Apa Itu Social Commerce

DomaiNesians! Dalam berbelanja online kita sering mendengar istilah e-commerce dan social commerce. Tahukah kamu kalau dua kata itu adalah proses yang berbeda? Untuk mengetahui jawabannya, yuk disimak ulasan berikut ini!

> Social commerce adalah kegiatan menjual produk di media sosial. Mulai dari menemukan produk, riset produk dan proses pembayaran berlangsung di platform media sosial.

Sumber: PexelsSederhananya adalah ketika kamu me-scroll timeline Instagram dan melihat piyama dengan motif lucu, kamu bisa langsung klikShop Nowkemudian menyelesaikan semua proses pembelian di Instagram tanpa harus keluar aplikasi atau website.

Setelah selesai membeli, kamu bisa terus me-scroll atau mengupload foto di Instagram.

Beda Social Commerce, E-Commerce dan Social Selling
Apakah kamu pernah berbelanja di e-commerce? Ketika berbelanja di e-commerce biasanya kamu akan membuka website atau aplikasi sampai semua proses pembelian selesai.

Nah, kalau social commerce, kamu berbelanja produk di aplikasi media sosial tanpa harus membuka aplikasi e-commerce untuk menyelesaikan pembelian.

Berbeda juga dengan social selling, kalau social selling itu menggunakan media sosial untuk menemukan akses kontak calon pelanggan, menjalin hubungan dan memelihara prospek penjualan dari para calon pelanggan.

Kelebihan Social Commerce
Setelah kamu mengetahui perbedaan istilah-istilah penjualan di media sosial, mungkin kamu sekarang berpikir untuk menggunakan media sosial sebagai tempat menjual produk.
Ini adalah beberapa alasan kamu wajib mencoba social commerce:

Berbelanja menjadi Social Experiences
Calon pelanggan akan menjadi lebih interaktif karena mereka bisa berkonsultasi dengan teman tentang proses pembelian, memposting piyama baru yang sedang trend di story.

Pelanggan juga bisa berkomentar di postingan penjual tanaman favoritmu atau juga bisa membaca semua komentar dari para pembeli tanaman Monstera sebelum kamu memutuskan untuk membeli produk.

Ketika calon pelanggan harus keluar dari aplikasi media sosial dan masuk ke website untuk memasukkan produk ke keranjang pembelian, mereka akan kehilangan momen dan perhatian tentang brand atau produk.

Melihat produk dan bisa langsung membeli dengan sekali klik adalah cara singkat yang mungkin disukai calon pelanggan ketika berbelanja tanpa harus meninggalkan postingan.

Media Sosial Penghasil Uang
Banyak calon pelanggan yang mencari tahu terlebih dahulu produk yang akan mereka beli di media sosial sepertiInstagramdan Facebook.

Ini bisa menjadi kesempatan bagi kamu untuk menjual apa yang mereka cari di media sosial tanpa harus membuka banyak halaman website.

Selain proses yang cepat, kelebihan lainnya adalah mempermudah kamu mendapatkan feedback dari pelanggan.

Ketika kamu mengupload katalog produk, calon maupun pelangganmu akan memberitahu apa yang mereka suka dan tidak.

Ini bisa menjadi pertimbangan selanjutnya ketika kamu ingin mengembangkan produk bisnis.

Di media sosial, kamu memiliki data audiens dan banyak kesempatan untuk mengobrol di kolom komentar atau saling membalas pesan.

Kesukaan Para Milenial dan Gen Z
Kalau produk yang kamu jual memiliki target audiens dengan usia tahun, ini adalah cara yang tepat karena mereka menyukai hal instan seperti berbelanja sambil scrolling timelinemedia sosial.

Sumber: PexelsBerjualan di media sosial merupakan peluang yang bagus karena kamu bisa mengetahui demografis calon pelanggan.

Produk yang kamu tawarkan bisa langsung diiklankan ke audiens tertentu yang menyukai produkmu, cara ini tidak bisa dilakukan oleh e-commerce dan marketing tradisional.

Platform Media Sosial Terbaik
Saat ini banyak sekali platform media sosial yang tersedia tetapi hanya beberapa yang bisa digunakan untuk social commerce.

Facebook shopsdapat diakses dari Facebook Page, profile Instagram ataupun Instagram Shopping ads.

Facebook shops dapat dikustomisasi seperti font dan warna yang sesuai dengan brandingmu serta katalog produk yang bisa diimport dari websitemu.

Calon pelanggan dapat melakukan pembayaran di aplikasi atau chat messenger, atau arahkan ke websitemu.

Untuk membuat Instagram shops, kamu perlu membuat akun Instagram bisnis terlebih dahulu dan menghubungkannya ke Facebook Page.Instagram shopshanya bisa menjual produk, bukan jasa atau servis.

Setiap produk di postingan feeds akun bisnismu memiliki halaman detail yang menampilkan harga dan deskripsi produk. Instagram shops memiliki fitur tag produk di story atau feeds.

Pinterest memberikan fiturProduct Pinsuntuk setiap akun bisnis dan ditampilkan di Pinterest Shop brand.

Calon pelanggan tidak bisa membeli di aplikasi, ketika mengklik pot tanaman, mereka akan diarahkan ke e-commerce untuk melakukan transaksi pembelian.

Sejak Juli 2020, Snapchat meluncurkan fiturBrand Profilesyang memungkinkan calon pelanggan bisa mengeksplor dan membeli produk langsung dari aplikasi.

Seperti pada profile Kylie Cosmetics, dengan fiturSwipe up to Shopmemudahkan calon pelanggan membeli produk mereka di aplikasi.

Katalog dan konten produk yang menarik menjadi alasan calon pembeli tertarik dengan barang jualanmu, selain itu kamu juga perlu merespon mereka yang bertanya dan memposting produkmu di story mereka.

Selain konten yang menarik, calon pembeli merasa semakin yakin untuk membeli ketikamembaca ulasandari pembeli sebelumnya.

Minta pembelimu untuk memberi ulasan, setelah itu kamu bisa menjadikannya konten untuk di posting seperti video dari pembeli ataupun kumpulan komentar positif tentang produkmu.

Mengetahui siapa sajatarget audiensmujuga menjadi hal yang penting karena bisa membantu dalam strategi marketing bisnismu.

Sumber: PexelsJangan sampai kamu salah menargetkan, karena di media sosial kamu bisa mendapatkan data demografi calon pembeli.

Setelah kamu mengetahui ulasan lengkap di atas, semoga kamu bisa menjadikan media sosial yang kamu punya sekarang menjadi sumber cuan. Selamat mencoba!