Volume Saham Penjelasan Cara Baca Strategi Indikator

Jika ada harga saham yang sudah tembus garis resisten, kira-kira bakal naik terus nggak ya? Belum tentu! Pasalnya, kamu harus cek volume sahamnya dulu, baru bisa buat keputusan!

Memangnya, volume saham itu apa sih? Terus apa hubungannya sama garis resisten atau support? Yuk, cek informasinya di sini!

Apa itu Volume Saham?
Volume saham adalah jumlah aset atau saham, yang berpindah tangan selama beberapa periode waktu, seringkali selama satu hari.

Artinya, volume saham mampu menunjukkan besar kecil atau jumlah transaksi saham, yang diperdagangkan antara pembukaan dan penutupan harian.

Semakin besar volume saham, maka akan menunjukkan indikasi yang positif. Atau bisa dibilang, tren harganya memiliki kekuatan yang besar, untuk terus berlanjut.

Biasanya, volume dalam saham periode harian, cenderung lebih valid. Karena, hal tersebut merupakan akumulasi transaksi dalam satu hari.

Artinya, setiap ada volume perdagangan beserta perubahannya dari waktu ke waktu, bisa dijadikan masukan penting bagi trader, khususnya yang menggunakan strategi teknikal analisis.

Dalam analisis teknikal, trader harus paham cara baca volume saham. Karena, bisa bermanfaat untuk mengukur signifikansi relatif, dari pergerakan pasar.

Semakin tinggi volume selama pergerakan harga, maka semakin signifikan pergerakannya. Sebaliknya, jika semakin rendah volume selama pergerakan harga, maka semakin tidak signifikan pergerakannya. Jadi, gimana cara baca volume saham?

Baca juga: Cara Membaca Order Book

Cara Baca Volume Saham
Setiap transaksi yang terjadi antara pembeli dan penjual, berkontribusi pada jumlah total volume perdagangan saham tersebut di dalam kolom bid dan offer.

Cara bacanya, dalam 1x transaksi yang terjadi setiap kali pembeli setuju, adalah untuk membeli suatu saham yang ditawarkan oleh penjual, pada harga tertentu.

Jadi, jika hanya lima transaksi yang terjadi dalam sehari, maka volume saham untuk hari itu, ditetapkan menjadi lima.

Setiap bursa pasar, akan melacak volume perdagangannya dan menyediakan data volume, baik secara gratis atau dengan biaya berlangganan.

Di sini, kalian sebagai trader juga bisa menggunakan alat bantuan, yaitu berupa indikator volume yang ada pada aplikasi investasi terbaik, seperti InvestasiKu.

Volume saham adalah akumulasi perdagangan, yang tampil dalam satu jam sepanjang hari perdagangan saat ini (jika kamu memakai timeframe 1 jam).

Volume perdagangan, pada akhir hari juga merupakan sebuah perkiraan. Angka aktual akhir, bisa kamu lihat pada hari berikutnya.

Beberapa trader saham, mungkin ada yang mengikuti atau menerapkan indikator ini. Pasalnya, jika muncul lonjakan volume turun atau naik pada saat perdagangan semakin aktif.

Volume saham, juga bisa memberitahu investor tentang aktivitas pasar dan likuiditas. Sederhananya, jika indikator tersebut memperlihatkan batang hijau yang lebih tinggi, bisa diartikan bahwa pasar tersebut, sedang mengalami likuiditas yang tinggi.

Oleh karena itu, volume cenderung lebih tinggi pada saat pembukaan dan penutupan pasar.

Kenapa Harus Menggunakan Indikator Volume?
Beberapa investor atau trader, menggunakan indikator volume saham untuk menentukan strategi teknikal. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakannya untuk membuat keputusan, tentang kapan harus membeli saham.

Fungsi utama analisis teknikal sendiri adalah untuk mencari titik harga masuk dan keluar. Namun, di sini tingkat volume juga berperan penting, karena mampu memberikan petunjuk, tentang di mana titik masuk dan keluar terbaik berada.

Indikator volume merupakan strategi penting dalam analisis teknis. Karena, alasan trader menggunakan ini, adalah untuk mengukur signifikansi relatif dari setiap pergerakan pasar.

Jika trader ingin mengkonfirmasi pembalikan pada level support atau resistance, maka mereka harus mencari volume pembelian yang tinggi. Begitupun sebaliknya, jika pedagang ingin mengkonfirmasi penembusan level support, mereka harus mencari volume rendah.

Jika pedagang ingin mengkonfirmasi pembalikan pada tingkat resistensi, mereka mencari volume penjualan yang tinggi. Sebaliknya, jika trader ingin memastikan penembusan level resistance. Mereka menunggu sampai candlestick nya menembus dan menutup melewati area resist.