Saham Beredar Dan Hal Yang Terkait Di Dalamnya

Saham beredar yang merupakan bagian dari saham perusahaan tentu memiliki pengertian yang berbeda jika dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Jenis ini bisa dibilang mengacu pada saham perusahaan yang kemudian dimiliki oleh seluruh investor pemegang saham baik secara kelompok institusi maupun secara perorangan dalam sebuah perusahaan.

Jenis saham yang satu ini juga mengacu pada seluruh surat berharga atas kepemilikan terhadap aset perusahaan yang bersifat resmi. Untuk mengetahui secara lebih jelas lagi mengenai saham beredar, mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Saham-Saham Incaran Investor Sepekan Terakhir: BUMI-BBRI

1. Pengertian saham beredar
ilustrasi analisa pergerakan harga saham (Unsplash.com/AustinDistel)Saham beredar pada dasarnya mengacu pada saham perusahaan yang telah dipegang oleh seluruh pemegang saham. Biasanya jenis saham ini ditampilkan pada neraca perusahaan tepatnya di bawah judul Saham Modal yang bisa dilihat dan ditemukan.

Sedangkan jumlahnya sendiri biasa digunakan dalam melakukan perhitungan metrik utama yang meliputi kapitalisasi pasar dan laba per saham serta arus kas per saham.

2. Jenis dan fluktuasi saham beredar
ilustrasi fluktuasi investasi (unsplash.com/Joshua Mayo)Berdasarkan pemahamannya maka saham beredar ini bisa juga merupakan seluruh saham yang sedang dipegang oleh para investor termasuk pula saham blok. Dengan kata lain seluruh saham resmi yang dimiliki oleh setiap investor pemegang saham bisa dimasukkan ke dalam jenis saham beredar.

Bisa digambarkan pula bahwa saham sebuah perusahaan yang telah beredar dan dimiliki atau dipegang oleh para investor dapat mengalami apa yang dinamakan fluktuasi. Hal ini bahkan bisa terjadi kapan saja terutama jika perusahaan terkait menambahkan jumlah saham sehingga jumlah saham yang beredar mengalami pertambahan.

Baca Juga: 7 Hal Penting Yang Wajib Diketahui Para Investor Tentang Saham Aktif

3. Penggunaan saham beredar
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho GumayMengenai penggunaan dari saham yang beredar ke seluruh pemegang saham ini rupanya sama saja dengan jenis saham yang lainnya. Seluruh saham yang telah beredar dan dipegang oleh beberapa investor ini dimaksudkan untuk menambah modal.

Dengan kata lain pada neraca perusahaan diketahui bahwa surat berharga yang dikeluarkan oleh perusaahaan diedarkan dan diindikasikan sebagai persediaan modal bagi perusahaan terkait.

Baca Juga: IHSG Bergairah Pagi Ini, 8 Saham Terpantau Bisa Raup Cuan Maksimal

4. Cara mencarinya
Ilustrasi memantau saham (Unsplash/AdamNowakowski)Mencari sekaligus menemukan jumlah saham beredar pada dasarnya bisa dilakukan dengan setiap langkah yang mudah. Sama halnya seperti saat mengemas informasi berdasarkan pada hasil laporan mengenai jumlah saham.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks
Bisa diawali dengan melakukan pencatatan mengenai modal saham di neraca perusahaan lalu melaporkan jumlah saham yang beredar.

5. Program pembelian kembali
Ilustrasi pergerakan saham di galeri investasi. (IDN Times/Holy Kartika) Suatu waktu bisa saja perusahaan menilai bahwa sahamnya tergolong cukup rendah sehingga perusahaan tersebut memutuskan untuk melakukan program pembelian kembali. Maksudnya disini adalah membeli kembali saham miliknya sendiri.

Hal ini bisa dilakukan misalnya untuk meningkatkan nilai pasar dari seluruh sisa saham. Selain itu hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan tiap saham secara keseluruhan.

6. Rata-rata tertimbang
ilustrasi Bursa Efek Indonesia (ANTARA FOTO/Reno Esnir)Jumlah saham yang bervariasi saat beredar menyebabkan perusahaan melakukan perhitungan rata-rata tertimbang dengan menggunakan rumus saham beredar. Dimana hal ini yang telah dikali periode laporan A ditambah saham beredar yang telah dikali periode laporan B.

Rata-rata tertimbang ini memang perlu dihitung mengingat bahwa jumlahnya cenderung bersifat fluktuatif dari waktu ke waktu.

Baca Juga: IHSG Galau Tentukan Arah, Saham-Saham Ini Berpeluang Cuan

7. Perbedaan dengan saham mengambang
Ilustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)Rupanya saham beredar memiliki perbedaan mendasar bila dibandingkan dengan saham mengambang. Jika dilihat secara lebih lanjut maka saham mengambang sendiri bisa diartikan sebagai suatu cara yang biasanya lebih sempit dan dilakukan dengan maksud untuk melakukan analisis terhadap saham perusahaan.

Singkatnya, saham mengambang ini cenderung mencakup berbagai pihak atau orang yang memegang saham perusahaan namun dalam lingkup perusahaan itu sendiri. Sedangkan saham beredar sudah jelas dimiliki dan dipegang oleh pihak lain di luar perusahaan yang menjual atau mengedarkan saham.

8. Pemecahan saham
Ilustrasi IHSG (IDN Times/Arief Rahmat) Pemecahan saham sebenarnya dapat berpengaruh secara langsung pada saham beredar tepatnya di saat perusahaan ingin menurunkan harga sahamnya. Saat sebuah perusahaan ingin menurunkan harga sahamnya maka saham yang beredar akan mengalami peningkatan sehingga tingkat likuiditas menjadi lebih tinggi.

Kondisi ini berkebalikan dengan kondisi reverse stock split yang cenderung terjadi saat perusahaan berupaya untuk menaikkan harga saham yang diedarkannya karena berbagai macam alasan yang mendasarinya.

Demikianlah penjelasan tentang saham beredar. Saham jenis ini tetap saja diperjualbelikan karena adanya keuntungan yang bisa didapat baik oleh pihak manapun.

Baca Juga: 6 Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen, Apa Saja?