Mengenal Augmented Reality AR

Photo by Patrick Schneider on UnsplashApakah Anda pernah mencoba game menangkap Pokemon dalam beberapa tahun terakhir? Atau sudah mencoba simulasi untuk menyesuaikan furnitur di kamar Anda melalui aplikasi IKEA? Itulah Augmented Reality (AR). Jika Anda penasaran dan ingin tahu tentang AR, berikut penjelasan dari Dariya Kursova. Apa itu Augmented Reality? Augmented Reality atau disingkat AR, merupakan teknologi yang memodifikasi lingkungan nyata dengan objek yang dihasilkan komputer. Tidak seperti Virtual Reality (VR), AR tidak menciptakan seluruh lingkungan buatan untuk menggantikan yang asli dengan yang virtual. AR muncul di tampilan langsung dari lingkungan yang ada dan menambahkan suara, video, atau grafis ke dalamnya. Istilah AR muncul pada tahun 1990. Salah satu penggunaan komersial pertama AR adalah di televisi dan militer. Dengan berkembangnya Internet dan smartphone, teknologi ini kini menjadi tren beberapa tahun terakhir. Model 3D diproyeksikan secara langsung ke hal-hal fisik atau menyatu bersama lingkungan dalam aplikasi secara real-time, dan berbagai augmented reality mulai mempengaruhi kebiasaan, kehidupan sosial, dan industri hiburan kita. Bagaimana cara Augmented Realitybekerja? AR dapat ditampilkan pada berbagai perangkat seperti: layar, kacamata, perangkat genggam, ponsel, head-mounted displays. Ini melibatkan teknologi seperti S.L.A.M. (simultaneous localization and mapping), depth tracking (data sensor yang menghitung jarak ke objek), dan beberapa komponen berikut: * Kamera dan sensor. Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan data tentang interaksi pengguna dan mengirimkannya untuk diproses. Kamera pada perangkat memindai lingkungan dan dengan info ini, perangkat akan menempatkan objek fisik dan menghasilkan model 3D. * Processing. Perangkat AR akan bertindak seperti komputer kecil untuk melakukan komputasi. Perangkat ini membutuhkan CPU, GPU, memori flash, RAM, Bluetooth / WiFi, GPS, dan lain-lain untuk dapat mengukur kecepatan, sudut, arah, orientasi dalam ruang, dan sebagainya. * Projection. Ini mengacu pada proyektor mini di headset AR, yang bertugas mengambil data dari sensor dan memproyeksikan konten digital (hasil pemrosesan) ke permukaan untuk dilihat. Penggunaan proyeksi di AR ini belum sepenuhnya digunakan dalam produk atau layanan komersial. * Reflection. Beberapa perangkat AR memiliki cermin untuk membantu mata manusia untuk melihat gambar virtual. Beberapa memiliki “array of small curved mirrors” dan beberapa memiliki cermin dua sisi untuk memantulkan cahaya ke kamera dan mata pengguna. Tujuan dari jalur refleksi tersebut adalah untuk melakukan penyelarasan gambar yang tepat. Tipe-tipe Augmented Reality AR memiliki beberapa tipe, diantaranya adalah: * Marker-based AR (AR berbasis marker). Beberapa juga menyebutnya image recognition. Karena tipe AR ini memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya. Objek visualnya bisa apa saja, dari kode QR yang dicetak hingga tanda-tanda khusus. Dalam beberapa kasus, perangkat AR juga menghitung posisi dan orientasi marker untuk memposisikan konten. Dengan demikian, marker menampilkan animasi digital untuk dilihat oleh pengguna, sehingga gambar dapat berubah menjadi model 3D. * Markerless AR yang biasa dikenal AR tanpa marker atau AR berbasis lokasi yang memanfaatkan GPS, kompas, gyroscope, dan accelerometer untuk menyediakan data berdasarkan lokasi pengguna. Data ini kemudian menentukan konten AR apa yang Anda temukan atau dapatkan di area tertentu. Dengan ketersediaan smartphone, AR jenis ini biasanya menghasilkan peta dan petunjuk arah, info bisnis terdekat, termasuk acara dan informasi, pop-up iklan bisnis, dan dukungan navigasi. * Projection-based AR. Tipe AR ini memproyeksikan cahaya sintetis ke permukaan fisik, dan dalam beberapa kasus memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya. Ini seperti hologram yang kita lihat di film sci-fi seperti Star Wars. AR ini mendeteksi interaksi pengguna dengan proyeksi melalui perubahannya. * Superimposition-based AR. Mengganti tampilan asli dengan augmented, baik sepenuhnya atau sebagian. Di sini, object recognition memainkan peran penting. Contoh penerapan tipe AR ini adalah aplikasi Katalog IKEA, yang memungkinkan pengguna untuk menempatkan barang virtual dari katalog furnitur mereka di kamar mereka. Perangkat yang mendukung Augmented Reality Banyak perangkat modern yang sudah mendukung AR. Mulai dari smartphone dan tablet hingga gadget seperti Google Glass atau perangkat genggam, dan teknologi ini terus berkembang. Untuk processing dan projection, perangkat AR dan perangkat kerasnya, pertama-tama harus memenuhi persyaratan seperti memiliki sensor, kamera, accelerometer, gyroscope, digital compass, GPS, CPU, display, dan hal-hal yang telah kami sebutkan. Berikut kategori perangkat yang mendukung Augmented Reality: * Mobile devices (smartphone dan tablet). Perangkat yang paling banyak tersedia dan paling cocok untuk AR mobile apps, mulai dari game dan hiburan hingga analitik bisnis, olahraga, dan jejaring sosial. * Special AR devices. Perangkat yang dirancang semata-mata untuk augmented reality experiences. Salah satu contohnya adalah head-up display (HUD), perangkat untuk mengirim data ke tampilan transparan langsung ke tampilan pengguna. Awalnya diperkenalkan untuk melatih pilot pesawat tempur militer. Sekarang perangkat tersebut diterapkan di beberapa bidang seperti penerbangan, industri otomotif, manufaktur, olahraga, dan lain sebagainya. * AR glasses (atau smart glasses). Ini adalah perangkat seperti Google Glasses, Meta 2 Glasses, Laster See-Thru, Laforge AR eyewear, dan lain-lain. Perangkat-perangkat ini mampu menampilkan notifikasi dari smartphone Anda, membantu pekerja lini perakitan, mengakses konten tanpa menggenggam, dan sebagainya. * AR contact lenses (or smart lenses). Perangkat ini membuat Augmented Reality satu langkah lebih jauh. Produsen seperti Samsung dan Sony telah mengumumkan pengembangan lensa AR. Samsung mengembangkan lensa sebagai aksesori smartphone, sementara Sony merancang lensa sebagai perangkat AR yang terpisah dengan fitur seperti mengambil foto atau menyimpan data. * Virtual retinal displays (VRD). Perangkat ini menciptakan gambar dengan memproyeksikan sinar laser ke mata manusia. Dengan tujuan menampilkan gambar yang terang, kontras tinggi, dan resolusi tinggi, namun sistem tersebut masih dibuat untuk penggunaan uji coba. Area Potensial AR Augmented reality dapat melengkapi aktivitas kita sehari-hari dengan berbagai cara. Contohnya, salah satu aplikasi AR yang paling populer adalah game. Game AR memberikan pengalaman yang jauh lebih baik bagi para pemain, bahkan ada yang bertujuan untuk mempromosikan cara hidup di luar yang lebih aktif, seperti game Pokemon Go dan Ingress. Dalam pendidikan yang diterapkan saat olahraga, lapangan permainan bisa dipindahkan dari ranah virtual ke kehidupan nyata. Misalnya, kegiatan olahraga sederhana untuk anak-anak oleh perusahaan Kanada SAGA, di mana untuk memecahkan batu yang bergerak di dinding, anak-anak memukulnya dengan bola. AR di bidang ritel dapat menciptakan customer engagement dan retensi yang lebih baik untuk mendukung merek dan penjualan. Beberapa fitur juga dapat membantu pelanggan melakukan pembelian yang lebih bijak, dengan memberikan data produk dalam model 3D dari berbagai ukuran atau warna. Dalam bisnis Real estate juga dapat memanfaatkan Augmented Reality melalui tur apartemen dan rumah 3D, yang juga dapat dimanipulasi untuk mengubah beberapa bagian. Area potensial lain untuk AR termasuk: * Dalam pendidikan, AR bisa menjadi model interaktif untuk tujuan pembelajaran dan pelatihan, dari matematika hingga kimia. * Di bidang kedokteran atau perawatan kesehatan, AR dapat membantu mendiagnosis, memantau, melatih, melokalisasi, dan lain sebagainya. * Bidang militer, AR berfungsi untuk navigasi lanjutan, menandai objek secara real time. * Seni / instalasi / seni visual / musik. * Di bidang pariwisata, AR dapat menampilkan data tujuan, objek wisata, navigasi, dan arah. * Di Broadcasting, AR dapat meningkatkan siaran langsung dan streaming acara dengan menayangkan konten. * Dalam desain industri, AR berfungsi untuk memvisualisasikan, menghitung atau memodelkan. AR sudah hadir di banyak bidang, mulai dari penerbangan hingga game. Kita bahkan tidak menyadarinya sebagai pengguna AR. Saat ini, teknologi AR masih dalam pengembangan. Para engineer dan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi di seluruh dunia sedang bekerja untuk mengembangkannya. Jadi, apakah Anda tertarik untuk menjadi salah satunya? Reference Kursova, Dariya. 2017. What is Augmented Reality (AR)?. [Online] Available at :/@dariyakursova/what-is-augmented-reality-technology-and-how-does-ar-work-c4f2d07666e6 [Accessed February 7, 2019]