Tata Cara Menulis Executive Summary

Sebelum perusahaan melakukan bisnis, perlu adanya perencanaan matang. Dalam implementasinya, terdapat banyak cara dalam perencanaan bisnis. Salah satunya, adalah Executive Summary. Kali ini LinovHR akan membahas lebih lanjut seputar cara dan tips dalam menulis executive summary.

Apa itu Executive Summary?
Executive Summary adalah sebuah dokumen yang mengandung seluruh komponen informasi yang menjelaskan bentuk bisnis, produk diproduksi, anggaran keuangan, target pasar, dan lainnya.

Di Indonesia, hal ini lebih dikenal dengan istilah ringkasan bisnis. Dokumen ini harus dibuat secara menarik dan mudah dipahami. Pasalnya, Executive Summary akan menggambarkan kondisi perusahaan Anda.

Apabila mampu membuat ringkasan bisnis dengan baik, maka pihak lain yang akan menjalin kerja sama akan merasa tertarik dan berminat untuk berbisnis dengan perusahaan Anda. Selain itu, jika hendak mengundang investor, executive summary juga menjadi satu hal penting yang harus diperhatikan.

Lantas, bagaimana cara membuat Executive Summary yang baik? Berikut rinciannya.

Cara Membuat Executive Summary
Ringkasan bisnis yang baik dapat dibuat dengan menerapkan prinsip lima paragraf.

Berikut cara pembuatannya

Jelaskan Gambaran Umum Perusahaan Anda
Dalam paragraf utama, cobalah untuk menjelaskan hal-hal umum terdahulu soal perusahaan Anda. Buatlah tulisan mengalir dan mampu menarik minat baca. Selain itu, sertakanlah nama perusahaan Anda dan jenis bisnis yang dilakukan.

Setelah itu, coba masukkan beberapa kutipan penting atas visi dan misi perusahaan. Pun jangan lupa untuk menyampaikan sambutan dari pihak eksekutif atau pemegang jabatan tinggi di perusahaan.

Sampaikan Target Pasar dan Strategi Penjualan
Setelah menulis paragraf satu yang menggambarkan perihal umum soal perusahaan, selanjutnya, yakni mulai masuk kepada topik bisnis. Hal tersebut dapat berupa target pasar, strategi penjualan, dan jenis produk yang akan dipasarkan.

Jangan lupa untuk mencantumkan prediksi persaingan industri. Pasalnya, pihak yang akan diajak bekerja sama perlu mengetahui apa saja kemungkinan persaingan usaha di kemudian hari.

Baca juga: Strategi Penjualan Ampuh yang Anda Bisa Coba Selama Pandemi

Beri Tahu Bentuk Operasional Perusahaan
Dalam paragraf ini, Anda akan menjelaskan mengenai bagaimana proses operasional dalam perusahaan. Hal ini dapat meliputi banyak hal. Mulai dari lokasi perusahaan Anda, kepemilikan modal usaha, bentuk bisnis yang dijalankan.

Bahkan, dalam paragraf ini Anda juga dapat mencantumkan proses kerja para karyawan perusahaan. Selain itu, penjelasan atas target kerja yang perlu dicapai agar memenuhi tujuan perusahaan.

Prediksi Kesuksesan yang Akan Dicapai
Dalam paragraf ini Anda harus membuat tulisan yang mampu menggugah minat calon mitra kerja agar tertarik bekerja sama. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini, yakni memaparkan prediksi kesuksesan yang akan diterima ketika melakukan kerja sama dengan perusahaan Anda.

Contoh penerapannya adalah dengan memaparkan ramalan jumlah penjualan produk dalam satu sampai dua tahun kedepan. Lalu, Anda juga perlu menuliskan berapa modal yang akan dikeluarkan. Selain itu, jangan lupa untuk menyampaikan cara pembagian keuntungan secara adil untuk kedua belah pihak.

Masukkan Detail Kebutuhan Kerja Sama
Pada dasarnya, sebuah kerjasama bisnis muncul akan adanya keinginan untuk saling memenuhi kebutuhan antara kedua pihak. Perusahaan yang hendak melakukan inisiasi kerjasama dengan pihak lain perlu untuk memaparkan segala detail kebutuhan dalam dokumen Executive Summary.

Terlebih jika Anda membuat ringkasan bisnis dengan tujuan mencari investor. Maka, perlu sajian informasi mendalam bahkan yang sifatnya rahasia sekalipun. Namun, apabila hendak memberikan suatu informasi rahasia, perlu dilaksanakan perjanjian Non Disclosure Agreement (NDA) terlebih dahulu.

Baca juga: Memahami NDA (Non Disclosure Agreement) Lebih Dalam

Contoh Executive Summary
Executive summary merupakan salah satu dokumen penting dalam perusahaan. Anda harus menulisnya dengan singkat dan padat, menggunakan bahasa persuasif, dan sesuai dengan target mitra Anda. Jika masih bingung dalam membuatnya, simak contoh di bawah ini.

Tahu termasuk kuliner yang berbahan dasar kedelai. Makanan ini dapat disulap menjadi berbagai olahan yang enak. Salah satu cara pengolahannya adalah dengan digoreng. Namun, kami hendak menciptakan suatu yang baru.

Usaha kuliner ini ingin dibangun dengan melibatkan kerja sama dari pihak lain yang memiliki visi dan misi yang sama. Pendirian usaha ini perlu pertimbangan dari berbagai aspek.

A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : Tahu Kriukz
2. Bidang Usaha : Makanan
3. Jenis Produk : Makanan
4. Alamat Perusahaan : Jl. Adil Pendopo Selatan
5. No.Telp : . Email :
7. Website :
8. Mulai dari : B. Komoditi yang Diproduksi
Tahu Kriukz adalah usaha kuliner yang menyajikan tahu goreng yang dengan aneka isi. Kami memilih jenis usaha ini karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.

Bahan dasar yang kami pilih pun merupakan komoditi yang berkualitas sehingga dapat dipastikan akan menghasilkan cita rasa tinggi dan mampu mendominasi pasaran.

C. Penjualan
Penjualan Tahu per hari :

Penjualan : 5000 biji

Harga per satuan : Rp5500

Total penjualan : 5000 x 5500 = 27.500.000

D. Prospek Pengembangan Usaha
Usaha Tahu Kriukz memiliki prospek cerah di masa depan karena jajanan ekonomis masih menjadi primadona di pasar masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan harga murah maka produk mampu menjangkau seluruh kalangan masyarakat.

E. Proyeksi atau Nilai Target Penjualan
Dengan analisis Break Event Point (BEP), perhitungan modal bisa kembali diperkirakan akan terjadi dalam 2 kali penjualan :

Total biaya tahu : Rp50.000,-

Produksi tahu : 250

Harga : Rp1500/biji

Dalam 2 kali penjualan :

Total biaya : Rp250.000,-

Produksi Tahu : 150 x 2 = 400 biji

Harga Tahu : Rp1500/biji

Harga minimal semua produk = Total biaya pengeluaran/ jumlah produksi barang

= Rp 250.000/250

= Rp1000

Dengan begitu disimpulkan harga penjualan produk untuk mencapai titik impas yakni Rp1000,-

Dimana,

Jumlah minimal = total biaya keluar / harga per biji

= Rp / Rp1500

= 166,6

Jadi, untuk mencapai titik balik modal perlu penjualan sebanyak 170 buah untuk dua kali penjualan.

Jika Anda mampu menulis executive summary dengan dengan baik, maka akan mudah untuk mencari mitra lain untuk bekerja sama. Tentu saja hal ini akan mendukung usaha Anda semakin maju dari waktu ke waktu. Semoga informasi diatas dapat berguna bagi Anda!