Menjadi IT Support Job Desk Dan Skill

Tentunya Anda punya alasan mengapa akhir-akhir ini sering mencari lowongan kerja IT Support. Anda mungkin saja menjadi sosok yang kerap diminta tolong keluarga atau teman dalam menangani berbagai masalah teknologi mereka, entah itu melakukan instalasi software di laptop teman atau membetulkan masalah koneksi internet di rumah.

Nah, jika Anda ingin membantu lebih banyak orang tapi dibayar untuk melakukannya, langkah pertama yang alami bagi banyak orang di posisi Anda adalah memikirkan pekerjaan yang berkaitan dengan hal teknis di bidang IT. Pekerjaan yang satu ini mungkin tidak terdengar glamor, tapi mereka yang bekerja di bidang itu merupakan orang-orang penting dalam suatu industri, apalagi di era digital ini.

Jadi, apakah Anda tertarik untuk melamar kerja sebagai IT Support? Mari pahami apa saja yang akan menjadi tanggung jawab Anda nantinya sebagai Support di bidang IT. Tak hanya itu, Anda juga perlu tahu kemampuan apa saja yang harus Anda kembangkan agar sukses di pekerjaan satu ini.

Apa itu IT Support?
IT Support adalah seorang teknisi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk instalasi, evaluasi dan peningkatan terhadap tiga objek utama yaitu komputer, software, dan pengembangan sistem jaringan (network system).

Apa Saja Pekerjaan IT Support?
Pada bagian definisi telah kami jelaskan inti dari tugas seorang Support di bidang IT tersebut, namun kali ini kami akan mencoba merincinya agar Anda lebih mendapat gambaran. Berikut adalah rincian kerjanya!

1. Memastikan komputer yang digunakan oleh user dapat berfungsi normal/berjalan seperti seharusnya
2. Harus memastikan komputer yang digunakan oleh si user tersebut terhubung ke jaringan dan dapat berkomunikasi seperti seharusnya
3. Anda harus memastikan kalau aplikasi-aplikasi yang dipakai oeh si user berfungsi seperti yang seharusnya
4. Anda juga perlu memastikan kalau semua data yang user punya dalam komputer itu tidak dapat dibaca atau diambil oleh pihak yang tidak berkepentingan tanpa seizin user
5. Cek dan update setiap pembaharuan sistem operasi maupun aplikasi yang dijalankan oleh user
6. Bertugas melakukan backup terhadap semua data agar aman dan jika sistem mengalami gangguan, Anda perlu restore data dari backup system yang ada itu
7. Bertanggung jawab terhadap mesin pendukung semacam printer, scanner dan lain sebagainya
8. Merupakan pihak yang turut menjaga keamanan sistem lewat berbagai tools seperti scanning dengan antivirus dan lain sebagainya
9. Melakukan pengaturan terhadap browser
10. Anda bertugas juga untuk cek dan perbaiki bila sewaktu-waktu ada masalah pada jaringan komputer user

Rincian ini tidak berlaku untuk semua perusahaan atau organisasi. Mengapa? Karena setiap user memiliki kebijakan dan kebutuhan sendiri. Jadi, sebaiknya pada saat melamar kerja nanti, Anda menanyakan terlebih dahulu apa saja yang termasuk job desk Anda.

Pertanyaan Umum Seputar Pekerjaan IT Support

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang mungkin juga muncul di benak Anda ketika hendak melamar kerja sebagai seorang IT Support!

* Berapa kisaran gajinya di Indonesia?

Kisaran gajinya berbeda-beda, namun umumnya sekitar di atas UMR kota masing-masing hingga 6-7 Juta. Besaran upah bisa lebih besar pada organisasi atau perusahaan tertentu. Takaran gaji bisa berkaitan dengan kemampuan si calon pekerja atau beratnya tugas yang diemban pada saat diterima bekerja nantinya.

* Apa latar belakang pendidikan yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan ini?

Latar belakang pendidikan juga cenderung fleksibel, tergantung pada syarat lamaran kerja masing-masing. Biasanya jenjang pendidikan minimumnya adalah D3 atau S1 di bidang IT atau terkait. Namun beberapa perusahaan atau organisasi mau menerima siswa SMK jika siswa tersebut memiliki kemampuan praktik yang setara dengan ketentuan.

* Apa saja posisi/jabatan maupun jenjang karir dari seorang IT Support?

Ada banyak sebenarnya, termasuk help desk analyst, computer systems analyst, or network support specialist.

Nasihat dari Para Pakar IT Support
Jika Anda berniat menggeluti bidang ini, ada beberapa nasihat yang mungkin bisa membantu Anda:

Tidak Semua Customer Ingin Tahu Teknis dari Permasalahan Mereka
“Dengarkanlah user Anda dan ukur bagaimana keinginan mereka untuk belajar atau membantu. Jika mereka hanya ingin jawaban, cobalah berikan mereka solusinya langsung saja,” kata David Cox dari LiquidVPN.

Jadi, Anda mungkin sangat antusias dengan pekerjaan Anda dan ingin menjelaskan secara detail soal apa saja yang Anda lakukan dalam memperbaiki masalah si customer. Atau mungkin menjelaskan hal teknis mengenai mengapa ada yang tidak berfungsi semestinya.

Tapi tolong diingat, terkadang lebih baik Anda langsung memberikan solusinya.

Walaupun demikian, jika Anda punya user/customer yang penuh rasa ingin tahu, mereka mungkin tanya-tanya mengapa ini-itu dan Anda punya waktu untuk mengajar mereka, silakan saja. Mengapa kami mengingatkan soal waktu? Karena tentunya Anda hanya bisa menangani beberapa tiket pelayanan saja dalam waktu yang terbatas.

Keterampilan Anda dalam Menghadapi Orang Lain Akan Diuji
“Sama saja seperti customer service. Orang-orang yang mendatangi Anda pasti sedang mengalami suatu masalah. Sayangnya tak semua orang bisa mengendalikan emosinya, entah memburu-buru atau apa. Seringnya, Anda akan berurusan dengan orang-orang yang marah. Anda harus bisa menerima itu dan mengatasinya,” kata Jason Silverglate, CEO Continuous Networks LLC.

Hal Ini memang benar dan dalam industri apapun memang dibutuhkan elemen layanan pelanggan. Kadang-kadang Anda bisa terjebak, berurusan dengan orang-orang paling buruk yang tak mampu mengendalikan dirinya. Hal yang positif dari semua ini adalah Anda akan belajar cara mengurangi situasi tegang yang terjadi di sekitar dan bahkan membuat orang merasa lebih baik ketika Anda berhasil memperbaiki masalah mereka.

Jenjang Karir Anda Bisa Lebih Leluasa
Bekerja untuk bidang teknologi atau IT merupakan titik awal yang bisa dibilang membuka banyak peluang di era serba digital ini, terutama untuk jalur karir teknologi. Anda bisa punya banyak kesempatan untuk masuk ke berbagai jenis sistem dan mendapatkan pengalaman praktis (tak sekadar teori) yang tentunya sangat berharga.

“Setelah cukup mengembangkan diri, Anda bisa saja berkesempatan menjadi teknisi software, sekaligus mengerjakan coding di waktu luang Anda untuk mengerjakan proyek freelance,” kata Richardson.