Apa Itu Pivot Point Dan Cara Menggunakannya

Pivot Point adalah merupakan salah satu indikator yang paling banyak digunakan dalam trading harian. Tools ini dapat memberikan anda gambaran tentang tujuh level Support dan Resistance dengan tujuan untuk menemukan titik pembalikan intraday di pasar. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu Pivot Point dan Cara Menggunakan Pivot Point dalamtrading forex.

Pivot Point Adalah
Pivot Point adalah merupakan level penting yang dapat digunakan oleh chartist untuk menentukan arah perherakan serta potensi level Support/Resistance. Pivot Point menggunakan harga tertinggi, terendah, dan penutupan periode sebelumnya untuk memperkirakan level Support dan Reistance di masa yang akan datang. Dalam hal ini, Pivot Point adalah merupakan sebuah indikator prediktif atauindikator utama.

Pivot Point adalah bukan hanya dasar untuk indikator, namun juga mencakup level Support dan Resistance lainnya yang diproyeksikan berdasarkan perhitungan Pivot Point. Seluruh level ini dapat membantu trader memperkirakan ke mana harga akan mencapai Support atau Resistance.

Rumus Pivot Point
Rumus Pivot Point dapat dihitung untuk berbagai kerangka waktu pada beberapa program software charting yang memungkinkan anda untuk menyesuaikan indikator tersebut. Misal, beberapa program memungkinkan anda untuk menghitung Pivot Point dengan interval mingguan atau bulanan. Namun indikator standarnya diplot pada tingkat harian.

Tingkat harga tengah – Pivot Point – dihitung dengan rumus tertinggi, terendah, dan penutupan pasar dari hari sebelumnya (atau periode, yang lebih umum). Nilai-nilai ini dijumlahkan dan dibagi tiga. Ini adalah sebuah konsep yang sama dengan “harga tipikal”. Berikut adalah rumus Pivot Point:

Pivot Point = [High (sebelumnya) + Low (sebelumnya) + Close (sebelumnya)] / 3

Enam level harga lainnya – tiga level Support dan tiga level Resistance – seluruhnya menggunakan nilai dari Pivot Point sebagai bagian dari perhitungannya.

Tiga level Support disebut juga dengan Support 1, Support 2, dan Support 3. Tiga level Resistance juga disebut dengan Resistance 1, Resistance 2, dan Resistance 3. Anda juga dapat melihat mereka disebut dengan singkatan – masing-masing adalah S1, S2, S3, dan R1, R2, R3.

Nilai-nilai ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:

* Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Low (periode sebelumnya)
* Support 1 = (2 x Pivot Point) – High (periode sebelumnya)
* Resistance 2 = (Pivot Point – Support 1) + Resistance 1
* Support 2 = Pivot Point – (Resistance 1 – Support 1)
* Resistance 3 = (Pivot Point – Support 2) + Resistance 2
* Support 3 = Pivot Point – (Resistance 2 – Support 2)

Karena level harga didasarkan pada tertinggi, terendah, dan penutupan hari sebelumnya, maka semakin lebar range di antara nilai-nilai ini, akan semakin besar juga jarak antar level pada hari perdagangan berikutnya. Demikian juga, semakin kecil range perdagangan, semakin kecil jarak antar level pada hari berikutnya.

Perlu dicatat bahwa tidak semua level yang dibutuhkan akan muncul pada grafik sekaligus. Yang artinya adalah bahwa skala grafik harga sedemikian rupa sehingga beberapa level tidak termasuk ke dalam jendela tampilan.

Cara Menggunakan Pivot Point
Pivot Point memiliki pengaturan umum untukprice action. Ini adalah garis tengah grup yang ditandai (P). Pergerakan di atas Pivot Point adalah positif, dan menunjukkan adanya penguatan. Perlu diingat bahwa Pivot Point ini didasarkan pada data periode sebelumnya. Ini ditempatkan pada periode saat ini sebagai level kunci utama. Pergerakan di atas Pivot Point menunjukkan adanya penguatan dengan target ke Resistance pertama. Penembusan di atas Resistance pertama menunjukkan kekuatan yang lebih besar dengan target ke level Resistance kedua.

Sementara kebalikannya adalah negatif. Pergerakan di bawah Pivot Point menunjukkan pelemahan dengan target ke level Support pertama. Penembusan ke bawah level Support pertama menunjukkan ada lebih banyak pelemahan dengan target ke level Support kedua.

Strategi Trading Forex dengan Pivot Point
Level Support dan Resistance berdasarkan Pivot Point dapat digunakan seperti level Support dan Resistance tradisional. Kuncinya adalah memperhatikan price action dengan cermat ketika level-level ini tercapai. Jika harga turun ke Support dan kemudian menguat, trader dapat mencari uji yang baik dan memantul dari Support. Akan seringkali membantu jika anda mencari sebuah pola grafik bullish atau sinyal dari indikator untuk mengkonfirmasi kenaikan dari Support. Demikian pula, jika harga naik ke Resistance dan kemudian turun, trader dapat mencari kegagalan pada Resistance dan penurunan. Sekali lagi, chartist perlu mencari pola grafik bearish atau sinyal dari indikator untuk mengkonfirmasi penurunan dari Resistance.

Level Support dan Resistance kedua juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kondisi overbought dan oversold. Pergerakan di atas level Resistance kedua akan menunjukkan penguatan, namun juga akan menunjukkan situasi overbought yang bisa memberi jalan terjadinya pullback. Demikian pula, pergerakan di bawah Support kedua akan menunjukkan pelemahan, namun juga menunjukkan situasi oversold jangka pendek yang bisa memberi jalan untuk rebound.

Indikator Pivot Point Terbaik
Pivot Point menawarkan chartist sebuah metodologi untuk menentukan arah harga serta menetapkan level Support dan Resistance. Arah harga ditentukan dengan melihat price action relatif saat ini terhadap Pivot Point: mulai di atas atau di bawah Pivot Point atau berpotongan ke arah mana selama perdagangan berlangsung. Penetapan Support dan Resistance mulai berlaku setelah arah harga telah ditentukan. Meskipun awalnya dirancang untuk floor trader, konsep di balik Pivot Point dapat diterapkan di berbagai jangka waktu.

Seperti indikator lainnya, penting bagi anda untuk mengkonfirmasi sinyal Pivot Point dengan aspek lain dari analisis teknikal.Pola pembalikan candlestick bearishdapat mengkonfirmasi pembalikan pada Resistance kedua.RSI yang oversoldatau jenuh jual juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kondisi jenuh jual pada Support kedua. Selain itu, peningkatanindikator MACDdapat digunakan juga untuk mengkonfirmasi uji Support yang baik.