Apa Itu Social Distancing Dan Cara Menerapkannya Di Berbagai Tempat

Social Distancing. ©2020 Merdeka.com Merdeka.com – Pasti mengecewakan mendengar pemberitaan mengenai banyaknya kegiatan yang tidak jadi dilaksanakan seperti event olahraga, festival dan konser musik, dan perkumpulan-perkumpulan lain yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Pembatalan ini tentu tidak begitu saja terjadi. Namun dilakukan dengan mempertimbangkan kepentingan kesehatan publik, dan dipercaya dapat menghentikan atau membantu meminimalisir penyebaran penyakit menular apabila masyarakat tidak berkerumun di suatu tempat.

Membatalkan kegiatan, meminimalisir aktivitas di luar ruangan dan menarik diri dari keramaian adalah salah satu contoh dari social distancing. Istilah social distancing mulai muncul ke permukaan dan ramai diperbincangkan sejak terjadinya peningkatan jumlah kasus virus Corona di seluruh penjuru dunia.

Social distancing menjadi salah satu program utama pemerintah dalam mencegah dan membatasi penyebaran pandemik ini. Apa itu social distancing dan bagaimana cara menerapkannya yang baik dan benar? Berikut merdeka.com rangkum dari berbagai sumber apa itusocial distancingdan bagaimana cara menerapkannya, Senin (30/3/2020).

Apa Itu Social Distancing?
2020 Merdeka.com

Praktik social distancing merupakan perubahan perilaku yang dapat membantu menghentikan penyebaran infeksi. Termasuk di antaranya membatasi kontak sosial, bekerja dan sekolah hanya di antara individu yang tampak sehat, dengan maksud untuk menunda penularan dan mengurangi kecepatan penyebaran wabah.

Dilansir dari Australian Government Department of Health, social distancing sangat penting karena COVID-19 kemungkinan besar menyebar dari individu ke individu melalui;

1. Kontak dekat secara langsung dengan individu yang terinfeksi atau dalam kurun waktu 24 jam sebelum gejala infeksinya muncul.
2. Kontak dekat dengan individu dengan infeksi yang telah dikonfirmasi, yang sebelumnya batuk dan bersin.
3. Menyentuh benda atau permukaan (seperti gagang pintu atau meja) yang terkontaminasi batuk atau bersin dari seseorang dengan infeksi yang dikonfirmasi, dan kemudian menyentuh bagian tubuh seperti mulut dan wajah Anda.

Jadi, semakin jauh jarak antara Anda dengan orang lain, semakin sulit pula bagi virus Corona untuk menyebar.

Apa yang Dapat Anda Lakukan?
Jika Anda merasa atau sedang sakit, jauhi orang lain. Itu adalah hal terpenting yang harus dilakukan saat ini. Anda juga harus mempraktikkan dan menjaga kebersihan tangan sebisa mungkin. Pelajari juga etika bersin dan batuk di tempat umum yang baik dan benar.

1. Cucilah tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir, sebelum dan sesudah makan, dan setelah pergi ke toilet.
2. Menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, membuang tisu bekas di tempat sampah, dan menggunakan pembersih tangan atau hand sanitizer berbasis alkohol.
3. Jika sedang tidak sehat, hindari kontak fisik dengan orang lain (jaga jarak sekitar 1.5 meter dari orang lain).

Selain itu, Anda juga dapat mulai menerapkan serangkaian tindakan social distancing ini sekarang. Tindakan-tindakan sederhana dan masuk akal di bawah ini dapat membantu mengurangi risiko bagi diri sendiri maupun orang lain dan membantu memperlambat penyebaran virus Corona di masyarakat. Hal-hal ini dapat diaplikasikan setiap hari mulai dari rumah, tempat kerja, sekolah, dan saat berada di tempat umum. Merdeka.com

Penerapan Social Distancing di Rumah
Rumah Tangga:

Untuk mengurangi penyebaran kuman di rumah:

* Seperti yang telah disebutkan di atas, lakukan ritual pembersihan tangan dan terapkan etika batuk/bersin yang baik.
* Hindari berjabat tangan dan berciuman.
* Disinfektan seluruh permukaan perabotan seperti; meja, bangku dapur, gagang pintu.
* Tingkatkan jumlah ventilasi di rumah dengan membuka jendela atau menyesuaikan suhu AC.
* Mengurangi kunjungan ke toko/supermarket, pilihlah berbelanja barang dan jasa secara online.
* Mempertimbangkan urgensi pergi liburan dan melakukan perjalanan jarak jauh, apakah masuk akal dan perlu.

Rumah Tangga yang Terdapat Orang Sakit

Selain langkah-langkah di atas, perlu ditambahkan:

* Menempatkan dan merawat orang yang sakit di satu ruangan khusus/terpisah jika memungkinkan.
* Minimalisir jumlah penjaga.
* Tutup pintu kamar dan jika mungkin, biarkan jendela terbuka.
* Orang yang sakit dan orang yang merawat harus menggunakan masker bedah ketika berada di ruangan yang sama.
* Melindungi anggota keluarga yang rentan lainnya, seperti orangtua berusia di atas 65 tahun atau orang dengan penyakit kronis dan apabila diperlukan, dapat dicarikan akomodasi alternatif.

Penerapan Social Distancing di Tempat Kerja
Untuk mengurangi penyebaran kuman di tempat kerja:

* Tetap di rumah jika sakit dan bekerja di rumah jika ada himbauan work from home.
* Berhenti berjabat tangan sebagai salam.
* Melakukan rapat melalui video conference dan panggilan telepon.
* Tunda rapat besar.
* Melakukan pertemuan penting di luar, di udara terbuka jika memungkinkan.
* Mempromosikan pentingnya kebersihan tangan dan etika batuk/bersin yang baik, serta sediakan pembersih tangan (sabun, hand sanitizer) untuk semua staf dan pekerja.
* Makan siang di meja atau ruang masing-masing, jangan di pantry.
* Bersihkan dan disinfeksi semua permukaan perabotan secara teratur.
* Pertimbangkan untuk membuka jendela dan mengatur suhu AC untuk peredaran udara yang lebih baik.
* Batasi mengedarkan dan sharing makanan di tempat kerja.
* Mempertimbangkan perjalanan bisnis yang tidak perlu.
* Perketat aturan standar kesehatan bagi staf kantin dan orang-orang disekitar mereka.

Penerapan Social Distancing di Sekolah
Untuk mengurangi penyebaran kuman di sekolah:

* Jika anak sedang sakit, jangan biarkan ia pergi ke sekolah (atau tempat penitipan anak)
* Sanitasi tangan saat masuk sekolah dan berkala.
* Tunda kegiatan yang mengarah pada percampuran siswa antar kelas dan angkatan.
* Hindari antrean dan pertimbangkan untuk membatalkan acara majelis sekolah.
* Mempromosikan jadwal mencuci tangan secara teratur.
* Melakukan proses belajar mengajar di luar ruangan yang memungkinkan.
* Pertimbangkan membuka jendela dan mengatur pengkondisian sirkulasi udara yang baik.
* Perketat aturan standar kesehatan bagi staf kantin dan orang-orang di sekitar mereka.

Penerapan Social Distancing di Tempat Umum
Untuk mengurangi penyebaran kuman di tempat umum:

* Sanitasi tangan sebisa mungkin, termasuk saat memasuki dan meninggalkan gedung.
* Bertransaksi menggunakan e-money, ketimbang uang kertas.
* Hindari bepergian pada saat rush hour dan jauhi keramaian.
* Pekerja transportasi public dan pengemudi taksi harus membuka jendela kendaraan jika memungkinkan, dan secara teratur membersihkan dan mendisinfeksi seluruh permukaan kendaraan.

Social distancing harus dipahami dengan pendekatan rasional. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar masyarakat menjaga jarak setidaknya 1 meter dari satu sama lain, terutama dari orang yang batuk dan bersin. Kontak fisik seperti jabat tangan, berpelukan, dan berciuman juga harus dihindari dalam situasi sosial seperti saat ini.

Terdapat bukti dari wabah sebelumnya, seperti pandemi flu 1918 dan wabah Ebola 2014, bahwa social distancing secara efektif dapat membatasi penyebaran infeksi. Sehingga, besar kemungkinan hal ini juga efektif untuk diaplikasikan di tengah merebaknya virus Corona.

[edl]