Komponen Komponen Jaringan Distribusi
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
1. MATERIAL DISTRIBUSI
Dalam perencanaan dan pemasangan material distribusi pada jaringan distribusi tenaga listri perlu untuk diperhatikan dengan seksama karena hal ini akan berdapak sangat luas terhadap kinerja perusahaan dimana keadaan material material distribusi dapat menentukan kwalitas dan kwantitas pelayanan tenaga listrik. Hal lain yang perlu diperhatikan bahan-bahan untuk material distribusi tenaga listrik memiliki ke khususan tersendiri tergantung kepada fungsi dan spesifikasinya dengan demikian penting halnya untu mempelajari karakteristik mekanis dan karakteristik elektrisnya untuk mendapatkan kesesuaian dengan yang diperlukan. Perlu kita cermati dilapangan pada dewasa ini banyak dihasilkan oleh pabrik pabrik yang kurang bertanggung jawab yang menghasilkan material material yang spesifikasinya jauh dari standar namum demikian bentuk rupanya dan fungsinya serupa dan hal inilah yang dapat menimbulkan kerugian tidak sedikit bagi penggunanya. Adapun material material distribusi tenaga listrik itu adalah : 1.1. TIANG LISTRIK. Tiang listrik merupakan material yang terbuat dari besi, beton dan kayu agar jaringan tidak mengenai bangunan, pohon dan manusia atau binatang. 1.1.1. Fungsi Tiang Listrik Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari jaringan listrik tegangan rendah dan tegangan menengah yang menyangga hantaran listrik serta perlengkapannya tergantung dari keadaan lapangan. a. Tiang Awal / Tiang Akhir. Tiang Awal/Tiang Akhir adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga kawat penghantar serta perlengkapannya, dimana gaya yang diderita oleh tiang adalah gaya yang diderita oleh tiang adalah gaya karena bersatu sudut. Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
1
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
b. Tiang Penyangga. Tiang peyangga adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat adalah berlawanan. c. Sudut Tiang. Sudut adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kawat adalah berlawanan. d. Tiang Penegang/Tiang Tarik. Tiang penegang/Tiang tarik adalah yang dipasang pada saluran listrik yang lurus, dimana gaya tarik kawat bekerja terhadap tiang dari dua arah yang berlawanan. e. Tiang Penopang. Tiang penopang adalah tiang yang digunakan untuk menyangga tiang akhir, tiang sudut dan tiang penegang agar kemungkinan tiang menjadi miring akibat gaya tarik kawat penghantar dapat terhindar. 1.1.2. Kekuatan Puncak Tiang. Kekuatan pada puncak tiang ditentukan oleh beberapa factor antara lain adalah berat kawat penghantar, dan tarikkan penghantar. Kawat penghantar sepanjang jarak dari 2 buah tiang merupakan gaya tarik yang harus dipikul oleh puncak tiang. Disamping berat penghantar yang ditentukan instalasinya. Gaya yang diakibatkan oleh berat kawat penghantar, bergantung dari jenis dan ukuran bahan penghantar. Sedangkan gaya tarik kawat penghantar dan tiang ditentukan pada dasar tiang yang mempunyai momen terbesar. Kekuatan puncak tiang ditentukan oleh konstruksi dan ukuran tiang sedang gaya yang bekerja pada tiang ditentukan oleh : a. Berat kawat hantar (jenis, ukuran, dan bahan hantaran) b. Gaya tarik kawat hantaran. Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
2
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
1.1.3. Jenis Tiang Listrik Berdasarkan Bahannya -Tiang Baja -Tiang Beton -Tiang Kayu (tidak dibahas) a. Tiang Baja •
Bahan Tiang. Bahan tiang tidak boleh dari pipa keras dan harus memenuhi persyaratan serta komposisi kimia dan sifat-sifat mekanis sebagaimana tercantum pada tabel. Tabel. :
Komposisi Kimia Komposisi Kimia
Jenis Baja
C
Si
(zat arang) BJ. 41
Maks.
Mn
P
S
(air raksa)
(Fosfor)
(belerang)
–
Maks.
Maks.
0,04
0, ,25
Tabel. : Sifat-sifat Mekanis Percobaan tarik
Jenis Baja
Kuat tarik
Kekuatan
(tensile strength)
Pada batas lumer (yield strength)
kg/mm2)
Percobaan bengkok Perpanjangan (%)
Arah memanja ng (longitudi nal)
Arah melintang (transver sal)
Percobaan tekan
Sudut pemben gkokan
Jari-jari dalam pembeng kokan
Jarak antara plat penekan
90°
6D
2/3 D
Kg/mm2) BJ. 41
•
Min.
Min
Min
Min Jenis-Jenis Tiang Baja
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
3
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Panjang Tiang dan Penggunaannya Tabel Panjang Tiang (m)
Keterangan
8
Penopang JTR (Strut pole)
9
JTR (Berlaku untuk kelistrikan desa dengan beban kerja 100 daN)
10
JTR double sircuit
11
u.b. TM. JTM kV Sirkuit Tunggal. Dengan penjang gawang 40 m
Catatan : Yang dimaksud panjang adalah panjang dasar, tidak termasuk panjang tambahan untuk kawat tanah. – Bagian panjang tiang untuk panjang kawat tanah adalah 1,5 m diatas penghantar JTM yang tertinggi. – Panjang ukuran khusus untuk memenuhi ruang bebas (clearance minimum 7 m) pada bentangan 60 m keatas. •
Spesifikasi Tiang Besi.
Panjang : 8 m
Tabel
Beban Kerja (da N) Diameter bagian-bagian C , Tiang
B , (mm)
A , C
–
4, B
–
4, A Diameter bagian-bagian C B A Tabel pipa (mm)
Tiang
(mm)
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
4
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi Lenturan pada beban kerja (mm) Tebal selongsong (mm) Panjang selongsong (mm)
Komponen Jaringan Berat tiang (kg)
Panjang : 9 m
Tabel
Beban Kerja (da N) Diameter bagian-bagian C
89,1
114,3
39,7
165,2
90,7
216.3
Tiang
B
114,3
139,8
190,7
216,3
267,4
267,4
(mm)
A
139,8
190,7
216,3
267,4
318,5
355,6
C
4
4, B
4, A Tabel pipa (mm)
Diameter bagian-bagian C Tiang
B (mm)
A Lenturan pada beban kerja
(mm) Tebal selongsong (mm) Panjang selongsong (mm) Berat tiang (kg)
Panjang : 10 m
Tabel
Beban Kerja (da N) Diameter bagian-bagian C ,3
139,7
165,2
190,7
216.3
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
5
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Tiang
B ,8
190,7
216,3
267,4
267,4
(mm)
A ,7
267,4
267,4
318,5
355,6
C
–
4, B A Diameter bagian-bagian C B A Tabel pipa (mm)
Tiang
(nn) (oo) Lenturan pada beban kerja
(mm) Tebal selongsong (mm) Panjang selongsong (mm) Berat tiang (kg)
•
Keuntungan Tiang Besi
Keuntungan tiang baja ialah : – Cocok untuk kota yang membutuhkan keindahan – Ringan – Ukuran lebih kecil dari tiang kayu maupun dari tiang beton •
Kerugian Tiang Besi – Mudah berkarat, oleh karenya pemeliharaannya mahal, umpamanya harus di sikat dan dicat tiap tahun. – Harganya mahal
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
6
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
b. Tiang Beton •
Jenis Tiang Beton – Tiang Beton Berpenampang Bulat Tiang Beton Berpenampang Bulat adalah tiang beton praktekan dan bertulang berpenampang bulat konis berongga ditengahnya dengan peruncingan (taper) nominal 1/75. – Tiang Beton Penampang H Tiang beton penampang H adalah tiang beton praktekan berpenampang H di sepanjang kira-kira 5/6 panjang tiang bagian bawah dan berpenampang segi empat dibagian atasnya dengan peruncinga (taper) 1/75.
Tiang beton bertulang (steel reinforced concrete poles) dapat diklasifikasikan menurut cara pembuatannya dan manurut cara menghimpunnya (assembling). Titik beban kerja 25 cm dari ujung atas tiang Catatan : (daN = deca Newton). *) Panjang tiang adalah panjang dasar, tidak termasuk panjang tambahan (tebal tutup) **) 1 daN ≈ 0, kgf ; secara praktis dapat diambil 1 daN ≈ 1 kgf
Panjang *)
Tinggi titik Tumpu
Diameter
(Beban Kerja **)
(batas tanam) (m)
(m)
(cm)
(daN)
7
1,2
12,4/ ,5
15, , Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
7
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi ,9
Komponen Jaringan Catatan : (daN = deca Newton). *) Panjang tiang adalah panjang dasar, tidak termasuk panjang tambahan (tebal tutup) **) 1 daN ≈ 0, kgf ; secara praktis dapat diambil 1 daN ≈ 1 kgf
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
8
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Gambar : Tiang beton Penampang Bulat
Tabel :
Dimensi tiang beton penampang H
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
9
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi Panjang
Tinggi titik Tumpu
(m)
(batas tanam)
Komponen Jaringan
Ukuran penampang
Beban Kerja *)
A
B
Arah X
Arah Y
(m)
(cm)
(cm)
(daN)
(daN)
7
1,2
8,5
9, ,5
8,5
9, ,9
Titik beban kerja 25 cm dari ujung atas ring Catatan : *) 1 N = 1 kg : 9,8065; secara praktis dapat diambil 1 daN = 1 kg Tabel Toleransi Dimensi
Toleransi (mm)
Diameter luar / penampang
+ Panjang
+ Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
10
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Gambar : Tiang beton Penampang H
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
11
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
•
Komponen Jaringan
Penandaan Pada Tiang
Tiang Beton harus dilengkapi dengan tanda sebagai berikut : Tanda pengenal : – merek peniagaan (logo). – jenis tiang. – tanggal dan nomor produksi. Tanda titik angkat tiang, berupa garis lurus tebal melingkar setengah lingkaran. Tanda batas tanam tiang, berupa garis lurus tebal melingkar tiang. Tanda pembumian (bila tiang dilengkapi dengan pembumian) berupa lambing pembumian yang ditempatkan dibawah huruf terakhir “tanggal dan nomor produksi”. Letak tanda pengenal 1,5 meter diatas batas tanam (garis tanah), terhadap merek perniagaan. Cara penandaan sesuai dengan Lampiran B. Jenis tiang harus dibedakan dengan kode warna pada semua huruf tanda pengenal kecuali merek perniagaan, sebagai berikut : Beban kerja 100 daN – warna Hitam. Beban kerja 200 daN – warna Biru. Beban kerja 350 daN – warna Merah. Beban kerja 500 daN – warna Hijau. Beban kerja 800 daN – warna Kuning. Beban kerja 1200 daN – warna Putih. Penandaan harus jelas dengan warna mencolok dan tidak mudah terhapus.
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
12
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Contoh Penandaan Tiang
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
13
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Keuntungan Tiang BeTON Keuntungan tiang beton ialah : – Pemeliharaan praktis nol – Kekuatan puncak sangat besar – Umur praktis tidak terbatas Kerugian Tiang Beton Kerugian tiang beton ialah : – Rapuh (gampang pecah dan patah). – Berat. Karenanya untuk daerah yang sukar / berbukit sulit dipasang. – Mengangkut dan memindahkan sukar. – Mendirikan dan menanam memerlukan keahlian serta memerlukan alat-alat khusus. 1.2. KONDUKTOR 1.2.1. Fungsi Konduktor Konduktor berfungsi untuk memindahkan energi listrik dari suatu tempat yang lain. 1.2.2. Jenis Bahan Konduktor Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratanpersyaratan sebagai berikut : – Konduktifitasnya cukup baik. – Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi. – Koefisien muai panjangnya kecil. – Modulus kenyalnya (modulus elastisitet)cukup besar. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain : – Logam biasa seperti tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
14
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi Komponen Jaringan
Logam campuran (alloy) adalah tembaga atau aluminium yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain yang gunanya untuk menaikkan kekuatan mekanisnya. Logam paduan (composite) yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
1.2.3. Klasifikasi Konduktor. a.
Klasifikasi Konduktor Menurut Bahannya : •
Kawat Logam Biasa
Contoh : BBC (Bare Copper Conduktor)
AAC (All Aluminium Alloy Conduktor)
•
Kawat Logam Campuran (Alloy) Contoh :
AAAC (All Aluminium Alloy Conduktor)
Kawat Logam Paduan (composite) Contoh : – Copper Clad Steel (Kawat baja berlapis tembaga) – Aluminum Clad Steel (Kawat baja berlapis Aluminium) •
Kawat Lilit Campuran Yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih. Contoh :
b.
ASCR (Aluminium Cable Steel Reinforced)
Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruktsinya : •
Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
15
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
•
Kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
•
Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar.
c.
Klasifikasi Menurut Bentuk Fisiknya. •
Konduktor telanjang.
•
Konduktor berisolasi. Konduktor berisolasi adalah konduktor telanjang yang pada bagian luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja. Contoh :
Kabel twisted.
Kabel NYY.
Kabel NYCY.
Kabel NYFGBY.
1.2.4. Karakteristik Konduktor Ada 2 (dua) jenis karateristik konduktor, yaitu : a. Karakteristik Mekanik b. Karakteristik Listrik. Karakteristik Mekanik. Karakteristik mekanik menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor. Dari SPLN 41-8:1981 untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30° C, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A. Karakteristik Listrik Karakteristik listrik menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya.
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
16
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Dari SPLN : 1991 untuk knduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A.
Karakteristik Hantaran a. Karakteristik Mekanik – Karakteristik mekanik hantaran udara aluminium (A2C) Tabel. Luas Penampang Nominal
Luas Penampang Sebenarnya
(mm2)
(mm2) Jumlah Kawat
3
Diameter Kawat Aluminium Nominal (mm)
Diameter Hantaran Nominal
Berat Hantaran Kira-kira
(mm)
(kg/km) Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
Kuat tarik Putus Hantaran (secara hitungan) (kp) *) PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan , ,7
5, , ,1
6, , ,5
7, , ,30
9, , ,8
9, , ,1
10, , ,5
12, , ,8
14, , ,25
15, , ,5
17, , ,25
20, , ,5
22, , ,89
26, , ,23
29, , ,96
32, , ,35
36, , ,74
41, Karakteristik mekanik hantaran udara aluminium campuran (A3C) Tabel Konstruksi Penghantar Udara Campuran Aluminium Telanjang (AAAC) Luas Penampang Nominal
Luas Penampang Sebenarnya
(mm2)
(mm2) Jumlah Kawat
Diameter Kawat Aluminium Nominal (mm)
Diameter Penghantar Nominal
Berat Penghantar Nominal
Kuat tarik Putus Penghantar
(mm)
(kg/km)
(N) , ,75
5, , , ,25
6, , , ,5
7, ,600
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
18
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan , ,0
9, , , ,75
8, , , ,25
11, , , ,5
12, , , ,75
13, , , ,25
15, , , ,5
17, , , ,25
20, , , ,5
22, , , ,0
27, , , ,25
29, , , ,0
33, , , ,25
35, , , ,75
41, ,85
– Karakteristik mekanis hantaran udara tembaga (BCC) Luas Penampang Nominal
Luas Penampang Sebenarnya
(mm2)
(mm2) Jumlah Kawat
3
Diameter Kawat Tembaga Nominal (mm)
Diameter Hantaran Nominal
Berat Hantaran Kira-kira
(mm)
(kg/km) Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
Kuat tarik Putus Hantaran (secara hitungan) (kp) *) PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
6
6, ,8
2,8
54, , ,35
4, , ,7
5, , ,1
6, , ,5
7, , ,0
9, , ,8
9, , ,1
10, , ,5
12, , ,8
14, , ,25
15, , ,5
17, , ,25
20, , ,5
22, , ,89
26, , ,23
29, Karakteristik mekanik kabel Twisted TR TABEL Penampang nominal Fasa
Netral
Penerangan
(mm2)
(mm2)
(mm2)
Diameter kabel
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
(mm)
Berat kabel Per kg (kg)
20
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
3 x ,6
30, x , x , x , x x , x x , x x , b. Karakteristik Listrik – Karakteristik listrik hantaran tembaga (CU) Luas Penampang
KHA terus menerus
(mm2)
A . Karakteristik listrik hantaran aluminium (AAC) Luas Penampang (mm2)
KHA terus menerus A
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
21
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi Komponen Jaringan .140 1.340 1. Karakteristik listrik hantaran udara aluminium campuran (A3C) Luas Penampang KHA terus menerus) Nominal A (mm2) . .075 1.255 1. Karakteristik listrik kabel Twisted TR
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
22
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Tabel Penampang nominal
Penahan Ohm
Reaktansi pada Frekwensi 50 Hz
(mm2)
Ohm / Km
Ohm / Km ,41 1,52 1,10 0,81 0,54
0,10 0,10 0,10 0,10 0,10
Arus yang diizinkan 20°C Amper
30°C Amper °C Amper Tabel. Konstruksi & KHA Penghantar Berselubung AAAC – S 1 Luas
2 Konsruksi Jumlah
Diameter
Tebal
Kuat hantar
penampang
Kawat
Kawat
Selubung
arus diudara
penghantar
penghantar
nominal
nominal
pada suhu
nominal
sekitar mak-
(mm2)
1.3.
6
S
30°C
40°C
Buah
mm
mm
A
A
35
Rm
7
2,5
3, Rm ,75
3, Rm ,25
3, Rm ,5
3, Rm ,75
3, Rm ,25
3, Rm ,25
3, Rm ,5
3, Rm ,25
3, ISOLATOR Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada penghantar terhadap penghantar lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
23
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
penghantar yang disekatkan tersebut mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan akibat temperatur dan angin, maka isolator harus mempunyai kemampuan untuk menahan beban mekanis yang harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap tanah berarti mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi pengikat isolator ke travers, sedangkan untuk penyekatan antar fasa maka jarak antara penghantar satu dengan yang dilakukan adalah memberi jarak antara isolator satu dengn lainnya dimana pada kondisi suhu panas sampai batas maksimum dan angin yang meniup sekencang apapun dua penghantar tidak akan saling bersentuhan. Bahan isolator untuk SUTM adalah porselin / keramik yang dilapisi glazur dan gelas, tetapi yang paling banyak adalah dari porselin ketimbang dari gelas, dikarenakan udara yang mempunyai kelembaban tinggi pada umumnya di Indonesia isolator dari bahan gelas permukaannya mudah ditempeli embun. Warna isolator pada umumnya coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening untuk bahan gelas. Konstruksi Isolator pada umumnya dibuat dengan bentuk lekukan-lekukan yang bertujuan untuk memperjauh jarak rambatan, sehingga pada kondisi hujan maka ada bagian permukaan isolator yang tidak ditempeli air hujan. Berdasarkan beban yang dipikulnya isolator dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Isolator tumpu ( pin insulator )
Beban yang dipikul oleh isolator berupa beban berat penghantar, jika penghantar dipasang di bagian atas isolator ( top side ) untuk tarikan dengan sudut maksimal 2 ° dan beban tarik ringan jika penghantar dipasang di bagian sisi ( leher ) isolator untuk tarikan dengan sudut maksimal 18 ° . Isolator dipasang tegak-lurus dii atas travers.
Isolator tarik ( Strain insulator )
Beban yang dipikul oleh isolator berupa beban berat penghantar ditambah dengan beban akibat pengencangan ( tarikan ) penghantar, seperti pada Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
24
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
konstruksi tiang awal / akhir, tiang sudut , tiang percabangan dan tiang penegang. Isolator dipasang di bagian sisi Travers atau searah dengan tarikan penghantar. Penghantar diikat dengan Strain Clamp dengan pengencangan mur – bautnya. Isolator jenis ini pada sebagian konstruksi SUTM di Jawa Barat dipakai juga untuk tarikan lurus atau sudut kecil yang dipasang menggantung di bawah travers dan sebagai pengikat penghantarnya digunakan suspension clamp seperti pada konstruksi SUTT
Isolator telor
Berfungsi untuk menyekat kawat penahan tiang antara kawat bagian atas dan kawat bagian bawah. Selain harus mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, isolator ini harus mampu menahan tarikan kawat sebagai penahan tiang dari kemiringan. Kawat diikatkan keisolator menggunakan preformed spiral grip, yaitu bahan jadi yang pemasangannya dengan cara mengaitkan ke lubang isolator dan pada kawat tinggal membelitkannya.
Gambar Isolator Pasak (Pin) Isolator Tonggak Saluran Charbonneaux Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
25
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Isolator Jenis Pasak – 15 Kv
Isolator Tarik •
Jenis Clevis
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
26
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
•
Jenis Ball & Socket
•
Jenis Long Rod
Komponen Jaringan
Pengikat Konduktor Pada Isolator Tumpu Ada dua cara pengikatan hantaran, yaitu menggunakan kawat pengikat dari bahan sama dengan penghantarnya (binding wire) dan menggunakan bahan yang sudah jadi (preformed) terbuat dari aluminized steel.
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
27
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
3.1.1. Fungsi Isolator Fungsi isolator dapat ditinjau dari 2 (segi), yaitu : a.Fungsi dari segi listrik – Untuk menyekat / mengisolasi antara kawat phasa dengan tagangan. – Untuk menyekat / mengisolasi antara kawat phasa dengan kawat phasa. b.Fungsi dari segi mekanik : – Menahan berat dari penghantar / kawat. – Mengatur jarak dan sudut antar penghantar / kawat dan kawat. – Menahan adanya perubahan kawat akibat perbedaan temperatur dan angin. 3.1.2. Bahan Isolator Bahan yang digunakan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada system distribusi antara lain : – Isolator gelas – Isolator keramik 3.1.3. Cara Penggunaanya Menurut cara penggunaannya, isolator TR dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
28
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
a. Isolator Penopang / tumpu (Type RM, dan Type N). Adalah jenis isolator berfungsi sebagai tiang penopang, dimana bebannya hanya merupakan berat penghantar saja, sedangkan beban tarikan hamper sama dengan nol (= 0). b. Ioslator Penegang (Type Afspan, Champignon dan Type B). Adalah jenis isolator yang dipasang pada tiang yang mempunyai beban tarikan, baik dari satu arah maupun dari 2 (dua) arah. c. Isolator Penarik (Type Tefer) Adalah jenis isolator yang dipergunakan pada kawat shcor.
Tabel.
Jenis TR dan pemakaiannya
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
29
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Untuk kawat
Beratnya per-buah
(mm2)
(kg)
RM I
50,70
0,91
RM II
16,26,35
0,45
RM III
6,10
0,26
N s/d ,5
N s/d 70
0,3
N s/d 10
0,13
Type
Tabel.
Jenis Isolator TR dan Ukurannya Ukuran. Mm
Isolator Type
H
D
D1
d
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
h
Berat r
rl
Kg
30
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
1.
Type RM I , ,91
2.
Type RM II ,5
8,5
0,45
3.
Type RM III , ,26
4.
Type N ,55
5.
Type N ,36
6.
Type N ,13
7.
Type , ,5
0,55
Champignon 8.
Type penegang
yang dinormalisir (afspan isolator) DIN SPESIFIKASI DIMENSI, TEGANGAN LONCAT DAN KUAT MEKANIK ISOLATOR KERAMIK JENIS PENEGANG B1 – 60 B1 – 85 B1 – 115 Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
31
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
DIMENSI (dalam mm) Toleransi : ± (0,004 d + 1,5) mm ; d = dimensi dalam mm Kecuali : yang berada (•) bertoleransi “ + “ saja TEGANGAN LONCAT DAN KUAT MEKANIK PENGUJIAN LISTRIK DAN MEKANIK Teg. Loncat kering … kV Teg. Lonc. basah ….. kV Ketahanan kejutan suhu Keporian
JENIS ISOLATOR B1-60
B1-15
B atmosfir-jam tidak tembus
SPESIFIKASI DIMENSI, TEGANGAN LONCAT DAN KUAT MEKANIK ISOLATOR KERAMIK JENIS PENEGANG B2 – 54 B2 – 76 B2 – 81
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
32
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
DIMENSI (dalam mm) Toleransi : ± (0,004 d + 1,5) mm ; d = dimensi dalam mm Kecuali : yang berada (•) bertoleransi “ + “ saja TEGANGAN LONCAT DAN KUAT MEKANIK PENGUJIAN LISTRIK DAN MEKANIK Teg. Loncat kering … kV Teg. Lonc. Basah – Kedudukan kendur …. kV – Keudukan tegak ……. kV Minimum kuat lintang ……. Kg Ketahanan kejut suhu Keporian
JENIS ISOLATOR B2-54
B2-76
B3-76
B Baik Baik Baik Baik atmosfir-jam tidak tembus
SPESIFIKASI, DIMENSI, TEGANGAN LONCAT DAN KUAT MEKANIK ISOLATOR KERAMIK JENIS PENEGANG C1 – 60 C1 – 80 C1 – 120 Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
33
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Jenis Isolator C1 – 60 C1 – 80 C1 – 120
l Komponen Jaringan
Dimensi (mm) R t D DIMENSI (dalam mm) Toleransi : ± (0,004 d + 1,5) mm ; d = dimensi dalam mm
TEGANGAN LONCAT DAN KUAT MEKANIK PENGUJIAN LISTRIK JENIS ISOLATOR C1 – 60 C1 – 80 C1 – 120 DAN MEKANIK Teg. Loncat kering … kV Teg. Lonc. Basah ….. kV Minimum kuat lintang ……. Kg Ketahanan kejut suhu Baik Baik Baik Keporian 1400 atmosfir-jam tidak tembus
1.4. PERALATAN PELENGKAP 1.4.1. Fungsi Alat Pelengkap
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
34
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Yang dimaksud alat pelengkap adalah : suatu peralatan bukan utama yang sifatnya menggenapi, sehingga jaringan tersebut akan lebih sempurna. 1.4.2. Jenis Alat Pelengkap Termasuk peralatan pelengkap adalah : – Konektor dan peralatan sambungan – Travers / cross arm – Peralatan acssesories kabel twisted – Sekor Konektor Konektor Alur adalah konektor yang mempunyai alur-alur paralel yang berfungsi memudahkan dan memantapkan dalam penyambungan atau percabangan penghantar telanjang sehingga instalasi dapat bekerja sesuai dengan tujuan. Jenis Jenis konektor dapat diklasifikasikan berdasarkan cara penekanan badan konektor Jenis mur baut Adalah jenis penekanan badan konektor yang mempergunakan mur-baut. Jenis H Penekanan badan konektor dengan mempergunakan perkakas tekan (mesin press) Klasifikasi Konektor dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran luas penampang nominal penghantar sebagai berikut :
No.
Jenis penghantar yang disambung Al-Al
Al-Cu
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
Cu-Cu
Jumlah baut min. 35
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi Komponen Jaringan / / / / / /35/ / / / / Syarat Bahan Dan Mutu a. Bahan dan Mutu Bahan dan mutu yang terbuat dari bahan aluminium campuran dengan ikadar aluminium minimum 97,28%, silikom 0,2-0,6% dan magnesium 0,45-0,9% untuk bagian kontak atau badan konektor yang terbuat dari tembaga, kadar tembaga minimum 99,9%. b. Bagian gemuk / Kompon Gemuk/kompon harus terbuat dari bahan berkarakteristik sebagai berikut : •
Tidak bereaksi dengan aluminium dan seng; •
Tidak leleh (droping point) tidak kurang dari 100oC
• Kestabilannya tidakberubah oleh pengaruh udara dan tidak teroksidasi. • Jika gemuk mengandung bahan yang mudah menguap, penguapannya tidak menyebabkan terjadinya retak pada lapisan permukaan logam pelindung (protective film). • Pada uji daur panas, berkurangnya berat contoh uji tidak boleh lebih dari 5% • Kelekatan (daya lekat) lapisan gemuk harus baik, sehingga permukaan aluminium tidak kusam atau buram.3. Bagian penekan Bagian penekan yang terbuat dari baja atau besi harus dilapisi bahan anti karat. c. Sifat Tampak
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
36
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Bagian-bagian konektor harus tidak berkarat dan tidak cacat, seperti permukaan tidak retak dan cacat lain yang mempengaruhi fungsi konektor dalam pemakainnya. Pada konektor harus terbaca jelas tandatanda pengenal atau penandaan sesuai dengan persyaratan ayat 13 pada standar ini. Penandaan harus huruf timbul (embossing) untuk jenis konektor yang dibuat dengan cara pengecoran, dan cetak tempa untuk yang dibuat dengan cara ekstrusi. d. Sifat Mekanik Mur dan baut harus mudah dipasang atau dilepas dengan tangan sebelum dikencangkan. Baut harus cukup panjang agar pada waktu pemasangan bagian atas dan bawah konektor tidak terlepas satu dengan lainnya sehingga penghantar dapat masuk dengan normal (dari samping). Kepala baut dobel atau topi baut/mur konektor jenis mur-baut harus patah pada kekencangan sesuai tabel. Dengan toleransi ± 10%. Daya jepit konektor terhadap penghantar pada kekencangan tidak boleh kurang dari 35 % beban putus perhitungan penghantar terpasang. Sifat Listrik Konduktans kunduktor sekurang-kurangnya sama dengan konduktan penghantar. Konektor pada uji daur panas harus memnuhi persyaratan. e. Penandaan Pada konektor harus dilengkapi penandaan sebagai berikut : – merek perniagaan / logo pabrik pembuat. – tipe / nomor catalog pabrik pembuat. – ukuran nominal dan jenis penghantar yang akan disambungkan, baik untuk saluran utama maupun saluran cabang. – telah lulus uji PLN LMK.
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
37
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
Komponen Jaringan
38
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Penyambungan Penghantar dengan klem Jepit. Beberapa jenis jenis Klem Jepit.
Peralatan Penyambungan Penghantar . Karena keterbatasan panjang penghantar, ada-kalanya kita perlu menyambung penghantar tersebut agar dicapai efisiensi penghantar . Peralatan tersebut antara lain :
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
39
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Tension Compression Splice. Tabel Penyambungan Penghantar dengan Press Conductor
Conductor
Cross
Diameter
Sleeve Lenght
Section mm
ALL – ALUMINIUM
Mm
ALMELEC
Overail
Sleeve Lenght
Overail
Before
After
Dia after
Before
After
Dia after
drawing
drawing
Drawing
drawing
drawing
Drawing
I
L
D
I
L
D
Mm
mm
mm
mm
mm
mm ,8
6, ,4
7, ,1
8, ,5
9, ,3
10, ,5
11, ,3
12, ,1
15, , , .240
1. .870
2. Repair Splice : Digunakan untuk Penghantar aluminium yang rantas sebagian, sehingga memulihkan kembali kuat arus hantar arusnya. Cross Arm Fungsi : Digunakan pada JTR udara (Over hoad) sebagai perenggangan jarak antar penghantar sastu dengan penghantar lainnya, dengan peralatan Bantu isolator. Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
40
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Bahan : Dibuat dari besi L st 41, type 65 dan besi 4 st 41, type NP 6,5 Penggunaannya : Apabila kita akan mempergunakan isolator RM I, panjang cros arm = 850 mm, sedangkan apabila kita pergunakan isolator RM II, kita pergunakan panjang = 500 mm.
500 mm
850 mm Arming Bolt : Fungsinya sebagai klem pengikat cross arm pada tiang yang berfungsi sebagai penyangga. Assesories Fungsinya sebagai pelengkap utama pada JTR yang mempergunakan penghantar kabel pilin (twisted cable). Klem Penegang Tipe Baji
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
41
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Klem type ini sesuai untuk digunakan pada jarungan tegangan rendah yang menggunakan konduktor berisolasi dipilin sebagai klem penegang Kawat netral pendukung berisolasi oleh plastic insert dari kelm.
Brecket Penggantung Baracket ini di desain sesuai untuk menyangga clamp penggantung diri kabel berisolasi dipilin. Bracket ini dipasang pada tiang besi atau tiang beton menggunakan sirip baja tahan karat atau baut tembus.
Min. Breaking Strenght Cat No.
BSC. Vertikal F1
Horinzontal F Kgs
500 Kgs
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
42
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Bracket Penegang Bracket ii didesain untuk menyangga klem penegang type baja, single atau double klem untuk rangkaian ujunga sudut kecil atau sudut besat menggunakan strip baja tahan karat atau baut tembus.
Cat No. BSC. Min. Breaking Strenght Vertikal F1 500 Kgs
Horinzontal F Kgs
Klem Gantung Chain Link Klem gantung ini dilengkapi dengan chain link sesuai untuk konduktor berisolasi dipilin. Kawat netral yang berisolasi sebagai salah satu bundle konduktor berisolasi dipasang pada suspension clam dan akan mendukung semua konduktor berisolasi lainnya.
Cat No.
Conductor sizes (neutral messenger wire)
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
Min. Breaking Strenght
43
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
SCT
35
to
70 sqmm
Komponen Jaringan
700 Kgs
Shoer Fungsinya sebagai penyambung beban tarikan, sehingga kondisi tiang tegak lurus. Karena itu, shoer pada umumnya dipasang pada tiang akhir/awal, tiang Macam – macam Konstruksi Shoer a. Track Shoer b. Track Shoer ialah tumpang tarik, dengan bagian utamanya kawat aja, stay Roda dan Block Cor. c. Drug Shoer d. Drug Shoer, ialah shoer tumpang tekan dengan peralatan utama tiang yang dipasang sebagai penopang tiang jaringan. e. Kontra Mask Shoer f. Kontrak mask shoer, ialah terdiri dari shoer tumpang tarik dan tupang tekan. Hal ini terjadi apabila dilokasi tersebut tidak bisa dipasang salah satu shoer.
1.5. PERALATAN HUBUNG 1.5.1. Fungsi Peralatan Hubung Peralatan hubung TR selanjutnya disebut saklar TR (saklar). Saklar digunakan untuk menghubungkan sekaligus memisahkan dari suatu rangkaian listrik, baik pada kondisi oeprasi, maupun tidak beroperasi. 1.5.2. Macam Alat Hubung .a – Saklar phasa tiga, 4 kotak – Saklar phasa tiga, 3 kotak .b – Saklar phasa satu, 2 kotak – Saklar phasa satu, 1 kotak .c Saklar dengan penguatan magnet (kontaktor) .d Saklar dengan pelengkap sekring pengaman Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
44
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
1.5.3. Prinsip Kerja Alat Hubung a. – Saklar phasa tiga, 4 kontak adalah saklar buka/tutup yang cara operasional melalui 4 titik kontak yang bekerja serentak (bersamasama), yaitu terdiri dari kontak ke tiga phasanya, serta kontak netralnya. – Saklar phasa tiga, 3 kontak adalah saklar buka/tutup yang cara operasionalnya melalui ketiga kontak phasanya, secara serentak, sedang kawat netralnya tetap tersambung. b. – Saklar phasa satu, 2 kontak adalah saklar mellaui kontak phasa dan kontak netral yang bekerja serentak. – Saklar phasa satu, 2 kontak adalah saklar buka/tutup yang cara operasionalnya hanya melalui kontak phasa saja, sedang kawat netralnya tetap tersambung. c.
Saklar dengan penguatan magnet adalah dengan melalui masukan tegangan listrik ABB yang dialirkan pada suatu rangkaian belitan sehingga didapat magnet untuk menghubungkan antar kontakkontaknya.
d.Saklar dengan perlengkapan sekring, adalah saklar yang dilengkapi dengan sekring pengaman, sehingga bila terjadi arus gangguan akan segera terjadi pemutusan aliran arus listrik.
1.5.4. Spesifikasi Alat Hubung Dalam penggunaan, saklar TR dibedakan menjadi dua : a.
Dioperasi Dengan Beban Penuh
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
45
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
Jenis operasi saklar ini biasanya dilengkapi dengan pegas yang fungsinya untuk mempercepat saat penglepasan dan penghubung kontak-kontaknya, sehingga terjadi surja dapat dipercept (ditiadakan). b.
Dioperasikan Tanpa Beban Saklar jenis ini hanya hanya boleh dioperasikan tanpa beban sama sekali (beban nol) apabila dipaksakan, maka akan timbul surja hubung yang sangat panas (2500oC) yang mengakibatkan kerusakan pada kontak-kontaknya. Akibat panas tersebut, tahanan ( R ) kontak menjadi lebih besar sehingga akan droup (kehilangan) tegangannya sebesar ∆V = R.I, atau akibat perubahan R, maka daya dan Energi yang diserap menjadi panas sebesar.
Daya = Arus x droup Teg P = I. ∆V (Watt) = I.I.R P = I2.R (Watt)
Dan Energi yang diserap dengan waktu tertentu adalah : E = P x t (Wh) Energi yang dirubah menjadi panas tersebut merupakan losses (kerugian) teknis.
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
46
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
KABEL Kabel dan pemasangannya Kabel tanah dipasang di dalam tanah Kabel instalasi dipasang di dalam pipa direntang di langit-langit Kabel fleksibel dipasang di panel kontrol dan instrumen Konstruksi kabel Kabel tanah Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak Berisolasi, berperisai, berselubung untuk kabel TR Berisolasi, berperisai, berselubung, berpenghantar listrik untuk kabel TM Kabel instalasi Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak Berisolasi Berisolasi dan berselubung Kabel fleksibel Berinti satu atau banyak dan berkawat banyak halus Penandaan Kabel Menggunakan kode pengenal dari masing-masing bahan pada kabel dimulai dari bagian paling dalam (inti) sampai dengan bagian paling luar (Selubung Luar) Kode pengenal N NF NA NFA Y
Uraian Inti Terbuat Dari Bahan Tembaga Kabel udara dengan initi terbuat dari tembaga inti terbuat dari bahan alumunium kabel udara dengan inti terbuat dari alumunium Isolasi Atau Selubung Dari Pvc (Poly Vynil Chloride) Tegangan Kerja Maksimal 1000 V Titik Lebih 70oc
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
47
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
2X
S atau SE C atau CE F Gb B
Komponen Jaringan
Isolasi atau selubung dari xlpe (Cross Link Poly Etheline) Tegangan Kerja Sampai Di Atas 20 Kv Titik Leleh 90oc Pelindung Elektrik, Terbuat Dari Pita Pelat Tembaga Pelindung Elektrik Terbuat Dari Kawat Tembaga yang dipasang Konsentris Pelindung Mekanik Terbuat Dari Fita Baja Pipih Pelindung Mekanik Terbuat Dari Spiral Pelat Baja Pelindung Mekanik Terbuat Dari Lapisan Pelat Baja
KABEL INTI TUNGGAL (SINGLE CORE) KABEL N2XSY ……. Y ATAU NA 2X SY …… Y
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
48
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
•
Komponen Jaringan
Kha kabel tanah berinti tiga, berisolasi xlpe, berpelindung pita / kawat tembaga atau berpenghantar konsentris, serta berselubung pvc dengan tegangan kerja 6 / 10 kv, 9 / 15 kv, 12 / 20 kv pada suhu keliling 30oC atau suhu tanah 30oC. KUAT HANTAR ARUS JENIS KABEL
1 N2XSEY N2XSY NSXCY
NA2XSEY NA2XXSY NA2XCY
PENAMPANG NOMINAL MM TEGANGAN KERJA 6 / 10 KV
TEGANGAN KERJA 9 / 15 KV & 12 / 20 KV
DI TANAH (A)
DI UDARA A
DI TANAH (A)
DI UDARA A Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
49
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
•
Komponen Jaringan
Kha kabel tanah berinti tiga, berisolasi xlpe, berpelindung pita / kawat tembaga atau berpenghantar konsentris, berperisai baja dan berselubung pvc dengan tegangan kerja 6 / 10 kv, 9 / 15 kv, 12 / 20 kv pada suhu keliling 30 0 c atau suhu tanah 300 c
KUAT HANTAR ARUS JENIS KABEL
1 N2XSEBY N2XSEFGbY N2XSERGbY N2XSYBY N2XSEFGbY N2XSERGbY N2XCYBY N2XCYGbY N2XCYRGbY N2XSEBY N2XSEFGbY N2XSERGbY N2XSYBY N2XSEFGbY N2XSERGbY N2XCYBY N2XCYFGbY N2XCYRGbY
PENAMPANG NOMINAL MM2
TEGANGAN KERJA 6 / 10 KV
TEGANGAN KERJA 9 / 15 KV & 12 / 20 KV DI TANAH (A) DI UDARA A DI TANAH (A) DI UDARA A Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
50
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Distribusi
Komponen Jaringan
KABEL TIGA INTI (THREE CORE) – KABEL N2XSY – KABEL NA2XSY
– KABEL N2XSEY – KABEL NA2XSEY
Berbagi Dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
51