasuk skenario masa transisi,” paparnya.

Roadmap Penerapan IPv6 di Indonesia mencakup tahapan-tahapan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang terkait.

“Ini tidak terkecuali instansi pemerintah yang dalam hal ini memiliki program-program strategis berskala nasional yang keberhasilannya bergantung pada sumber daya alamat IP dalam jumlah masih seperti Jardiknas, Single Identity Number termasuk juga untuk e-government di lingkungan satuan kerja perangkat daerah,” ujarnya.

Sekadar diketahui, tingginya aktivitas internet di Indonesia serta perkembangan aplikasi internet dalam negeri yang menyimpan segudang potensi seperti aplikasi online untuk perdagangan, portal berita, perbangkan layanannya hingga ke pelosok negeri menjadikan umber daya IP memiliki peran yang krusial terhadap masa depan jaringan telekomunikasi.

IPv6 yang mulai berlaku pada Juni 2012, memungkinkan triliunan nomor atau alamat IP. Sementara IPv4 memiliki ruang hanya untuk 4,3 miliar sehingga tidak cukup untuk internet yang terus tumbuh. (rou/rou)