Skill Yang Harus Dikuasai Jika PKL Di Bidang Digital Marketing

Hallo teman-teman, di artikel kali ini aku akan membahas skill apa saja sih yang harus dimiliki jika kita ingin PKL/Magang di perusahaan yang bergerak di bidang Digital Marketing? Yuk simak penjelasannya!. Digital marketer jadi profesi yang menjamur dalam satu dekade terakhir. Pokoknya sejak internet booming, banyak perusahaan menggunakan jasa mereka untuk menjual produknya secara online. Para digital marketer ini banyak yang berkutat di pembuatan konten; pemasangan iklan online; optimasi website; email marketing; relasi dengan media online; hingga jadi admin media sosial.

Lho kok banyak banget, sih? Tenang, kamu nggak perlu menguasai semuanya kok. Cuma ya… kalau kamu mau jadi digital marketer yang handal, ada baiknya untuk menguasai beberapa skill di bawah.

1.Copywriting

Copywriting adalah salah satu skill penting di dunia digital marketing. Dengan skill ini, kamu bisa mengubah bahasa bisnis yang teknis ke bahasa yang mudah dipahami konsumen.

Meski kelihatannya simpel, skill ini dijamin membuatmu jadi lebih persuasif atau meyakinkan. Kamu tahu bagaimana cara menarik perhatian calon pembeli, bikin mereka tertarik dengan produk/jasa yang ditawarkan, lalu mempengaruhi mereka untuk membeli produk/jasamu.

Nggak cuma sampai di situ. Skill ini juga membuatmu lebih luwes berkomunikasi dengan konsumen. Akhirnya, kamu jadi lebih dekat dan dipercaya konsumen deh! Bentuk copywriting ini juga ada di mana-mana. Mulai dari website, postingan media sosial, email pemasaran, iklan yang dipasang di berbagai platform, sampai di produk itu sendiri.

Rasa-rasanya apa pun barang maupun jasa yang coba kamu jual di era sekarang, calon pembelinya pasti tidak pernah absen dari media sosial. Social media marketing memungkinkan digital marketer untuk membangun basis pengikut bagi brand, menjangkau audiens seluas-luasnya, hingga menarget calon pembeli dengan konten serta promosi yang sesuai dengan minat mereka.

Kamu pun harus jitu memutuskan mana media sosial yang paling pas bagi bisnismu. Apa gunanya gencar promosi di Twitter kalau ternyata potensi terbesarnya justru ada di Facebook? Itu baru satu contoh.

Nantinya kamu juga akan mempelajari tentang variasi konten apa saja yang paling efektif, jam posting, cara berkomunikasi dengan para followers, dan sebagainya. Pokoknya segala cara buat mengikat pengikut bisnismu agar “setia”.

3.Search engine optimization (SEO)

SEO sudah terkenal di mana-mana. Tiap kali orang ngomongin digital marketing, sangat mungkin kata SEO ikut terselip di pembicaraan. Kok bisa? Soalnya ini adalah salah satu elemen digital marketing yang paling awal muncul. Tepatnya, ya… sejak ada website lah.

Digital marketers mati-matian mengotak-atik SEO agar website masuk di halaman pertama mesin pencarian Google. Dengan begitu, lebih banyak netizen yang mampir mengunjungi website.

Nah, salah satu hal yang dilakukan ketika utak-atik SEO itu adalah riset kata kunci. Riset ini diperlukan untuk tahu volume pencarian dan tingkat kesulitan suatu kata kunci. Tools semacam Ahrefs, Moz, maupun Google Keyword Planner akan sangat berguna untuk riset ini.

Oh ya! Kamu harus tahu kalau dunia SEO terus berkembang. Sebab, kompetisi di area ini dari hari ke hari makin ketat. Ditambah lagi Google sering sekali mengeluarkan algoritma terbaru. Alhasil kamu pun dituntut untuk adaptif dan up to date.

4. Project management

Digital marketing itu butuh koordinasi yang bagus buat bisa berjalan efektif. Alias, kreatif saja tidak cukup. Kamu harus bisa menyusun strategi dengan baik dan terukur. Mengapa begitu? Mayoritas proyek digital marketing melibatkan banyak pihak dan kontributor. Mau meluncurkan blog perusahaan? Kamu harus bekerja dengan para penulis dan divisi yang menangani teknis website. Mau meluncurkan promosi di media sosial? Kamu butuh copywriter, divisi pemasaran, dan admin media sosial.

Tanpa keahlian project management, dua contoh di atas dan banyak pos lain bisa berantakan hasilnya. Mulai dari proyek yang molor, tim morat-marit, boros dana, hingga mungkin batal di tengah jalan tanpa punya rencana alternatif.

5. Marketing automation and technology

Marketing automation technology Tools di mata digital marketers sudah kayak senjata di medan perang. Butuh banget! Perangkat lunak ini akan sangat membantu dalam mengoptimalkan strategi marketing yang dijalankan. Kamu harus paham tentang tools ini, apa saja yang ditawarkan, pun bagaimana cara kerjanya.

Sekali menguasai, tools otomatis ini akan sangat membantumu untuk menghemat tenaga, waktu, hingga biaya.

Audience building adalah seni memikat target konsumen ke brand yang kamu miliki dan menjaga agar mereka setia. Caranya? Gunakan kanal komunikasi yang ada, mulai dari email hingga media sosial.

Supaya bisa membangun audiens, kamu harus menguasai tiga fondasi:

* Memahami konsumen: Apa yang mereka sukai? Media sosial apa saja yang digunakan? Bagaimana kebiasaan transaksinya?
* Buatlah konten yang menarik perhatian konsumen: gunakan variasi tulisan, video, postingan media sosial, e-book, dan sebagainya.
* Jaga “engagement” dengan konsumen: bikin forum, mailing list, maupun subscribe di kanal lainnya.

Mau itu perusahaan rintisan maupun yang sudah besar, tiga pondasi di atas sama pentingnya untuk dipahami dan diterapkan. Tujuan akhirnya adalah untuk menjaga hubungan dengan konsumen seawet mungkin di jangka panjang.

1. Conversion rate optimization (CRO)

Hal yang perlu dioptimasi di digital marketing tidak hanya konten untuk hasil pencarian. Conversion rate (persentase orang yang berhasil diubah jadi pelanggan) pun butuh dioptimasi! Mengapa? Di era internet, efektivitas penjualan dapat diukur dengan mudah. Tugas digital marketing jadi semakin menantang untuk bisa meningkatkan pendapatan.

Agar sukses melakukannya, kamu perlu meramu pesan yang tepat, konten yang relevan, maupun user experience (UX) yang nyaman sehingga conversion rate-nya tinggi. Keahlian analisis data akan memberikan gambaran objektif tentang seberapa besar efektivitas pemasaran yang akan, sedang, atau sudah dijalankan.

Selain itu, interaksi antara konsumen dengan brand di berbagai platform digital pun bisa diukur. Sebagai seorang digital marketer, data ini dapat kamu gunakan untuk mengukur pertumbuhan bisnis dan potensi baru yang muncul.

Segini dulu ya teman-teman artikel kali ini, semoga membantu!