Cara Menggunakan Nfc Di Atm

KRL Commuter LineKRL Commuter Line dengan bakal pelanting JR 205 madya melintas di wilayah Cilebut, Bogor

PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)Daerah * Jabodetabek * Jakarta Timur
* Jakarta Buku
* Jakarta Selatan
* Jakarta Barat
* Jakarta Utara
* Kota Bogor
* Kabupaten Bogor
* Ii kabupaten Depok
* Kota Tangerang
* Kota Tangerang Kidul
* Kabupaten Tangerang
* Kota Bekasi
* Kabupaten Bekasi

* Banten * Kecamatan Maja dan Rangkasbitung (Kabupaten Lebak)

* Distrik Spesial Yogyakarta * Kapanéwon Depok dan Kalasan (Kabupaten Sleman)
* Kota Yogyakarta

* Jawa Tengah * Kabupaten Klaten
* Kabupaten Sukoharjo
* Kota Surakarta

JenisTransportasi umum, Kereta api komuterJumlah sagur7Besaran stasiun93Penumpang harian1.039.303 (Agustus 2019)
1.154.080 (puncak, Juni 2018)[1]
Penumpang tahunan334.102.903 (2019)[2]Maktab ki akalStasiun Juanda, Pancasuda, Kota Jakarta PusatSitus web April 1925
(sebagai
Elektrische Staatsspoorwegen)

April dibawah label
PT Sepur

(sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek)

15 September 2008
(sebagai KAI Commuter Jabodetabek)

20 September 2017
(ibarat Kereta Commuter Indonesia)

OperatorKereta Commuter Indonesia (KCI)[3]Jenjang kereta8, 10 dan 12 kereta per rangkaian KRLWaktu antara5-60 menitJenjang sistem418 km (260 mi)[4]Lebar kereta api1.067 mm
(3 ft 6 in)
Cape gauge

Listrik1.500 V DCKecepatan galibnya40 km/h (11 m/s)Kecepatan teratas70 km/h (19 m/s)Peta rute
(klik lembaga cak bagi memperbesar)

KRL Commuter Line
merupakan sistem transportasi angkutan cepat komuter berbasis Kereta Rel Elektrik (KRL) yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter),[3]
anak perusahaan dari PT Kereta api Indonesia (Persero) (PT KAI). KRL ini telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun 1925, hingga kini meladeni rute komuter di kawasan Jabodetabek serta lintas Yogyakarta–Solo.

Layanan ini dahulu dioperasikan dengan logo
KRL Jabotabek
sejak era 1970-an sampai pemekaran Kota Depok sreg 1999 dengan stempel alternatif
KRL Jabodetabek.
Divisi Jabotabek
menjadi operator KRL pada masa itu. Plong 2008, layanan KRL dioperasikan maka dari itu firma baru bernama PT KAI Commuter Jabodetabek yang kelak sejak 2017 berubah menjadi Kereta Commuter Indonesia (KCI, kini KAI Commuter).

Perjalanan KRL ini cukup panjang dan berlika-liku. KRL silam dihadirkan di Hindia Belanda sejak 1925 untuk memperingati 50 tahun Staatsspoorwegen beroperasi di Jawa. Semenjak 1960-an, transportasi listrik di Jakarta kreatif pada bintik nadirnya karena dicap seumpama penyebab kemacetan sehingga Trem Batavia ditutup dan KRL dibatasi. Memasuki era 1970-an, KRL kemudian mengalami regenerasi dengan hadirnya KRL Rheostatik yang diimpor dari Jepang. Sekarang KRL didominasi oleh legiun KRL medan Jepang, dan minoritas produksi PT INKA, Madiun.

Album

Elektrifikasi kolek Staatsspoorwegen

Logo yang digunakan maka dari itu Elektrische Staatsspoorwegen

Kereta setrum pertama (1925), melayani jongkong Tandjong Priok–Meester Cornelis

Pustaka elektrifikasi kempang kereta api sudah didengungkan sejak 1917 oleh perusahaan kereta jago merah properti pemerintah Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS). Saat itu, elektrifikasi kempang kereta jago merah diprediksi akan menguntungkan secara ekonomi. Elektrifikasi kempang kereta api kemudian dilakukan dari Tanjung Priuk sampai dengan Meester Cornelis (Jatinegara) dimulai pada tahun 1923. Pembangunan ini selesai plong 24 Desember 1924.[5]

Proyek elektrifikasi terus berlanjut. Jalur lingkar Jakarta selesai dielektrifikasi pada 1 Mei 1927 dan pada 1930, elektrifikasi kolek Jakarta–Bogor sudah mulai dioperasikan. Kereta nan digunakan ialah lokomotif elektrik sinar 3000 sintetis pabrik SLM–BBC (Swiss Locomotive and Machine Works–Brown, Boveri, & Cie), api kepala kereta api setrum seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Geselischaft) Jerman, lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor Belanda serta kereta elektrik buatan industri Westinghouse dan kereta listrik tiruan pabrik General Electric.[5]

Pascakemerdekaan

Jalur kereta yang terelektrifikasi tersebut terus digunakan dan diperluas wilayah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia. Pengoperasian jalur kereta api di Indonesia dilaksanakan makanya
Djawatan Kereta Jago merah Repoeblik Indonesia
(DKA) hingga era PT Kereta Jago merah Indonesia pada momen ini.

Penghapusan trem Batavia

Sreg tahun 1960-an, transportasi di Jakarta berada di titik nadir. Soekarno memerintahkan Gubernur Sudiro bikin menghapus trem elektrik karena dianggap menyebabkan kemacetan. Karenanya lega musim 1960, trem sepenuhnya berhenti beroperasi di Jakarta.[6]
Kereta listrik pun ikut dihentikan operasinya akhir 1965. Selanjutnya pada November 1966, seluruh pengangkutan kereta jago merah jurusan Manggarai–Jakarta Kota dibatasi.[7]
Hal ini berkaitan dengan jatuh tajamnya jumlah penumpang dan kondisi umum ii kabupaten Jakarta nan tak kondusif. Kantor Pusat Statistik menyadari, jumlah penumpang lokal nan dilayani Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) periode 1965 merosot 47 persen dibandingkan 1963. Tahun 1965, hanya 16.092 penumpang per hari nan memakai kereta tempatan.[7]
Semenjak kereta listrik buatan Belanda tidak dapat beroperasi pun, rute ini terkadang digunakan oleh kereta tempatan yang menggunakan lokomotif, lazimnya pendar BB 200 maupun BB 201 digunakan sebagai penariknya.

Regenerasi

Baru pada waktu 1972, kereta elektrik mulai unjuk kembali. Harian
Kompas
copot 16 Mei 1972 memberitakan bahwa PNKA memesan 10 set kereta listrik dari asing kawasan bikin memenuhi kebutuhan Jakarta. Anju ini untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mengurangi kemacetan yang mulai terasa momen itu.[7]

KRL dan kereta rel diesel (KRD) dari Jepang tiba di Jakarta catur perian kemudian, 1976. KRL-KRL ini akan menggantikan lokomotif listrik lama peninggalan Belanda yang sudah lalu dianggap bukan patut. Tiap koneksi KRL terdiri atas empat kereta dengan kapasitas angkut 134 penumpang per kereta.[7]
KRL generasi permulaan ini kemudian dikenal sebagai
KRL Rheostatik
dan telah melayani masyarakat Jakarta hingga akhir pengoperasian KRL Ekonomi pada tahun 2013.

Pada Mei 2000, pemerintah Jepang melalui JICA dan Pemerintah Kota Tokyo menghibahkan 72 unit KRL jebolan yang sebelumnya dioperasikan maka dari itu Biro Transportasi Kota besar Tokyo. Kereta ini diresmikan pada copot 25 Agustus 2000 dan menjadi KRL berpendingin udara (AC) pertama di Indonesia.[8]
Sejak detik itu, Indonesia rutin mendatangkan KRL bekas Jepang untuk memperkuat armada KRL di Jakarta.

Dioperasikan oleh anak firma

Logo nan digunakan hingga September Plong perian 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di daerah Distrik Operasional (DAOP) 1 Jabotabek, nan detik itu memiliki 37 rute kereta yang melayani kewedanan Jakarta Raya. Anak perusahaan baru ini merupakan suksesor mulai sejak Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek yang telah berdiri sebelumnya. PT KCJ memulai proyek pemodernan angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL komuter ekspres, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah keunggulan KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter. Proyek ini dilanjutkan dengan penyempuraan, penataan ulang, dan kastrasi sarana dan prasarana tertulis jongkong kereta dan stasiun kereta, serta penempatan eceran keamanan plong tiap deresi. Saat Stasiun Ancol Priuk diresmikan sekali lagi sesudah dilakukan peremajaan kuantitas pada waktu 2009, jalur kereta setrum lebih menjadi 6, meskipun belum seutuhnya beroperasi. Pada Juli 2013, PT KCJ berangkat menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (Commuter Electronic Ticketing) dan perubahan sistem tarif kereta.[9]

Pada waktu 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), 3 hari setelah ulang periode perusahaan tersebut yang ke-9.[10]
Pergantian nama ini juga mewadahi pengutusan penyelenggaraan kereta api komuter nan makin luas di seluruh Indonesia,[11]
sehingga nantinya sagur KRL Commuter Line di daerah Jabodetabek dan sekitarnya bukan lagi satu-satunya kolek sepur perkotaan yang dioperasikan oleh PT KCI.

Rute

Plong awal taaruf pola loopline pada tahun 2011, Commuter Line Jabodetabek memiliki 6 jalur dan 8 perhubungan. Saat ini jumlah tersebut bertambah menjadi 6 jalur dan 8 koneksi yang meladeni seluruh wilayah Jabodetabek, Lebak, Yogyakarta, dan Surakarta.

JalurKawinTotal stasiunJarakDibukaDioperasikan sebagaisagur Commuter Line

B

Lin Bogor

Jakarta Kota–Bogor24†54,8 km19305 Desember 2011[12]

Jakarta Ii kabupaten–Nambo23†51,0 km Mei 2022[13]

C

Tali tap Lingkar Cikarang

Cikarang–Manggarai/Pasar Senen–Cikarang
(full-racket)
29^87,4 km19305 Desember 2011[12]
(Jakarta Daerah tingkat-Bekasi (via Manggarai))
1 April 2017 (Jakarta Kota-Bekasi (via Pasar Senen))[14]

8 Oktober 2017 (Jakarta Kota-Cikarang)[15]

28 Mei 2022 (Kurung Cikarang)[13]

Cikarang–Petak Sirah–Kampung Bandan
(half-racket)
2045,4 km Mei 2022[13]

R

Reben Rangkasbitung

Petak Abang–Rangkasbitung1972,8 km19925 Desember 2011[12]
(Tanah Abang-Tigaraksa)
1 April 2017 (Tanah Ahmar-Rangkasbitung)[16]

T

Lin Tangerang

Duri–Tangerang1119,3 km19975 Desember 2011[12]

TP

Lin Tanjung Priok

Jakarta Kota–Jazirah Priuk48,1 km20155 Desember 2011
(sebagian, hanya feeder)
[12]22 Desember 2015
(beroperasi mumbung)
[17]

Y

Lin Yogyakarta

Yogyakarta–Palur1365,5 km Februari 2021 (Yogyakarta-Tunggal Pacuan)17 Agustus 2022 (Solo Balapan-Palur)[18]

† Tidak termasuk Stasiun Gambir (tidak menyajikan Commuter Line)

^ Tertulis Stasiun Pasar Senen. Stasiun ini doang menghidangkan pertualangan ke arah utara (memusat Kampung Bandan). Avontur ke arah kidul (menuju Jatinegara) tidak berhenti di stasiun ini.

Elektrifikasi dan penambahan rute

Perluasan elektrifikasi di seluruh kewedanan operasional KCI dimulai berusul jalur Bau kencur puas penutup 2009, dengan koridor Serpong-Parungpanjang. KRL pada jadinya beroperasi sampai Parungpanjang pada tahun 2010. Kemudian, ekstensi elektrifikasi dilanjutkan ke koridor Parungpanjang-Maja yang mulai beroperasi puas perian 2013, dan Maja-Rangkasbitung yang menginjak beroperasi pada periode 2017.[19]
Proses elektrifikasi ini juga membentangi pembangunan jalur ganda Serpong-Rangkasbitung nan sudah beroperasi plong koridor Serpong-Maja, pembangunan tiang listrik sirkulasi atas dan pembangunan gardu listrik. Plong tahun 2020, wacana penggandaan dan elektrifikasi lanjutan di kolek Bau kencur kembali unjuk dengan referensi elektrifikasi koridor Rangkasbitung-Serbu. Tak menutup kemungkinan, koridor Serang-Merak juga akan digandakan dan dielektrifikasi.[20]

Stasiun Serpong

Stasiun Parungpanjang

Stasiun Tigaraksa

Stasiun Maja

Stasiun Rangkasbitung

Stasiun Serang

Stasiun Merak

Selain di sagur Baru yang membentang ke barat, kempang Biru yang membentang ke timur juga mutakadim dilanjutkan sampai Stasiun Cikarang. Pengerjaan konstruksi dimulai sejak penghabisan tahun 2013. Jalur Manggarai-Cikarang akan digandakan menjadi 4 jalur kereta jago merah. Pembangunan elektrifikasi sampai Cikarang selesai pada tahun 2017, sedangkan pembangunan jalur dwiganda diperkirakan akan selesai puas tahun 2021. Di jalur ini pun dibangun catur stasiun plonco di mana dua stasiun adalah stasiun yang bersusila-etis baru, sedangkan dua stasiun lainnya adalah pembaruan berbunga stasiun lama.[21]
Momen ini, pemerintah sedang mengkaji untuk memanjangkan pula elektrifikasi di jalur Biru sampai Stasiun Cikampek[22]
serta refungsionalisasi Stasiun Gambir sebagai stasiun pemberhentian dan pemberangkatan KRL Commuter Line.

Stasiun Bekasi
→ Stasiun Bekasi Timur → Stasiun Tambun → Stasiun Cibitung → Stasiun Danau Murni →
Stasiun Cikarang
→ Stasiun Ruai Sirah → Stasiun Kedunggedeh →
Stasiun Karawang
→ Stasiun Klari → Stasiun Kosambi → Stasiun Dawuan →
Stasiun Cikampek

Dengan beroperasinya pula kolek kereta api Citayam-Nambo, ada prospek bikin melanjutkan sekali lagi pembangunan kolek kereta api baru Parung Tataran–Jazirah Priuk yang merupakan sagur sepur lingkung luar Jabodetabek. Sagur ini sudah koalisi direncanakan oleh pemerintah Orde Baru pada dekade 1990-an, dan sudah terealisasikan sebagian dengan selesainya pembangunan jalur Citayam-Nambo. Pembangunan rute yang belum senggang terbangun antara Parung Tingkatan-Citayam, Nambo-Cikarang, dan Cikarang-Tanjung Priuk ini sempat dibatalkan karena Krisis moneter Asia 1997 dan jatuhnya Suharto pada tahun 1998, tetapi alhasil rencana ini dimasukkan ke internal masterplan perkeretaapian kewarganegaraan .[23]
[24]

Stasiun Parung Panjang
→ Stasiun Citayam → Stasiun Nambo → Stasiun Cikarang →
Stasiun Tanjung Priuk

Ekspansi di luar Jabodetabek/Daop I

KRL lintas Yogyakarta–Solo

Selain di Jabodetabek/Daerah Manuver (Daop) I Jakarta, KRL Commuter Line juga dibangun di jongkong Yogyakarta–Surakarta. Layanan ini akan mencantumkan kota penting di Jawa Perdua dan Daerah Solo Yogyakarta, yakni Daerah tingkat Yogyakarta dan Surakarta bikin menggantikan tugas KA Prambanan Ekspres kerumahtanggaan menghidangkan koridor tersebut.[25]
Sebelumnya, wacana tersebut telah dimasukkan privat Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030 yang telah disusun Direktorat Jenderal Perkeretaapian sejak 2011 sebagai sebuah penyelidikan kelayakan.[26]
Arketipe manuver Prambanan Ekspres (Prameks) yang masih cacat dan armada nan sudah lalu tua[27]
menyebabkan adanya keluhan dari konsumen jasa kereta api akan kesuntukan tiket. Penggantian Prameks dengan KRL Commuter Line diharapkan dapat meningkatkan pergerakan suku bangsa komuter serta mendukung pariwisata nan sinergis di wilayah Yogyakarta–Surakarta.[28]
Bikin membentuk KRL ini, pada periode 2016, tiang-kayu listrik aliran atas mulai didatangkan di Stasiun Singularis Jebres; dan sejak saat itulah proyek ini menjadi mangkrak selama cacat lebih tiga tahun.[29]
[30]
Start Januari–Februari 2020, tiang-kayu tersebut start dipancang—mula-mula bisa jadi dilakukan di Stasiun Klaten. Untuk langkah tadinya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melangkaui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan bikin memulai operasi KRL Commuter Line di ruas pertama, yaitu Yogyakarta–Klaten.[31]
[32]

Selain stasiun yang ada di radiks ini, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pembangunan stasiun bau kencur di sepanjang jalur Yogyakarta–Solo Balapan. Kendatipun terjadi pandemi koronavirus di Indonesia, proyek KRL Yogyakarta–Khusus kukuh berjalan hingga KRL beroperasi secara penuh lega 10 Februari 2021.[33]
[34]

Stasiun Yogyakarta
→ Stasiun Lempuyangan → Stasiun Maguwo → Stasiun Brambanan → Stasiun Srowot → Stasiun Klaten → Stasiun Ceper → Stasiun Delanggu → Stasiun Gawok → Stasiun Purwosari →
Stasiun Solo Pacuan
[35]

Karcis elektronik dan tarif

Kartu Multi Trip (hitam) dan Kartu Surat kabar Berjaminan (kudrati) milik KAI Commuter Jabodetabek.

Multi trip
dan
single trip

Sebagai tataran penerapan acara e-ticketing, PT Kereta api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek mulai 2012 menggilir Kartu Trayek Bulanan (KTB)/Karcis Langganan Sekolah (KLS) secara bertahap sebatas puas 1 Juli 2013 ditetapkan menjadi
Commuter Electronic Ticketing
(Commet). Karcis Commet merupakan perangkat pembayaran penukar uang tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan KA Commuter Line sebagai kartu pengembaraan KA, yang disediakan dalam rang kartu sekali pakai (Single-Trip) dan prabayar (Multi-Trip). Penumpang diwajibkan lakukan melakukan
tap-in
di gerbang masuk dan memasukkan kartu
single-trip
ke dalam gerbang keluar alias cukup
tap-out
bagi pemakai kartu prabayar di gerbang keluar.

Bersamaan dengan pemberlakuan Commet, sistem tarif progresif diberlakukan. Sistem ini menggunakan hitungan jumlah stasiun nan dilewati laksana dasar perhitungan tarif tiap penumpang. Awalnya berlaku tarif normal, cuma karena adanya subsidi dana
public service obligations
(PSO) Kementerian Gabungan bagi KA Commuter, maka tarif berperan tarif subsidi.[36]

Start 1 April 2015, tarif progresif mengalami perubahan. Sistem tarif progresif baru menghitung tarif berdasarkan jarak.[37]
Selain itu, kodrat uang jaminan bikin THB dan paling saldo kerjakan tiket multitrip dan kartu bank berubah

Tiket koran berjaminan (THB)

Karena penerapan kartu single trip mengakibatkan banyaknya kejadian tiket perjalanan single trip hilang, pada tanggal 11 Agustus 2013 KCJ menerapkan sistem
ticketing
pengganti sistem single trip bagi penumpang KRL Commuter Line tanpa berlangganan. Penjumlahan tarif sesuai dengan skema tarif pelawatan single trip, cuma penumpang diharuskan kerjakan mengupah uang tempah untuk THB. Uang jasa jaminan dapat diambil sekali lagi di stasiun hingga paser waktu maksimal 7 waktu atau ditukarkan sekali lagi dengan THB plonco dengan membayar tarif untuk penjelajahan seterusnya.

Sejak 1 Agustus 2019, idiosinkratis Stasiun UI, Sudirman, Palmerah, Cikini, dan Taman Kota, resmi menghapus penjualan karcis THB. Kejadian ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line di kelima stasiun tersebut mutakadim terbiasa menggunakan tiket
multi trip
maupun uang elektronik.[38]
[39]
Per 5 Desember 2020, Stasiun Bogor, Stasiun Cilebut[40], Stasiun Rangkasbitung[41], dan Stasiun Cikarang melaksanakan penghapusan penjualan kartu THB secara bertahap guna mengurangi kontak penumpang dalam mengantisipasi penularan COVID-19[42], yang kemudian disusul pada 25 Maret 2021 dengan Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Bekasi, Stasiun Kranji, Stasiun Bojonggede, Stasiun Citayam, Stasiun Depok, Stasiun Depok Baru, Stasiun Parung Panjang, Stasiun Lahan Biram dan Stasiun Angke.[a]
[43]

Kesannya pada 3 September 2022, sistem THB resmi dihapuskan dan seluruh Stasiun Commuter Line, baik di Jabodetabek maupun di Daop VI Yogyakarta, ditetapkan sebagai Stasiun Uang Elektronik yang tetapi mengamini transaksi dengan Kartu Multi Trip (KMT), Kartu Tip Elektronik Bank, dan QR Code (LinkAjaǃ dan Go Transit) lakukan bisa menunggangi layanan KRL Commuter Line. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas.[44]

Kartu
multi trip
(KMT)

Selain tiket harian berjaminan, penumpang dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) berteknologi FeliCa.[45]
Kartu Multi Trip adalah kartu prabayar isi ulang nan dapat digunakan penumpang umpama tiket KRL dengan ketentuan saldo minimum. Kartu tersebut boleh digunakan buat menanjak KRL Commuter Line, Transjakarta, KA Bandara Soekarno-Hatta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.[46]
dan bisa di isi ulang di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek dan Yogyakarta. Saat ini, saldo KMT sudah dapat dicek melintasi ponsel pintar melangkahi aplikasi KRL Access dengan memanfaatkan fitur NFC.[47]

Karcis prabayar (bank)

Sejak 8 Desember 2013, karcis Flazz BCA sudah lalu dapat digunakan di Commuter Line, dan sejak rontok 16 Juni 2014, kartu e-money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), dan TapCash (Bank BNI kecuali Jak Lingko) pula sudah dapat digunakan di Commuter Line.[48]
Cara penggunaan tiket tersebut proporsional halnya dengan prinsip penggunaan Karcis Multi Trip, akan belaka keempat kartu tersebut lain dapat dibeli dan diisi ulang di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek, melainkan di merchant-merchant terkait dan seluruh setopan bus Transjakarta (tunai). Pengisian dapat dilakukan secara tunai maupun dengan kartu ATM bank tersapu. Bilang stasiun Commuter Line juga telah melayani pengisian ulang keempat kartu tersebut, seperti Sudirman dan Juanda, tetapi tidak boleh secara tunai dan harus menggunakan kartu ATM bank terkait (kartu debit maupun biji). Keempat kartu tersebut lagi dapat digunakan bak kartu Transjakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta.[49]
Berikut ini daftar kartu persen elektronik perbankan yang beredar mutakadim disahkan maka dari itu KAI Commuter.

* Tapcash (Bank BNI)
* Brizzi (Bank BRI)
* e-Money (Bank Mandiri dan Bank Jateng (Jawa Perdua))
* Flazz (Bank BCA dan Bank BPD DIY (DI Yogyakarta))
* Jak Lingko (Bank BNI, Bank BRI dan Bank Mandiri, tetapi berlaku di distrik Jabodetabek)

Denda (suplisi) dan
free out

Pengguna dapat dikenakan denda (suplisi) takdirnya melakukan pelawatan tanpa karcis (momongan berusia 3 tahun ke atas/jenjang raga 90 cm wajib memiliki kartu
[50]), menggunakan tiket buku harian berjaminan yang telah jatuh tempo atau karcis multitrip nan saldonya minus dari tarif teratas. Pengguna THB yang tidak mengerjakan
tapping in/tapping out
dengan benar atau tarif privat tiketnya kurang (ambruk di stasiun yang bertambah jauh), THB akan diambil dan tidak mendapatkan pengembalian komisi jaminan. Sedangkan buat pengguna multitrip yang lain melakukan
tapping in/tapping out
dengan moralistis, maka pemakai harus mengamankan di loket dengan membayar tarif tertinggi.

Konsumen Kartu Harian Berjaminan lagi mendapatkan fasilitas
free out, fasilitas untuk dapat mengamalkan sekali
tapping out
pada stasiun nan sama dengan stasiun
tapping in
terhitung satu jam berusul musim transaksi pembelian THB di loket. Lakukan pengguna tiket multritrip terhitung satu jam dari
tapping in. Per tanggal 16 Desember 2015 fasilitas
free out
ditiadakan. Setiap penumpang yang masuk dan keluar di stasiun yang sama akan dikenankan denda. Cak bagi pengguna KMT atau Kartu Prabayar Bank dikenakan pemotongan saldo sesuai tarif terendah. Cak bagi konsumen THB, tarif relasi perjalanan di intern kartu akan terbakar, doang
refund
kartu masih dapat dilakukan.[51]

LinkAja!

LinkAja! mulai diimplementasikan sreg stasiun-stasiun KRL Commuter Line sejak 1 Oktober 2019 di 200 mesin
tap-in
dan
tap-out
stasiun. Kaidah kerjanya menggunakan kode QR yang diarahkan pada
scanner
yang ditanam sreg mesin
tap-in
dan
tap-out
berlogo LinkAja!. Namun, aplikasi LinkAja! cuma bisa digunakan apabila saldo enggak kurang berpunca Rp13.000,00.[52]
[53]

GoTransit

Pada 30 Mei 2022, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk selaku penyedia aplikasi Gojek meluncurkan layanan pembelian karcis KRL bikin turut kondusif upaya orang-orang berminat menaiki transportasi publik. Pembelian tiket dilakukan melangkahi fitur bernama GoTransit, dengan cara penggunaan nan tidak jauh farik dengan LinkAja!. Saja, pengguna harus menentukan terlebih dahulu stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan dan melakukan pembayaran sebelum mendapatkan kode QR tiket KRL.[54]

Armada KRL Commuter Line[55]

Jalur KA Commuter Jabodetabek dilayani maka itu beberapa jenis dan spesies kereta. Sekarang, Jalur ini hanya dilayani maka dari itu KRL AC. KRL Ekonomi non-AC mutakadim dihentikan operasionalnya pada waktu 2013.

KRL non-AC

KRL Ekonomi ialah unit armada KRL yang ditujukan bikin masyarakat inferior ekonomi menengah dan bawah. Kelas ini menggunakan pasukan KRL lama yang tidak menggunakan fasilitas pendingin awan (AC). Sejumlah kombinasi dibuat oleh Nippon Sharyo dan Kawasaki, juga Hitachi, Ltd. (Jepang), BN-Holec (Belanda), ABB-Hyundai(Korea) yang bekerjasama dengan PT INKA. KRL variasi ini sudah tidak dioperasikan pun di semua jalur, dan seluruhnya disimpan di Depo KRL Depok atau Balai Yasa Manggarai. Bilang rangkaian KRL non-AC keberagaman Rheostatik sudah lalu dikirim ke Stasiun Purwakarta untuk dibesituakan (afkir). Sekarang, seluruh KRL ekonomi dikirim ke Purwakarta dan Cikaum.

KRL BN-Holec ( )

KRL BN-Holec adalah unit KRL ekonomi termuda. KRL ini dibuat oleh Bombardier Transportation Belgium (habis
La Brugeoise et Nivelles) dengan mesin oleh Holland Electric, berkolaborasi dengan pabrik PT INKA Madiun. Unit ini dulunya sempat menghidangkan KRL Ekspres dan Ekonomi. Dari seluruh sangkutan ekonomi yang ada, KRL BN-Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena komplikasi suku cadang nan elusif dicari (pabriknya telah lama tutup), KRL ini sekali lagi juga sering mengalami mogok karena kepentingan pikulan (overload). Sehingga banyak KRL BN-Holec yang tembelang dan mangkrak di Balai Yasa Manggarai, tinggal dijadikan KRDE (Kereta Ril Diesel Elektrik) nan dioperasikan di beberapa kota di asing Jakarta. “Rekondisi” KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute Kutoarjo-Yogyakarta-Tersendiri (Prameks dan Sriwedari), serta Padalarang-Cicalengka (Baraya Geulis). Selain itu KRL Holec pula direkondisi menjadi KRL Holec AC nan telah beroperasi di jalur Tangerang. Hampir seluruh KRL Holec sudah lalu dikirim ke Purwakarta untuk dirucat.

KRL Ekonomi Rheostatik (1976, 1978 dan )

KRL Rheostatik adalah KRL buatan Jepang yang dibuat bermula tahun 1976 sampai tahun 1987 dengan teknologi Rheostat. Galibnya, KRL ini dibuat oleh firma Nippon Sharyo, Hitachi, dan Kawasaki dari Jepang, lakukan meladeni papan bawah KRL Ekonomi. KRL Rheostatik buatan pabrik Kawasaki dan Hitachi tahun dulunya melayani KRL Pakuan Ekspres, Depok Ekspres, dan Bekasi Ekspres sreg tahun ’90-an. Setelah KRL Hibah (KRL Toei 6000) datang, KRL ini mulai terlalaikan dan dijadikan interelasi KRL Ekonomi. Tersendiri buat KRL Rheostatik yang datang sreg hari , bodinya telah
stainless steel
dan suatu set KRL Rheostatik Stainless merupakan KRL AC pertama di Indonesia.

Lakukan KRL tiruan Nippon Sharyo tahun 1976, 1978, 1983, dan 1984, kereta ini mutakadim mengalami banyak perubahan, baik beling depan alias skema warna/livery. Semula menggunakan skema PJKA ialah berwarna berma polos dengan “wajah” kuning kilap dari periode an, kemudian pada era Perumka diubah menjadi merah dan sensasional dengan garis nirmala seperti KA Ekonomi pada era 90-an awal, di mana ketika itu, pintu KRL mulai mengalami kerusakan dan sreg tahun 1993 adalah: satu set KRL Rheostatik
mild
dan stainless mengalami kecelakaan di antara Stasiun Depok dan Citayam.[56]
Di era 90-an akhir, tepatnya tahun , KRL ini dicat dengan warna ceria-hijau dengan garis biru tua lontok dan biru muda Pada era PT KAI, kemudian diubah menjadi orange dengan garis kuning, dan terakhir putih dengan garis berma. Kedua KRL ini mulanya sebagai halnya KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara kodrati, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya musim kondisi kedua KRL ini menurun. Kerusakan pada ki KRL terjadi disebabkan pengganjalan pintu makanya penumpang.

Lega 2009, telah dioperasikan KRL Rheostatik dengan kabin masinis nan telah dimodifikasi dan diberi nama “Djoko Lelono“. KRL ini adalah hasil modifikasi semenjak sejumlah unit KRL rheostatik dengan kabin masinis nan menjadi aerodinamis yang konon terinspirasi dari KA Intercity-Express (ICE). Pintu penumpang lagi diaktifkan kembali sehingga dapat membuka dan menutup seperti semula.

Sejak tak kembali dioperasikannya seluruh KRL ekonomi non-AC, KRL Rheostatik disimpan di Depo KRL Depok dan Balai Yasa Manggarai. KRL Rheostatik dengan bodi
mild steel
sebagian ki akbar dikirim ke Stasiun Purwakarta kerjakan dibesituakan (afkir). Tentatif KRL Rheostatik
Stainless
masih cak semau yang disimpan di Depo KRL Depok alias Balai Yasa Manggarai, mengingat enggak menudungi kemungkinan cak bagi direkondisi menjadi KRL AC atau ikut dirucat ke Purwakarta. Kini, masih ada beberapa kawin KRL rheostatik nan bernasib mujur dibandingkan KRL lainnya. Saja, KRL nan masih aktif ini dioperasikan bagi logistik antar depo atau sebagai KRL penolong takdirnya sedang diperlukan.

* KRL Rheostatik di Stasiun Manggarai.

KRL INKA-Hitachi [Jepang-Indonesia] (1997)

KRL ini dibuat pada tahun 1997 di PT INKA bekerjasama dengan Hitachi, dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi
Variable Voltage Variable Frequency-Insulated Gate Bipolar Transistor
(VVVF-IGBT). Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika tiba bergerak yang sangat subtil dan tidak menyentak. Jenis KRL ini kawin digunakan ibarat KA Pakuan Ekspres kelas dagang sampai akhirnya turun tingkat ketika era KRL Toei 6000 nomplok dari Jepang. Saat ini rangkaian KRL Hitachi yang telah dikirim ke Purwakarta bagi ditanahkan.

KRL ABB-Hyundai [Korea Kidul-Indonesia] ( )

KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA, ABB, dan Hyundai, dirakit di PT INKA puas tahun dibuat sebanyak 8 kereta (2 set) berteknologi VVVF-GTO (Gate Turn Off) dan disebut-ujar merupakan prototype kereta MagLev yang dikembangkan Hyundai untuk jalur Seoul-Pusan. KRL Hyundai ini sempat mangkrak internal waktu yang lama, lalu beroperasi pula dan kemudian pensiun. Saat ini KRL ABB Hyundai sudah dikonversi menjadi KRDE dan beroperasi di jalur Surabaya-Mojokerto sebagai Arek Surokerto.

KRL AC[57]

KRL AC adalah KRL dengan fasilitas AC, sehingga lebih nyaman terbit KRL Ekonomi. Era peng-AC-an KRL dimulai tahun 1990-an, detik diluncurkannya KRL Pakuan Ekspres Utama Jakarta Kota-Bogor. Sekarang, KRL AC di Jabodetabek sudah lalu menjamur, kini semua KRL Commuter Line sudah dipasangi AC.

KRL Hibah eks-Toei

KRL eks Toei KRL ini yakni KRL nan diimpor dari teknisi kereta bawah tanah milik Biro Transportasi Pemerintah Daerah Tokyo (Toei Transportation), kerumahtanggaan rangka kerjasama strategis Indonesia-Jepang saat itu. Meramaikan jalur Jabodetabek mulai musim 2000, Toei 6000 ini dioperasikan di sebagian osean rute kerjakan layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena berstatus hibah dari Pemerintah Daerah Ii kabupaten Tokyo, KRL ini kerap disebut sebagai KRL hibah.

Lega semula, didatangkan 72 unit kereta dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri berusul 8 kereta. Cuma, pada akhirnya sahaja sebanyak 3 rangkaian yang punya 8 kereta (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan 6 kereta masing-masing hubungan. Cuma mulai tahun 2012 akhir formasi Toei 6000 banyak diubah karena nikah yang n kepunyaan 6 kereta diperpanjang menjadi 8 kereta. Suka-suka 4 perpautan (sebelumnya 3 rangkaian) menggunakan kabin modifikasi, yang dibuat oleh Auditorium Yasa Manggarai.

Sejak kedatangan KRL JR 205, KRL Toei 6000 satu persatu menginjak dipensiunkan. Pada pertengahan tahun 2014, tertinggal 5 kontak (6121F, 6161F, 6181F, 6177F, 6227F) yang masih beroperasi. Dari kuantitas 5 sangkut-paut itu berkurang menjadi 3 rangkaian pada intiha 2014 (6121F, 6161F, 6177F). Kini, seluruh KRL Toei 6000 sudah memangkal beroperasi. Rangkaian disimpan atau ditanahkan di Depo Depok dan Stasiun Cikaum, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

* Toei 6181F

* Toei 6181F, rangkaian eks-Toei yang keladak beroperasi, dengan skema livery KCJ

KRL eks Tokyu Corporation

KRL eks Tokyu Corporation (atau disebut Tokyu) mulai menyemarakkan armada komuter Jabodetabek sejak masuknya KRL Tokyu 8000 dan Tokyu 8500. KRL Tokyu 8000 dibuat pada tahun 1969 dan KRL Tokyu 8500 dibuat pada tahun 1975 dan merupakan peluasan berpangkal Tokyu 8000. Unik buat unit bernomor depan 07xx
dan 08xx
(mis. 0715 dan 0815) yaitu unit nan dibuat puas tahun 1985 ke atas.

KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 miliun masing-masing unit, atau sekitar 6,5 miliar masing-masing rangkaian dengan 8 kereta. Berkat perlindungan yang baik, KRL Tokyu selama ini rumit bermasalah dan dapat dioperasikan sampai dasawarsa mendatang di Jabodetabek.

* KRL Tokyu 8000 series di Bogor, Juni * KRL Tokyu 8500 series di Bogor, Juni KRL bekas JR East

KRL eks JR East KRL eks East Japan Railway Company binar 103 didatangkan lega 2004. KRL JR 103 ini yakni riuk satu rangkaian nan tadinya digunakan cak bagi layanan Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres. Akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun diganti dengan susunan bukan yang mempunyai 8 kereta per set.

KRL ini tiap-tiap rangkaiannya terdiri dari 4 kereta (1 kontak), dan pernah menjadi salah satu persaudaraan KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek. KRL ini bakir di bawah alokasi Depo KRL Depok. KRL JR 103 telah berhenti beroperasi sejak 1 Januari 2016.

KRL ini dapat dioperasikan dalam formasi 8 kereta, dengan menggabungkan saban dua rangkaian 4 kereta menjadi satu. KRL ini memiliki sejumlah skema warna. Skema pertama nan digunakan adalah dandan asli Jepang, skema kedua yaitu skema sejati Jepang ditambah dandan kuning di bagian tingkap, skema ketiga adalah warna biru, skema keempat adalah skema warna masif, dan skema terakhir adalah skema seperti puas KRL milik PT KCJ yang bercelup merah-kuning.

Kini, seluruh rangkaian KRL seri 103 tidak beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Cikaum.

* KRL JR 103 (KeYo E21F-E27F) di Stasiun Manggarai.

KRL eks JR East KRL jebolan East Japan Railway Company seri 203, mulai di Indonesia pada terlepas 2 Agustus 2011. Di Indonesia, KRL ini dioperasikan dalam 3 jenis formasi sejak pengaturan ulang formasi KRL seri 203 yang dilakukan bulan Desember 2016,[58]
ialah 8, 10, dan 12 kereta.

* Susunan BOO 106 formasi 8 kereta, * Rangkaian BOO 106 formasi 10 kereta, KRL mantan JR East KRL eks East Japan Railway Company 205, menginjak di Indonesia pada tanggal 3 November 2013. KRL ini dulunya beroperasi di jalur Saikyo dan dimiliki makanya Depo Kawagoe sebanyak 18 pertautan (180 unit). Sebanyak 3 rangkaian pengapalan kelompok pertama tiba di Pelabuhan Ancol Priok, Jakarta, pada sungkap 10 November 2013 dengan nomor interelasi HaE 7, 11, dan 15, dan 2 pertalian pengiriman kelompok kedua pada tanggal 16 November 2013 dengan nomor rangkaian HaE 14 dan 25. Lebih lanjut KRL ini datang secara lambat-laun dengan jumlah per kedatangan sebanyak 2-3 wasilah. KRL ini digunakan lakukan menggantikan KRL nan AC-nya akan diperbaiki.

KRL ini juga dikenal karena memiliki unit dengan 6 pintu per sisinya. Unit ini merupakan kereta dengan balai-balai yang boleh dilipat bagi memaksimalkan kapasitas saat jam sibuk. Namun ada juga gayutan standar dengan seluruh unit dengan 4 gerbang per jihat.

Sreg tanggal 6 Februari 2014, asosiasi HaE 15 mutakadim menjalani ujicoba operasional, dan menjadi kekeluargaan JR 205 pertama yang dipakai cak bagi mengangkut penumpang. Sejak 5 Maret 2014, KRL JR 205 sah berdinas reguler di jalur Jakarta-Bogor.[59]

Menginjak bulan Mei 2014, didatangkan juga KRL JR 205 berbunga jalur Yokohama yang dulunya dimiliki oleh Depo Kamakura sebanyak 22 gayutan (176 unit). Rangkaian KRL JR 205 dari Yokohama ini terdiri dari 8 kereta dengan 1 unit kereta nan memiliki 6 pasang pintu.

Tiba bulan Juli 2015, didatangkan juga KRL JR 205 pecah jalur Nambu yang dulunya dimiliki makanya Depo Nakahara sebanyak 20 pertautan (120 unit). Rangkaian KRL JR 205 berasal Nambu ini terdiri dari 6 kereta dan akan dioperasikan selama 12 kereta dengan menggabungkan 2 rangkaian KRL.

Mulai Maret 2018, didatangkan juga KRL JR 205 bermula jalur Musashino yang dulunya dimiliki makanya Depo Keiyo sebanyak 32 kekeluargaan (336 unit).[60]
Sangkut-paut KRL JR 205 dari Musashino ini terdiri berpunca 8 kereta dengan sebagian samudra bermesin VVVF-IGBT.

Keseluruhan hubungan sinar 205 ini formasinya diacak-serampangan menginjak semula masa 2016 yang habis,[61]
sehingga mengakibatkan tercampurnya kereta-kereta mulai sejak rangkaian Saikyo, Yokohama, Nambu, dan Musashino.

Selain beroperasi di Jabodetabek, KRL seri 205 juga beroperasi di Yogyakarta.

*
* Bagian dalam kereta dengan 6 pintu milik perkariban F. Rangkaian ini menjalani tes uji coba angkut penumpang lega copot 6 Februari * Penomoran baru plong KRL JR * Layar Commuter Information System (CIS) puas KRL JR KRL keluaran Toyo Rapid

KRL keluaran Toyo Rapid KRL eks Toyo Rapid 1000 (1061F, 1081F, 1091F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, lega awalnya hanya dioperasikan dengan 8 kereta per set akibat terbatasnya janjang peron dan kurangnya buku bilamana itu. Namun rangkaian 1081F dikembalikan menjadi 10 kereta plong periode 2017. Seluruh pergaulan KRL Toyo Rapid 1000, baik yang dikirim ke Indonesia alias yang tidak, merupakan modifikasi dari KRL Tokyo Metro (ketika itu Eidan) 5000 sreg musim 1995.

* KRL Toyo Rapid 1080F formasi 10 kereta di Bogor, Indonesia, Juli KRL lulusan Tokyo Metro

KRL eks Tokyo Metro 05

KRL alumnus
Tokyo Metro 05
mulai berangkat di Jakarta pada bulan Agustus 2010, diawali dengan rangkaian 05-02F dan 05-07F. Total keseluruhan terserah 8 rangkaian KRL cahaya 05 nan telah mulai di Indonesia.

* KRL TM F

*

KRL mantan Tokyo Metro KRL alumnus
Tokyo Metro 5000
(5809F/59F, 5816F/66F, 5817F/67F) didatangkan dengan tiap-tiap 10 kereta per set, tetapi cuma dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya taktik pada saat itu. Saja nikah 5817F dikembalikan menjadi 10 kereta lega tahun 2017.

* Rangkaian 5817F formasi 10 kereta

KRL eks Tokyo Metro KRL keluaran
Tokyo Metro 6000
kedatangan (6105F, 06F, 07F, 11F, 12F, 13F, 15F, 23F, 25F, 26F, 27F, 33F, dan 34F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta, tetapi semata-mata dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya jenjang peron dan kurangnya daya pada detik itu. Namun untuk kehadiran 2016 (6101F, 08F, 16F, 17F, 18F, 31F) dan 2017 (6119F, 20F, 21F, 24F, 29F, 32F) dioperasikan dengan formasi 10 kereta.

* Pertalian 6117F, salah suatu rangkaian VVVF 2 fasa

* Wasilah 6131F, salah satu rangkaian VVVF 3 fasa

KRL lulusan Tokyo Metro KRL eks Tokyo Metro 7000, (7117F, 21F, 22F, 23F) didatangkan dengan masing-masing 10 kereta per set, saja hanya dioperasikan dengan 8 kereta akibat terbatasnya tinggi peron dan kurangnya pokok pada saat itu.

Ketika ini rangkaian 7121F tidak bisa dioperasikan karena mengalami tabrakan dengan truk pengangkut mangsa bakar di pintu perlintasan Pondok Betung, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Desember 2013.[62]
Akibat kecelakaan tersebut, kereta KuHa 7121 (K ) mengalami kerusakan runyam pada struktur tubuh kereta, yang sebagian raksasa terbuat bersumber bahan alumunium alloy. Bagian kabin masinis penyok dan agak gelap akibat tubrukan dan kobaran api yang berasal dari truk pengangkut bahan bakar selepas kejadian.

KRL INKA

KRL-I Prajayana

KRL-I dibuat perian 2001, sebagai hasil komoditas PT INKA yang ialah pabrik kereta api kebangsaan. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu panjang dan sering bermasalah, KRL-I pelik digunakan. KRL ini disebut sebagai KRL Prajayana. KRL-I yang digunakan oleh PT KAI pada awalnya terdiri berasal 2 rangkaian, masing-masing dengan 4 kereta. Buncit, KRL-I dicat dengan striping dramatis. Saat ini KRL-I sudah lain beroperasi dan ditanahkan di Stasiun Cikaum.

KRL i9000 KfW – INKA/Bombardier

KRL i9000 (KfW) mulai diproduksi pada perian 2010 dan diresmikan bersamaan dengan kereta api Gajah Wong pada hari Paru-paru tanggal 24 Agustus 2011. KRL ini dibuat sebanyak 40 unit (10 set), dengan setiap pertalian terdiri dari 4 kereta dengan kodefikasi baru (K xx). Mulai rembulan Oktober 2015 setakat pertengahan 2019, KRL KfW dihentikan operasionalnya secara bertahap dan mulai dikembalikan ke PT INKA kerjakan perbaikan. Istilah KfW berasal dari stempel bank milik Pemerintah Jerman, ialah “Kreditanstalt für Wiederaufbau“.

KRL ini sebelumnya dioperasikan di rute feeder di Jakarta di mana KRL ini dioperasikan dengan 1 rangkaian saja. Kini, KRL ini beroperasi di Lin Yogyakarta.

KRL KfW i9000 di Stasiun Maguwo, New KRL Holec AC (Woojin, Korea)

KRL Holec AC yakni hasil modifikasi dan peremajaan dari KRL Holec non-AC yang beroperasi di Jabotabek. Modifikasi dilakukan di mileu PT INKA, pabrik yang pun membuat KRL Holec non AC medio .

Modifikasi meliputi penggantian material geta, penggantian mesin KRL (dari Bombardier menjadi Woojin), kabin masinis, pencantuman GPS dan TMS (Train Monnitoring System), serta pengepakan AC. Perikatan ini telah beroperasi secara resmi pada tanggal 29 Maret 2014 di kempang Duri–Tangerang. Doang operasional KRL Holec AC ini terbilang sepemakan, karena plong suku tahun ketiga 2014 KRL Holec AC dikembalikan ke PT INKA cak bagi perbaikan. Hingga momen ini, KRL Holec AC masih berada di PT INKA, Madiun.

Biarpun enggak pula menggunakan komponen bermula BN-Holec dan Bombardier, KRL ini tetap disebut KRL Holec AC.

Insiden

Koteng penumpang menunggu KRL di Stasiun Juanda. Puas September 2015. Di stasiun inilah terjadi kecelakaan yang menyertakan 2 set KRL JR 205.

Pada terlepas 4 Oktober 2012, KRL Commuter Line dengan nomor perjalanan 435 (Bogor-Jakarta Kota) turun dan menabrak peron di Stasiun Cilebut, menyebabkan pertualangan kereta dari Jakarta belaka sampai Stasiun Bojong Gede. Rangkaian yang terlibat dalam insiden ini adalah KRL TM F dengan sangkutan nan jebluk adalah gerbong ketiga bernomor sangkut-paut .[63]

Pada terlepas 9 Desember 2013, KRL Commuter Line dengan nomor pelawatan 1131 (Maja-Tanah Merah) menabrak truk tangki Pertamina hingga menyalak dan tutung. Rangkaian nan terkebat n domestik insiden ini yakni KRL TM 7121F.[64]

Plong tanggal 23 September 2015, pemukul 15.25 WIB, terjadi
kegeruhan
yang melibatkan dua KRL JR 205 SF 10 (rangkaian F dan F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. Kondisi kereta nomor 1-9 pada kedua rangkaian kereta tersebut juga mengalami kerusakan yang cukup berat, terutama di bagian persambungannya yang seluruhnya juga mengalami kerusakan runyam dan remuk. Empat puluh dua orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[65]
[66]
Kejadian ini mengakibatkan sang sopir kereta api KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Lindu Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[67]

Galeri

* Peta rute KCI.

* Peta rute KAI Daerah Operasi 1 Jakarta beserta beberapa operator kereta api di sekitarnya berdasarkan geografis.

* KRL JR 205 yang hijau diturunkan ke rel di Stasiun Pasoso.

Lihat pula

* Kereta Api Indonesia
* Kereta Commuter Indonesia
* MRT Jakarta

1.
^ Beberapa stasiun lain juga tidak menghidangkan penjualan THB meskipun tidak dipublikasikan secara resmi.

Bacaan

1. ^ “Pertumbuhan Penumpang KRL di Bodetabek Meningkat Pesat”.

2. ^ Buku Statistik Bidang Perkeretaapian Perian (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Susunan.

3. ^ a b /kulak/2017/09/20/kcj-berubah-nama-bintang sartan-kereta-commuter-indonesia

4. ^ “Hari Ini, KRL Commuter Line Bidik 1,2 Penumpang/Hari”.

5. ^ a b

6. ^

7. ^ a b c d

8. ^

9. ^

10. ^ State Run Commuter Line Ahli mesin PT KCJ Transform Into PT KCI
The Jakarta Post, 20 September . ^ Tugas Makin Luas, PT KCJ Berubah Tera Menjadi PT KCI

12. ^ a b c d e

13. ^ a b c

14. ^

15. ^

16. ^

17. ^

18. ^

19. ^ /read/news/2016/12/19/ /kai-januari-2017-krl-beroperasi-sampai-rangkasbitung

20. ^

21. ^ KRL Beroperasi berasal Stasiun Cikarang Start 8 Oktober . ^ Berpangkal Cikarang, KRL Kemungkinan Diperpanjang Sampai Cikampek

23. ^ Kebutuhan Bogor Akan KRL Citayam-Parungpanjang Mendesak

24. ^ Asik, Jalur KRL Parung Panjang-Citayam Akan Segera Dibangun

25. ^

26. ^

27. ^

28. ^

29. ^

30. ^

31. ^

32. ^

33. ^

34. ^ “KRL Yogyakarta-Partikular Berangkat Beroperasi Penuh 10 Februari 2021”. KAI Commuter. Diakses copot 12 Februari . ^ “Prinsip Untuk Karcis Multi Trip cak bagi Menaiki KRL Solo-Yogyakarta”.
Kompas. Diakses copot 4 Februari . ^ /read/632722/berlakukan-tarif-progresif-krl-commuter-pt-kai-merugi

37. ^ /uang jasa/mulai-1-april-2015-tarif-krl-jabodetabek-tergantung-jarak.html

38. ^

39. ^

40. ^

41. ^

42. ^

43. ^

44. ^

45. ^

46. ^

47. ^

48. ^

49. ^ /read/2014/08/11/ /Tiket.Elektronik.Transjakarta.Bisa.Digunakan.untuk.KRL

50. ^ Anak Bertinggi Jasmani Lebih terbit 90 Cm Wajib Beli Tiket KRL

51. ^ Fasilitas Free Out akan Ditiadakan, diakses 14 Desember . ^

53. ^

54. ^

55. ^ Majalah KA Edisi Juni . ^ Liputan 6: 5 Kecelakaan Maut di Jalan kereta api Jabodetabek

57. ^ Litbang KRL – Gerakan Mulai dewasa Penggemar Kereta Api

58. ^

59. ^ /read/2014/03/05/101530/ /10/pt-kcj-operasikan-kereta-terpanjang-seri . ^

61. ^

62. ^ /read/2013/12/09/114115/ /10/krl-vs-tangki-di-bintaro-candit-kebakaran-besar-lebih-10-damkar-dikerahkan

63. ^ /2011/11/renungan-kesialan-ka-ratujaya-2.html

64. ^ /indonesia/berita_indonesia/2013/12/131209_krlaccident.shtml Kereta Komuter tabrak Truk Tangki

65. ^ MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan
[
pranala nonaktif permanen ]

66. ^ Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda

67. ^

Pranala luar

(Indonesia)

Situs web legal