Resistensi Adalah Kemampuan Bertahan Dan Melawan Ini Selengkapnya

ilustrasi diam. ©2012 prweb.com Merdeka.com – Resistensi adalah sebuah perilaku yang cukup sering ditemui di tengah masyarakat atau dalam suatu hal yang bersifat ilmiah. Menurut dictionary.cambridge.org, resistensi adalah tindakan melawan sesuatu yang menyerang, atau menolak untuk menerima sesuatu.

Resistensi dapat terjadi dalam dunia sosial maupun ilmiah. Dalam dunia ilmiah, resistensi adalah kekuatan yang bertindak untuk menghentikan kemajuan sesuatu atau membuatnya lebih lambat, atau sejauh mana suatu zat mencegah aliran arus listrik melaluinya.

Jadi pada dasarnya, resistensi merupakan suatu perlawanan ataupun penolakan untuk memprotes perubahan-perubahan yang terjadi dan yang tidak sesuai. Hal ini pada dasarnya adalah suatu bentuk perlawanan yang paling umum dalam masyarakat sosial.

Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian resistensi menurut para ahli yang menarik untuk Anda pelajari, dikutip dari berbagai sumber.

Pengertian Resistensi
Resistensi dikenal sebagai sebuah fenomena yang merujuk kepada situasi sosial di mana pihak-pihak yang dirugikan dalam struktur sosial masyarakat kemudian melakukan perlawanan terhadap pihak-pihak yang merugikannya. Hal ini sesuai dengan pengertian resistensi menurut Barnard dan Jonathan dalam Jurnal Paradigma yang mengatakan bahwa resistensi adalah suatu perlawanan ataupun penolakan untuk memprotes perubahan-perubahan yang terjadi dan yang tidak sesuai.

Resistensi adalah tindakan yang dilakukan oleh masyarakat lemah yang berada pada struktur bawah terhadap pihak kuat yang berada pada struktur atas atau penguasa dan pengusaha. Hubungan antara satu pihak yang lemah dan pihak lain yang kuat sesungguhnya berada pada suatu hubungan kekuasaan yang tidak seimbang, maka pihak lemah yang berada pada struktur bawah berusaha menyeimbangkan hubungan mereka melalui resistensi agar tidak tertindas (Suriadi 2008:52).

Resistensi memiliki konsep yang sangat luas. Namun pada dasarnya resistensi adalah kata yang berupaya untuk menjelaskan fenomena perlawanan yang dilakukan sub altern atau mereka yang tertindas, karena ketidakadilan dan sebagainya. Resistensi juga dapat dilihat sebagai materialisasi atau perwujudan yang paling aktual dari hasrat untuk menolak dominasi pengetahuan atau kekuasaan.

Menurut Scott dalam buku Senjatanya Orang-orang yang Kalah: Bentuk Perlawanan Sehari-hari Kaum Petani, definisi resistensi adalah setiap semua tindakan para anggota kelas masyarakat yang rendah dengan maksud melunakkan atau menolak tuntutan-tuntutan (misalnya sewa, pajak) yang dikenakan pada kelas itu oleh kelas-kelas yang lebih atas (misalnya tuan tanah, negara, pemilik mesin, pemberi pinjaman uang) atau untuk mengajukan tuntutan-tuntutannya sendiri (misalnya pekerjaan,lahan, kemurahan hati, penghargaan) terhadap kelas-kelas atasan ini.

Bentuk-Bentuk Resistensi
Bentuk resistensi sendiri sangat beragam dan dapat dilihat sebagai suatu bentuk ketidakpatuhan, penolakan terhadap kondisi yang tidak disukai. Berbagai upaya akan dilakukan untuk tetap bertahan dan mencari penghidupan yang layak.

Resistensi yang dilakukan pun bermacam-macam, seperti resistensi secara terbuka atau terang-terangan, resistensi secara terselubung atau secara tersembunyi dan berupa negosiasi. Resistensi terbuka adalah bentuk resistensi yang biasanya ditandai dengan adanya tindak kekerasan, keramaian, atau huru-hara.

Sementara, resistensi terselubung atau tertutup adalah bentuk resistensi yang biasanya ditandai dengan adanya gossip atau isu antara satu orang dengan yang lain sehingga masyarakat memiliki persepsi yang sama tentang suatu obyek tertentu dan biasanya resistensi tertutup ini dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi.

Scott mengungkapkan bahwa ada perbedaan perspektif antara bentuk resistensi terbuka dengan resistensi tertutup. Resistensi yang terbuka bersifat; (a) terorganisasi, sistematis dan kooperatif; (b) berprinsip atau tanpa pamrih; (c) mempunyai akibat-akibat revolusioner; (d) mengandung gagasan dan tujuan yang meniadakan dasar dari dominasi itu sendiri. Sedangkan resistensi terselubung bersifat; (a) tidak terorganisasi, tidak sistematis, dan individual; (b) berpamrih; (c) tidak mempunyai akibat revolusioner.

Resistensi masyarakat menurut Scott dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu resistensi yang disebabkan oleh penyebab secara langsung dan penyebab tidak langsung. Resistensi masyarakat karena penyebab secara langsung seperti penindasan, ancaman, tekanan, paksaan yang dilakukan oleh tuan tanah, pemerintah, pemilik modal atau pihak lain.

Sementara resistensi yang secara tidak langsung dilakukan melalui perlawanan secara sembunyi-sembunyi. Dan perlu diketahui, resistensi yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi mampu mencapai hasil yang lebih besar dibandingkan resistensi yang dilakukan secara terang-terangan.

Dari segala bentuk resistensi di sepanjang sejarah, perlu digaris bawahi bahwa pada dasarnya resistensi muncul sebagai usaha untuk mencapai demokrasi yang secara nyata memberikan kebebasan dan equality, mengutip Michael Hardt dan A. Negri dalam buku Mutitude War and Democracy in the Age of Empire.

[edl]