Marketing Mix Penjelasan Lengkap Dan Contoh Penerapannya

Home » Marketing Mix: Penjelasan Lengkap dan Contoh Penerapannya

Pernahkah Anda mendengar strategi pemasaran bernama marketing mix?

Strategi pemasaran satu ini penting untuk diketahui bagi Anda praktisi marketing maupun pemilik suatu bisnis.

Strategi ini tidak hanya digunakan untuk memajukan bisnis yang telah berjalan, namu juga ampuh digunakan dalam mengembangakan bisnis baru.

Cakupan dalam konsep marketing mix memang cukup kompleks karena melibatkan tujuh elemen penting yang harus Anda perhatikan dengan seksama.

Apa saja elemen yang ada dalam marketing mix?

Kemudian, bagaimana contoh penerapannya dalam dunia bisnis secara nyata?

Langsung saja simak pembahasan lengkapnya pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Marketing Mix?

Marketing mix adalah sebuah strategi pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen penting secara terpadu guna mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Elemen tersebut digunakan oleh perusahaan sebagai pedoman untuk menyakinkan target market agar menggunakan suatu jasa atau produk yang mereka produksi.

Bahkan hingga target market memiliki preferensi pribadi terhadap image suatu produk.

Oh iya, di Indonesia, marketing mix juga dikenal dengan nama bauran pemasaran.

Konsep mix marketing ini sebenarnya bukan sebuah strategi baru.

Istilah marketing mix sendiri pertama kali dikenalkan pada tahun 1964 oleh Neil Hopper Borden, seorang profesor marketing dari Harvard Business School.

Borden mengidentifikasi dua belas elemen marketing yang, jika diatur secara tepat, akan menghasilkan suatu operasi bisnis yang menguntungkan.

Dua belas elemen tersebut adalah product planning, channels of distribution, packaging, fact finding and analysis, pricing, advertising, servicing, branding, promotions, physical handling, personal selling, dan display.

Kemudian, masih pada tahun yang sama, Jerome McCarthy menyederhanakan 12 elemen mix marketing dari Borden menjadi empat kerangka elemen.

Empat kerangka elemen tersebut dikenal juga dengan nama 4P yang terdiri dari Product, Price, Promotion, dan Place.

Dalam perjalanannya, konsep dalam mix marketing terus berkembang hingga tercetusnya tiga elemen baru yang ditambahkan pada konsep 4P.

Tiga elemen baru tersebut dicetuskan oleh Booms dan Bitner pada tahun 1981.

Maka, lahirlah mix marketing dengan tujuh elemen yang dikenal dengan sebutan 7P, yaitu Product, Price, Promotion, Place, Physical Evidence, People, dan Process.

Baca juga: CSR – Pengertian, Jenis, & Manfaatnya Bagi Bisnis Anda

Elemen Marketing Mix 7P dan Contoh Penerapannya
Elemen marketing mix adalah hal yang bersifat saling melengkapi. Berikut merupakan penjelasan mengenai tujuh elemen dalam mix marketing:

1. Product

Product adalah apa pun yang diproduksi dalam bisnis Anda untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Product juga tidak selalu berbentuk benda yang memiliki fisik nyata, namun dapat dalam bentuk virtual dan juga jasa.

Contoh produk yang memiliki fisik nyata contohnya baju, sepatu, susu, sabun, dan lain sebagainya.

Sedangkan yang berbentuk virtual contohnya adalahi software game, software editor grafis, atau template website premium.

Dan untuk jasa, contohnya adalah jasa cuci mobil, jasa tutor bahasa Inggris, layanan pesan antar, atau layanan registrasi domain premium.

Nah, dalam menciptakan sebuah produk, Anda perlu memperhatikan kebutuhan dan permintaan pasar (market demand).

Bagaimana cara mengetahuinya?

Yang perlu Anda lakukan adalah melakukan riset pasar.

Riset pasar sangat penting untuk dilakukan dengan seksama agar Anda terhindar dari salah produk.

Kesalahan dalam memilih produk dapat membawa Anda ke arah kebrangkutan karena produk tersebut tidak memiliki nilai jual yang baik dan stabil.

Contohnya, Anda sangat menyukai buah durian dan menganggapnya buah paling enak di dunia.

Maka, tanpa pikir panjang, Anda ingin menjualnya dengan harga mahal di Eropa tanpa melakukan riset terlebih dahulu.

Jadi Anda tidak tahu kalau mayoritas penduduk Eropa tidak tahan dengan bau durian yang dianggap seperti bau kaos kaki.

Dapat Anda bayangkan bukan kerugian seperti apa yang akan Anda alami?

Yah, riset pasar memang tidak mudah dan cukup tricky.

Namun, tetap ada beberapa hal yang patut Anda jadikan patokan dalam melakukan riset:

1. Mengidentifikasi target pasar mulai dari rentang usia, jenis kelamin, kelas sosial, dan lokasinya.
2. Mencari tahu masalah apa yang mereka hadapi.
3. Mencari tahu produk apa yang bisa Anda tawarkan.
4. Menemukan keunikan atau keunggulan dari produk yang Anda produksi.
5. Mencari tahu tanggapan pasar terhadap produk yang Anda tawarkan.

2. Price

Ini adalah hal yang paling penting, proses menentukan harga.

Jangan sampai Anda memasang harga yang terlalu mahal, dan jangan pula memasang harga yang terlalu murah.

Anda perlu mempertimbangkan harga yang reasonable bagi konsumen; ditilik dari manfaat, kualitas, dan nilai dari barang yang Anda tawarkan.

Jika harga yang terbentuk reasonable, konsumen cenderung akan membeli produk Anda.

Sedangkan, bagi produsen harga yang reasonable diperlukan agar bisnis bisa terus berjalan.

Inilah saatnya Anda menemukan Break Even Price, harga terendah yang bisa dipasang pada suatu produk agar biaya produksi dan operasional perusahaan Anda tercover.

Sehingga, bisnis Anda tidak merugi.

Berikut cara menghitungnya:

* Total Fixed Cost adalah keseluruhan biaya produksi dan operasional perusahaan, seperti harga material, listrik yang digunakan, upah tenaga kerja, dan lain-lain.
* Production Volume adalah jumlah keseluruhan produk yang dibuat.
* Variable Cost Per Unit adalah biaya pembuatan satu buah produk.

Kemudian, perlu diingat kembali, bahwa Break Even Price hanya menutup biaya produksi dan operasional perusahaan.

Bisnis Anda belum mendapatkan untung dari harga tersebut.

Jadi, Anda harus menambahkan beberapa rupiah pada harga untuk mengambil keuntungan.

3. Place

Elemen place berfokus pada lokasi bisnis dijalankan.

Bukan hanya tempat penjualannya saja, namun meliputi kantor perusahaan, gudang penyimpanan, showroom, hingga lokasi memasang iklan.

Semua lokasi yang berkaitan dengan bisnis Anda harus strategis, baik dari sisi produsen maupun konsumen.

Lokasi bisnis harus strategis bagi produsen untuk menghindari kerugian yang tidak penting.

Misalkan, menempatkan gudang penyimpanan terlalu jauh dari perusahaan dan lokasi distribusi hanya karena harga tanah di tempat tersebut lebih murah.

Hal tersebut seperti misi bunuh diri perusahaan secara perlahan, walaupun pada mulanya tampak lebih hemat modal.

Pasalnya, biaya transportasi yang dikeluarkan bisa menjadi sangat tinggi dan pelan-pelan menghabiskan dana perusahaan.

Kemudian, lokasi bisnis harus strategis bagi konsumen, agar pelanggan dapat menjangkau bisnis Anda dengan lebih mudah.

Buat toko ditempat yang mudah dijangkau dan sesuai dengan lingkungannya.

Contohnya, lebih baik membuat toko yang tidak berada dekat dengan lampu lalu lintas, karena pengunjung akan kesulitan untuk keluar-masuk toko Anda.

Kemudian, contoh untuk lingkungan yang tidak sesuai adalah Anda membangun toko barang mewah di lingkungan pasar tradisional.

Memang tempat itu ramai konsumen, namun target market nya jelas tidak sesuai.

Nilai dari brand yang Anda bangun pun bisa ikut menurun.

Nah, jika Anda berjualan secara online, pastikan Anda memilih platform yang memiliki reputasi baik.

Sehingga, konsumen tidak takut akan penipuan dan kejahatan siber lainnya saat ingin berbelanja.

Sebagus apapun produk yang Anda tawarkan, ketika website atau platform penjualan online Anda tampak tidak aman, calon pelanggan akan lebih memilih mencari toko online lain.

Baca juga: Guerilla Marketing – Strategi Hemat Budget untuk Bisnis Anda

4. Promotion

Promotion dalam marketing mix adalah elemen yang dapat dikatakan sangat penting.

Pasalnya, tujuan utama dari kegiatan promosi adalah:

1. Memberi pengumuman pada masyarakat bahwa brand Anda exist.
2. Membentuk image masyarakat terhadap brand Anda, sehingga mendapatkan kepercayaan konsumen.
3. Mengedukasi masyarakat umum tentang produk yang telah Anda miliki.
4. Jika Anda memiliki produk terbaru, promosi sangat berguna untuk mengkomunikasikannya pada masyarakat.
5. Memotivasi calon konsumen untuk mengunjungi tempat penjualan produk.
6. Memotivasi calon konsumen untuk memilih produk Anda.

Jika elemen promosi dijalankan dengan baik, Anda jelas akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat.

Perhatian masyarakat akan berubah menjadi rasa penasaran maupun percaya pada produk yang Anda produksi.

Hasilnya, calon konsumen Anda akan meningkat.

5. People

People disini adalah SDM (Sumber Daya Manusia), yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan Anda.

Mereka merupakan salah satu elemen penentu keberlangsungan hidup perusahaan.

SDM adalah roda utama penggerak perusahaan; dimana manajemen bisnis, kualitas produk, dan kualitas pelayanan bertumpu.

Tanpa SDA yang baik, perusahaan Anda akan runtuh.

Tidak heran jika banyak perusahaan yang rela membayar tinggi untuk menyewa pihak Human Resource independen, agar mendapatkan kandidat terbaik.

Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih SDM agar mendapatkan yang terbaik?

1. Kepribadian
2. Motivasi bekerja
3. Performa kerja
4. Tingkat loyalitas

Namun, bagi Anda pemilik bisnis, jangan sampai melupakan timbal balik yang harus dilakukan perusahaan dengan sepenuh hati, agar SDA merasa dimanusiakan dan dihargai pekerjaannya.

Karena pada dasarnya perusahaan dan SDA memiliki hubungan simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak harus saling menguntungkan.

6. Process

Elemen process dalam Marketing mix adalah strategi perusahaan dalam memberikan pengalaman terbaik pada konsumen dalam proses mendapatkan informasi, pelayanan pemesanan, hingga mendapatkan produk yang diinginkan.

Contohnya adalah penjual es krim turki yang melakukan beberapa trik dan atraksi menarik kepada konsumen.

Dengan senyum ramah di wajah mereka memberikan pengalaman spesial nan menghibur sebelum akhirnya dapat menikmati es krim yang lezat.

Proses pelayanan tersebut tentu sangat unik, sudah menjadi ciri khas, dan tidak dapat ditemui pada penjual es krim biasa..

Proses yang menayangkan ini tentu akan membuat konsumen tertarik untuk kembali lagi.

8. Physical Evidence

Elemen ini merupakan bukti fisik yang sebenarnya tidak terbatas pada produk fisik saja.

Physical evidence dapat berupa logo, website, sosial media, souvenir, brosur, toko, kantor, kontak customer service, event perusahaan, dan masih banyak lagi.

Kenapa elemen physical evidence penting?

Bukti-bukti tersebut harus tersedia agar konsumen dapat melihat bahwa produk yang Anda jual nyata adanya dan memiliki kualitas baik, juga percaya akan kredibilitas perusahaan Anda.

Contohnya seperti Aksara Data Digital yang menyediakan layanan registrasi domain dengan harga terjangkau.

Kami menyediakan physical evidence berupa kantor yang dapat dikunjungi secara langsung, website profesional, platform reseller domain terbaik, layanan customer service yang cakap, dan hal lain.

Tentunya agar calon pelanggan dan reseller registrasi domain dapat melihat dengan jelas kualitas terbaik dari layanan kami.

Penutup

Jadi, bisa kita simpulkan bersama bahwa marketing mix adalah strategi untuk memasarkan suatu produk secara luas, guna menarik konsumen untuk membeli, bahkan memiliki preferensi pribadi terhadap image suatu produk.

Sekian artikel untuk kesempatan kali ini.

Jika Anda memiliki gagasan brilian lain terkait marketing mix, jangan ragu untuk share di kolom komentar ya!