Seruan Boikot Produk Israel Muncul Di Indonesia

JAKARTA

Seruan boikot produk-produk Israel muncul di Indonesia.

Namun pakar kawasan Timur Tengah Universitas Indonesia, Yon Mahmudi meragukan efektivitas seruan tersebut jika tidak dilakukan secara masif.

Selain itu, menurut dia, produk-produk Israel yang beredar di Indonesia terhitung sedikit.

“Dampaknya tidak terlalu signifikan karena produk-produk Israel yang masuk ke Indonesia kan tidak besar,” kata Yon kepada Anadolu Agency, Rabu.

Dia mencatat, pemboikotan ini mampu efektif apabila dilakukan secara masif bersama negara-negara lain termasuk di Timur Tengah.

“Masyarakat dunia menolak dengan cara tidak membeli produk Israel, maka itu bisa menjadi pukulan bagi Israel,” lanjut dia.

Sebelumnya, simpatisan yang tergabung dalam gerakan Boycott, Divest and Sanction (BDS) Israel meminta semua pihak memboikot produk-produk asal Israel.

BDS adalah kampanye global yang menekan Israel dari segi ekonomi dan politik agar mau mematuhi tujuan gerakan ini yakni menghentikan agresi kepada Palestina.

Beberapa merek asal Israel yang turut dikampanyekan untuk diboikot adalah HP, PUMA hingga Soda Stream. ​​​​​​​

Di Indonesia, ajakan boikot produk-produk Israel muncul di media sosial dan aplikasi pesan instan.

Hingga Selasa, setidaknya 217 warga Palestina telah tewas, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.400 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Dua belas orang Israel juga telah tewas oleh tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.

Ketegangan baru-baru ini yang bermula di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.