PANEL LISTRIK Pengertian Fungsi Komponen Dan Jenisnya

Bagi anda yang berkecimpung di dunia kelistrikan tentu tidak asing dengan panel listrik. Perangkat yang tersusun dari beberapa komponen ini memiliki fungsi dan peran yang sangat vital. Tentunya bagi anda yang masih awam, ada baiknya mengenal dan mengetahui apa sebenarnya dan fungsi panel listrik di dunia kelistrikan.

Pengertian Panel Listrik
Panel Listrik atau Electrical Switchboard adalah sebuah peralatan atau perangkat yang terdiri dari beberapa komponen listrik yang diatur dan disusun sedemikian rupa guna mendistribusikan dan menyalurkan tenaga listrik dari sumber tenaga listrik kepada konsumen atau penggunanya.

Pada umumnya panel listrik berbentuk persegi atau kubus yang terbuat dari plat besi dengan ketebalan 0,5 – 1 mm sebagai wadah atau tempat terpasangnya berbagai komponen listrik dan tersedia dalam berbagai ukuran, bahan, model dan spesifikasi lainnya.

Panel listrik juga dilengkapi dengan pintu pada bagian depan yang dapat dibuka tutup bahkan dikunci, sehingga wadahnya tertutup dari segala sisi agar terlindungi dari masuknya benda-benda lain atau yang membahayakan dari luar.

Fungsi Panel Listrik

Sebenarnya fungsi panel listrik sangat banyak sesuai dengan jenis dan keperluannya. Akan tetapi, pada dasarnya panel listrik berfungsi tampat atau wadah terpasangnya berbagai komponen listrik sebagai pendukung dari mesin-mesin listrik agar mampu beroperasi sesuai dengan prinsip kerja dan mesin listrik itu sendiri.

Tujuan dari keberadaan panel listrik yakni mempermudah dalam pengoperasian mesin-mesin listrik dan sebagai indikator mesin ketika mesin sedang beroperasi maupun tidak.

Komponen Panel Listrik
Berbagai komponen yang berada di dalam panel listrik memiliki fungsi dan peran yang berbeda satu sama lain.

1. ACB ( Air Circuit Breaker)

ACB merupakan singkatan dari Air Circuit Breaker, yaitu komponen listrik yang berfungsi sebagai penghubung atau pemutus rangkaian listrik yang mampu dioperasikan secara manual maupun otomatis. ACB juga merupakan komponen utama dalam sebuah panel listrik yang biasanya terdapat pada panel distribusi utama atau yang disebut Main Distribution Panel (MDP).

Pada prinsipnya ACB akan memutuskan rangkaian listrik saat memiliki nilai arus yang besar (Over Current) atau Short Circuit.

2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

MCCB merupakan singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, terkadang juga dinamakan sebagai Molded Case Circuit Breaker. Samal halnya ACB, MCCB berfungsi sebagai pelindung saat rangkaian listrik terjadi arus lebih (Over Current) atau Hubungan singkat (Short Circuit).

Bedanya yaitu pada ACB yang mana mampu memutuskan arus listrik dengan nilai arus maksimal yang lebih tinggi.

3. MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB atau Miniature Circuit Breaker juga berfungsi seperti MCCB yakni sebagai pengaman saat terjadi arus lebih atau hubungan singkat. Akan tetapi, MCB digunakan pada rangkaian listrik dengan arus listrik kecil (

4. Pilot Lamp

Pilot lamp berperan sebagai lampu indikator R-S-T, yakni lampu indikasi sebagai tanda adanya arus listrik yang mengalir pada panel tersebut. Biasanya pilot lamp akan menyala bila terdapat arus listrik yang mengalir pada panel.

Berikut adalah kode warna lampu pada pilot lampu besera penggunaannya :

* Lampu berwarna kuning merupakan fasa R
* Lampu berwarna merah merupakan fasa S
* Lampu berwarna hijau merupakan fasa T

5. Push Button

Push Button atau tombol ini dapat dibagi menjadi 2 jenis sesuai dengan kegunaannya, yaitu :

* Push Button On (Run) : sistem NO ( Normally Open) yang berwarna hijau
* Push Button Off (Stop) : sistem NC (Normally Close) yang berwarna merah

6. Emergency Stop

Emergency stop merupakan sebuah komponen penting dimana berfungsi sebagai pemutus aliran listrik pada keadaan darurat. Dalam penggunaannya pada kondisi darurat cukup ditekan saja maka semua aliran listrik yang ada akan otomatis terputus. Untuk mengembalikan posisi normal, cukup memutarkannya ke arah kanan atau searah jarum jam.

7. Amperemeter

Amperemeter pada panel listrik berperan sebagai alat ukur listrik dan biasanya tersambung dengan sensor arus yang disebut dengan CT (Current Transformator).

8. CT (Current Transformator)

CT memiliki fungsi untuk mengukur arus yang melintasinya kemudian mengirimkan nilai arus tersebut ke Ampere meter

9. Voltmeter

Komponen alat ukur yang juga terdapat pada panel listrik adalah Voltmeter. Voltmeter pada panel listrik berfungsi untuk mengukur tegangan listrik yang secara langsung dari sumber listriknya.

10. Magnetic Contactor

Magnetic Contractor juga merupakan komponen utama dalam panel listrik yang berfungsin sebagai penghubung atau pemutus rangkaian dengan prinsip kerja induksi magnetik.

11. Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay berfungsi sebaga pelindung elektromotor pada panel MCC (Motor Control Centre). Komponen ini bekerja memutuskan rangkaian saat terjadi arus lebih pada elektromotor.

12. Programmable Logic Control (PLC)

PLC atau Programmable Logic Control merupakan perangkat yang dibuat untuk menggantikan sirkuit relay sekuensial yang dibutuhkan untuk kontrol alat berat.

Beberapa komponen di dalam panel listrik antara lain :

* kWh meter
* Relay
* EFR (Earth Fault Relay)
* RPR (Reverse Power Relay)
* Synchronous Meter
* Cosphi meter
* GFCI (Ground Fault Circuit Interrruption)
* ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
* RCD (Residual Current Devicess)
* Kapasitor Bank
* Selector Switch
* Hour Meter
* Busbar
* Dan sebagainya

Jenis – Jenis Panel Listrik
Terdapat beberapa jenis panel listrik yang dibagi berdasarkan bahan, tipe, penggunaan serta fungsi kontrolnya.

1. Dari Bahan
Ditinjau dari bahan pembuatannya, panel listrik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

* Panel Box Besi, merupakan jenis panel listrik yang berasal dari bahan logam yakni besi plat atau baja tuang yang dibentuk dengan cara press.
* Panel Box Plastic, merupakan jenis panel yang berasal dari bahan plastik. Bahan plastik yang dipakai dari jenis HDPE yang mana bersifat kuat, keras dan tahan lama terhadap suhu tinggi.

2. Dari Tipe
Berdasarkan dari jenis tipenya, panel listrik dibedakan menjadi 3 yaitu Wall Mounting, Free Standing, dan Switch Gear.

* Wall Mounting, merupakan jenis panel yang penempatannya ditempel pada dinding. Biasanya jenis panel ini digunakan untuk panel-panel lighting, lift, gas dan memiliki ukuran relatif kecil yakni ( 700 x 500 x 200 Mm, 800 x 600 x 200 Mm, dan 700 x 800 x 200 Mm).
* Free Standing, yaitu panel yang tegak dengan konstruksi yang tinggi, panjang dan lebar. Jenis panel ini biasanya berukuran ( 2200 x 1600 x 600 Mm).
* Switch Gear, merupakan jenis panel menengah yang berfungsi untuk mendistribusikan energi listrik ke panel-panel yang memiliki kapasitas lebih kecil melalui trafo, tegangan yang digunakan mulai dari 3.3 KV, 6.6 KV, 20 KV dan 24 KV. Jenis panel ini tidak berfungsi sebagai pensupply beban akhir, namun hanya sebagai pemutus dan pembagi beban.

3. Dari Penggunaan
Sedangkan dari penggunaannya, panel terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :

* MVMDP atau Medium Voltage Main Distribution Panel merupakan panel yang berfungsi sebagai pemutus, pemisah dan menyalurkan tenaga listrik dengan tegangan sebesar 20 KV (20000 Volt) dari panel/gardu PLN. Yang kemudian dialirkan ke Step Down Transformer untuk tegangannya menjadi rendah sebelum disalurkan ke panel LVMDP.
* LVMDP atau Low Voltage Main Distribution Panel merupakan panel utama tegangan rendah yang berfungsi sebagai pemutus, pengaman bagi feeder dan menerima daya listrik dari trafo untuk kemudian didistribusikan ke panel-panel tegangan rendah. Panel ini terdiri dari peralatan pengaman, distribusi dan beberapa alat ukur.
* LVSDP atau Low Voltage Sub Distribution Panel, merupakan panel yang berfungsi mendistribusikan tenaga listrik dari panel LVMDP menuju ke panel lokal atau ke peralatan listrik/elektronik seperti lampu, stop kontak, AC, Motor listrik dan lainnya.

4. Dari Fungsi Kontrol
Dari fungsi kontrolnya, panel listrik terbagi menjadi 5 yaitu :

a. Panel Kontrol Genset

* Panel ATS atau Automatic Transfer Switch merupakan panel yang berfungsi untuk menghubungkan atau menyalurkan energi listrik secara otomatis dari Genset atau sumber backup lainnya sebagai pengganti sumber energi listrik utama dari PLN yang mati/ gagal.
* Panel AMF atau Automatic Main Failure merupakan panel yang berfungsi untuk mengoperasikan atau menghidupkan genset secara otomatis ketika sumber energi listrik utama dari PLN mati / gagal.
* Panel ATS-AMF, merupakan jenis panel yang berfungsi untuk menghidupkan dan mengoperasikan genset secara otomatis ketika sumber energi listrik utama dari PLN mati/gagal serta menyalurkan energi dari genset tersebut secara otomatis yang juga menggantikan energi listrik utama dari PLN yang mati atau gagal.
* Panel Sinkronisasi merupakan jenis panel yang berfungsi untuk menggabungkan dan mengoperasikan 2 sumber listrik atau lebih yang bekerja secara paralel untuk memperoleh sumber tenaga listrik yang lebih besar dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan beban listrik. Jenis panel ini mensinkronkan fasa, tegangan dan frekuensi.

b. Panel Kontrol Motor

* Panel Motor DOL, yaitu jenis panel yang berfungsi sebagai panel kontrol motor-motor listrik dengan cara menghubungkan atau memutusakn motor dengan sumber tenaga listrik melalui peralatan listrik MCB dan kontraktor listrik.
* Panel motor Star Delta, merupakan panel yang berfungsi sebagai soft stater pada starting beban motor-motor listrik yakni dengan cara menyambungkan star/delta lonjakan arus listrik yang terlalu tinggi.
* Panel MCC yaitu panel yang berfungsi sebagai pusat kontrol pada beberapa kumpulan motor-motor listrik pada industri dalam satu panel secara manual maupun otomatis. Secara otomatis, pengendalian jarak jauh menggunakan PLC atau DCS pada ruang kontrol. Sementera secara manual, pengaktifan motor dilakukan langsung dari MCB yang ada di MCC.
* Panel VSD merupakan panel yang berfungsi untuk menjalankan motor induksi dengan inverter yang mana menggunakan frekuensi tegangan masuk untuk mengatur speed motor sehingga efisiensi lebih tinggi dan losses dapat ditekan.

c. Panel Kontrol Faktor Daya

Jenis panel ini berfungsi untuk mengoptimalkan tenaga listrik dengan cara memperbaiki faktor daya atau KVAR menjadi lebih baik yang mendekati nilai 0,99 – 1 atau nilai yang diinginkan. Sehingga mampu dalam penghematan tagihan listrik atau terhindar dari denda PLN.

Perawatan Panel Listrik
Seiring dengan penggunannya, panel listrik memerlukan perawatan agar lebih tahan lama dan mencegah adanya kerusakan. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan antara lain :

* Perawatan dari kotoran, debu dan juga serangga minimal 1 bulan sekali. Debu dan kotoran atau sejenis sampah dari logam maupun serangga dapat menyebabkan konsleting.
* Pastikan panel dalam kondisi kering, panel dalam keadaan suhu yang lembab biasanya diakibatkan oleh air, minyak maupun oli yang dapat menyebabkan karat dari kontak listrik. Tak hanya itu kelembaban juga dapat mengurangi kinerja komponen listrik sehingga penggunaan listrik tidak efektif.
* Perawatan kontaktor dilakukan minimal 6 bulan sekali. Kontak-kontak yang terdapat pada kontaktor akan mengalami pengikisan akibat disaat proses beroperasi terjadi gesekan atau lonjakan arus. Untuk itu kontak dapat dibersihkan dengan cara mengamplas agar bersih dan rata, dan gunakan kontak cleaner.
* Perawatan kekencangan baut kontak dilakukan minimal 6 bulan sekali. Baut kontak yang selalu dialiri listrik akan timbul panas dan tentunya mengalami pemuaian. Hal ini menyebabkan baut menjadi longgar dan kurang kencang, sehingga dapat mengurangi kinerja kontak dan dapat mengakibatkan lelehnya komponen akibat panas.
* Selalu pastikan kerapian agar mudah dalam perawatan.