Samsung Lengkapi 5G Di Galaxy Note 10

Bisnis.com,SEOUL – Memasuki era 5G, Samsung melengkapi tiga ponselnya dengan jaringan internet 5G, yakni Galaxy A90 5G, Fold 5G dan terakhir Galaxy Note 10+.

Meski demikian, ponsel tersebut belum bisa dipastikan kapan akan masuk Indonesia, mengingat hingga saat ini jaringan yang tersedia di Indonesia masih 4G.

M. Taufiq Furqan Produk Marketing Samsung Elektronik Indonesia mengatakan saat ini, ponsel jaringan 5G itu baru dipasarkan di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Australia.

Khusus layanan 5G di Note10 +, dapat dimanfaatkan untuk streaming video resolusi tinggi, mengunduh konten yang sangat cepat, dan streaming game yang berat secara real time.

Pengembangan Samsung dari solusi 5G mencakup chipset, infrastruktur jaringan dan perangkat seluler yang telah menciptakan lingkungan yang sempurna untuk inovasi dan perubahan yang cepat.

Di Note10|10+ juga telah dibenamkan SoC Exynos 9825 untuk konektivitas super cepat. Prosesor ini telah disiapkan untuk era 5G ketika dipasangkan dengan Exynos Modem 5100, yang menampilkan dukungan untuk 5G NR, memberi Anda konektivitas generasi berikutnya.

Taufiq mengatakan harga jual ponsel Samsung bisa mencapai selisih 100 dolar AS per unitnya dibandingkan dengan generasi 4G yang saat ini dipakai.

“Jika nanti aturan 5G sudah masuk Indonesia, maka ponsel ini juga akan mulai kita jual di Indonesia,” ujarnya di sela-sela Workshop Samsung Galaxy Note 10 dan 10+ di Korea Selatan.

Samsung sendiri memiliki lebih banyak paten 5G daripada perusahaan lain dan merupakan perusahaan pertama yang menerima persetujuan FCC (Federal Communication Commission) untuk peralatan jaringan 5G-nya.

Hingga saat ini, lebih dari dua juta konsumen di dunia dapat terhubung dengan jaringan 5G melalui smartphone Samsung. Indonesia siap menyambut datangnya 5G dalam beberapa tahun ke depan, agar konsumen bisa merasakan manfaat dari jaringan super cepat ini.

Sebelumnya, Pemerintah menyatakan lebih berhati-hati dalam mengimplementasikan teknologi 5G yang diprioritaskan untuk mengatasi masalah perekonomian dalam negeri.

Pasalnya, penerapan teknologi 5G di Indonesia dinilai akan menjadi kesempatan bagi vendor luar negeri untuk meningkatkan skala bisnisnya di Tanah Air.

Kasubdit Penataan Alokasi Spektrum Dinas Tetap dan Bergerak Darat (DTBD) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Adis Alifiawan mengatakan tujuan utama penerapan 5G di Indonesia adalah untuk memajukan sektor-sektor industri seperti logistik, agrikultur, dan kelautan, yang dinilai memiliki signifikan bagi perekonomian nasional.

“Pemerintah tidak berada dalam posisi terburu-buru untuk masuk ke era 5G, oleh karena pasar untuk 5G baru saja muncul. Kalau step in sekarang, yang diuntungkan bukan Indonesia, melainkan vendor luar negeri, karena market sudah terbuka, mereka bisa produksi besar, dan menikmati keuntungan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Sabtu (24/8/2019).

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah bekerja sama dengan para pelaku industri dan membentuk 5G Task Force, sebagai upaya kedua pihak dalam menentukan model kemitraan yang notabene adalah landasan bagi pengimplementasian 5G agar investasi yang dilakukan dapat tepat sasaran dan sukses.

Untuk mendorong pemanfaatan 5G di sektor-sektor prioritas yang memerlukan aplikasi-aplikasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi industri dalam negeri, pemerintah pun menyiapkan kebijakan terkait dengan penerapan 5G, alokasi spektrum, serat optik, kompetensi teknis pembangunan, serta akses pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

samsung Editor : Mia Chitra Dinisari